Ini kali pertama bagi Freya menjalani sebuah tour di beberapa kota di Jawa. Tim dari Freya mendapat giliran menyambangi beberapa kota yang berada di Jawa Tengah dan Jawa Barat. Salah satunya adalah Jogjakarta.
Yogyakarta, kota seribu kenangan bagi Freya. Masa kecilnya dihabiskan di kota pelajar itu. Ia merasa begitu bahagia ketika manajemen memutuskan untuk memilih Freya melakukan tour di kota masa kecilnya.
"Kamu 'kan di sana cuma sehari, Kak," ucap ibunya ketika melihat si anak sulung sedang packing barang-barangnya ke dalam koper.
"Kangen banget sama Jogja, Ma."
"Baru sebulan kemaren kita ke Jogja, Kak."
Freya tak menanggapi. Dirinya masih sibuk memilah barang apa yang harus dibawanya nanti saat tour, hingga sang ibu memilih untuk meninggalkan anak sulungnya dengan kesibukan itu.
Hari yang ditunggu telah tiba. Freya harus bangun pagi agar tidak ketinggalan rombongan. Saking semangatnya dia, sebelum alarm berbunyi, Freya sudah terjaga. Bagi Freya, hari ini dan esok akan jadi yang menyenangkan baginya.
Tepat jam 10 pagi, Freya sudah menginjakkan kakinya di Bandara Adisutjipto Yogyakarta. Bukan hanya dirinya yang ada di sana. Ada 12 member lain yang turut serta tour ke kota Jogja. Dari ke dua belas member tersebut, Freya lah yang terlihat paling antusias.
"Kamu seneng banget, Frey? Ada apa sih di Jogja? Mau ketemu temen kecil kamu?" celetuk Shani yang sedang berjalan di samping Freya.
"Enggak, Ci. Aku kangen aja sama Jogja. Sama semuanya yang ada di Jogja," balas Freya masih dengan senyumnya yang manis.
"Kalo kamu mau jalan-jalan, jangan sendirian, ya? Cici tau kamu tau seluk beluk Jogja. Cici juga orang Jogja. Pokoknya, jangan jalan sendirian, ya?"
"Iyaaa, Ci Shani. Makasih, ya."
Rombongan team dari Freya langsung menuju ke hotel yang tempatnya tak begitu jauh dari venue untuk besok mereka perform. Hotel tersebut terletak di daerah Seturan. Daerah yang tanpa rombongan itu tahu mulai mencekam karena ada suatu masalah antar ras. Mereka datang di waktu yang tidak tepat.
Saat di lobby hotel, manajer team memberitahukan pada mereka bahwa semua yang termasuk dalam rombongan dilarang untuk keluar dari hotel karena suasana di sekitar hotel mulai memanas. Sayangnya, batin Freya menolak itu. Saat perjalanan dia melihat dengan mata kepala sendiri bahwa kota kesayangannya itu masih dalam keadaan damai tanpa ada keributan.
Ting
Tiba-tiba hp milik Freya berbunyi, menunjukkan notifikasi yang muncul dari sosial medianya. Ternyata salah satu teman kecilnya membalas story instagram yang dibuat saat di bandara tadi.
Kamu di Jogja? Ayo ketemu!
Freya merasa senang dengan ajakan itu. Ia ingin langsung menyetujuinya tetapi dia teringat dengan himbauan manajernya tadi.
"Gimana ya..." lirih Freya. Dia memikirkan bagaimana caranya mengiyakan ajakan temannya tanpa sepengetahuan siapapun.
"Kenapa kamu keliatan bingung gitu, Frey?" tanya Flora tiba-tiba, membuat lamunan Freya buyar.
"Gak pa-pa, Flo. Kita nanti ada waktu free sampe kapan sih?"
"Hmm... Kita nanti gladi jam setengah 10 malem sih. Sebelum itu, kita bebas. Emang kamu mau kemana?" Flora jadi penasaran.
"Aku pengen tidur dulu. Ngantuk banget, Flo."
Setelah diberikan kartu akses, mereka menuju ke kamarnya masing-masing. Freya mendapat teman sekamar dengan Chika. Ia merasa beruntung karena Chika begitu dekat dengan Freya, mengingat mereka satu generasi yang sama.
