Pertemuan singkatnya dengan seorang pemuda di bandara membuat Fladhera harus terjebak dalam kehidupan pemuda itu.
Kehidupan yang gelap dan penuh derita..
Pengakuan cinta terindah jatuh pada ucapan manis sang Iblis. Seakan ia menawarkan tiket masuk...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
written by JKMIRA Saat aku bertemu denganmu
***
Berada di Paris tidak lagi terasa seistimewa setelah melihat betapa indahnya Taormina atau pantai Amalfi di Positano. Satu-satunya yang istimewa adalah keluarga ibunya yang begitu hangat dan ceria.
Kakek dan neneknya memilih tinggal di pedesaan kota yang indah dan sejuk bernama Dijon. Kota yang pernah menjadi pusat ilmu pengetahuan dan budaya pada abad pertengahan ini memiliki view yang sangat mewah nan romantis.
Baik di sisi kanan maupun kiri, kamu akan melihat berbagai pemandangan gedung gedung yang sangat mengesankan dan lampu-lampu yang mewah. Di Dijon sendiri juga memiliki objek wisata yang terkenal seperti Place de la Liberation, Rue des Forges, Museum Mulot dan Petijen yang bisa dikunjungi bersama pasangan dan keluarga.
Rumah yang ditinggali kakek dan neneknya ini adalah rumah tua yang dikelilingi pohon-pohon yang rimbun namun masih terkesan mewah juga memiliki lapangan yang luas, arena berkuda serta kebun yang ditanami sayuran dan bunga bunga. Dari sang ibulah maminya sangat suka dengan berkebun bunga-bunga indah. Fla juga suka merangkai tangkai bunga yang Fla susun di setiap pojok rumah yang didominasi kayu ini sangat asri dan sejuk.
Padahal Fernandez memiliki rumah bak istana yang berada di Paris namun kakek dan neneknya lebih memilih hidup sederhana dan nyaman di kota yang ternyata menjadi tempat mereka pertama kali bertemu.
Fla sedang membantu neneknya memanggang pie Blueberry. Fla sendiri yang mengaduk adonan dengan tangannya langsung karena kasihan melihat neneknya yang sudah tua harus turun tangan sendiri dan biasanya Fla hanya melihat. Fla dibantu juga saat mencetak adonan dan selai blueberry yang tadi mereka panen di kebun.
Pie pie yang sudah siap Fla keluarkan dan ditata diatas meja, diberikan juga toping caramel diatasnya request dari Felly dan Uncle Zoronya yang sekarang sedang berkuda. Mamanya saat ini masih sibuk di kebun memanen bunga bunga tulip dengan berbagai warna, ada juga anggrek ungu kesukaan putri sulungnya serta Lily of the valley kesukaan Felly. Sedangkan Papinya hanya 5 hari disini dan sudah pulang duluan ke jakarta karena jadwal operasi yang padat.
Asisten rumah tangga pulang sendiri ke rumah mereka dan perawat silih berganti merawat dan menemani kakek dan neneknya disini. Jadi untuk urusan makan dan keperluan pribadi mereka semua diharuskan untuk mengatasinya sendiri.
memasak,berkebun dan hobi-hobi yang tidak bisa dengan mudah dilakukan di jakarta seakan bisa diwujudkan di rumah minimalis yang nyaman ini.
"wajahmu penuh dengan tepung,zoeline", ucap nenek Fla menggunakan bahasa Prancis yang kental
Fla menatap puas pie Blueberry buatannya yang terlihat enak. Bersama neneknya Fla menghias topping diatas pie dengan Blueberry manis yang masih utuh. Suara dentingan bel membuat Fla menghentikan pekerjaannya dan mencuci tangannya.
