Pertemuan singkatnya dengan seorang pemuda di bandara membuat Fladhera harus terjebak dalam kehidupan pemuda itu.
Kehidupan yang gelap dan penuh derita..
Pengakuan cinta terindah jatuh pada ucapan manis sang Iblis. Seakan ia menawarkan tiket masuk...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
written by JKMIRA Saat aku bertemu denganmu
***
Keluarga Maheswara menyewa Villa di Ubud sebagai penginapan keluarga inti dan beberapa kolega dekat. Setiap tamu undangan mendapat satu kamar tapi khusus Mia seperti biasa ia akan tidur bersama Nyoman.
Setiap kamar juga memiliki kolam renang kecil dan gazebo yang menambah kesan asri Ubud yang menenangkan.
Fla berbaring santai membaca novel yang ia bawa, novel dengan Audiobook terbaik. Novel yang akan menjadi Favoritnya tahun ini setelah Shatter Me.
Hunting Adeline.
Fla sudah membaca versi pertamanya Haunting Adeline dan ini versi keduanya.
"Meadows baby,Our last name is Meadows" "O-M-TO THE G"
Fla berteriak girang membaca novel asli Amerika itu. Apalagi Dubber Main Character Zade Meadows benar-benar sangat cocok dengan bayangan para pembaca.
Tiba-tiba Fla terdiam kaget mendengar ketukan di jendela kamarnya yang sebesar pintu.
Jika itu maling atau penjahat mereka tidak mungkin repot-repot mengetuk jendela. Fla langsung menebak jika bukan Nyoman pasti Xhi Yan yang akan mengajaknya menyelinap menuju Beach Club.
Siapapun itu Fla akan menolak karena ia lebih tertarik membaca novel dengan tenang daripada hura-Hura tidak jelas
"Astaga"
Bukan Sahabat atau sepupunya, orang yang mengetuk jendela adalah Pacarnya sendiri. Bagaimana bisa Ardly masuk ke pekarangan Villa ?
"Wanna hug you like that everytime"
Ardly memeluk Fla dengan lembut, pelukan yang menjadi sapaan untuk 2 hari kurang yang mereka lewati tanpa bertemu. Fla juga membalas pelukan Ardly dan dia bisa merasakan tangan Ardly yang dingin. Sepertinya Ardly sudah lama ada di luar.
"Kamu sudah check in?"
"Villa saya jauh sekali dari kamu"
Urusan penataan Villa diurus oleh Uncle Zoro jadi tak heran Ardly ditempatkan di ujung Villa jauh dari Villa Fla.
Karena Uncle-nya tidak menyukai Ardly
Fla melepas pelukan Ardly dan memegang kedua pipi Ardly yang memang ternyata dingin. Menyelinap di pekaran Villa dengan Hoodie hitam tentu butuh usaha hingga sampai kesini.
"Kamu jadi kedinginan gini kenapa ga lewat pintu utama aja"
Fla menarik Ardly masuk ke kamar kamar Villanya dan menutup jendela kaca dan gorden agar angin dari luar tidak masuk.
