Dave kembali ke rumahnya

1K 8 2
                                    

Dave menarik kopernya sambil merangkul kekasihnya berjalan ke depan pintu.

"Aku pergi dulu sayang. Jaga dirimu baik-baik!" Dave mengelus rambut Mawar

"Kamu juga. Jangan lupa kirimin aku pesan jika sudah sampai!"

"Baiklah sayang." Dave dan Mawar melakukan ciuman pada bibir.

"I love u," ucap Dave

"I love too." Dave menarik kopernya membuka pintu dan pergi.

Di rumah Dave

Betapa bahagianya sang istri menyambut pulangnya Dave. Mirna berjalan dengan langkah yang cukup cepat saat mendengar suara mobil terparkir di bagasi rumah.

Pintu langsung di bukakan Mirna untuk suami tercinta.

Dave tersenyum menghampiri istrinya yang menanti di depan pintu. "Apa kabar istri ku?" Dave merangkul Mirna sembari mencium kening sang istri

"Kamu kok nggak pernah kasih kabar sama aku," keluh Mirna

"Maafkan aku sayang. Selama pelatihan kita dilarang memegang ponsel," jawab Dave berbohong

"Baiklah sayang, kali ini aku maafin kamu," ucap Mirna sedikit manja kepada sang suami.

Dave tersenyum. "Sayang, kamu masak apa hari ini? Aku sangat merindukan masakan."

"Aku sudah masakin makanan kesukaan kamu. Kamu mu langsung makan? Biar aku siapin dulu."

"Iya, kalau gitu aku ke kamar simpan barang dulu. Nanti aku nyusul kamu sayang." Dave mencium kening Mirna dan langsung menarik kopernya berjalan ke kamar.

Sesampai di kamar Dave meletakan kopernya di samping lemari dan langsung mengambil ponsel untuk mengirim pesan kepada selingkuhan.

Sayang aku sudah sampai rumah. Kamu sedang apa?

Dave membaca pesan dari Mawar

Baguslah sayang. Aku sedang mikirin kamu, tapi kamu jangan hubungi aku dulu. Bersama lah dengan istrimu. Dia pasti sangat merindukanmu. Besok baru kita ketemu di sekolah sayang.

Dave mengirim pesan

Aku akan menuruti apa kata mu sayang. I love u❤️

Dave membaca pesan Mawar dengan senyum-senyum simpul.

I love u to... ❤️😘😘

"Sayang, kamu sedang apa kok lama...?" ucapan Mirna langsung terhenti saat melihat Dave senyum- senyum melihat layar ponsel di tangan Dave. Dave pun ikut kaget dengan kedatangan Mirna. "Sayang?"

"Pesan dari siapa? Kok senyum-senyum?" tanya Mirna ketus

"Ha.. Ini pesan dari Samuel katanya besok dia ijin nggak ngajar karena lagi bisulan di pantatnya," jawab Dave berbohong langsung mematikan ponselnya dan meletakkan ke atas meja.

Untuk menghindari kecurigaan sang istri Dave langsung merangkul sang istri. "Sayang, selama di sana aku sangat merindukan masakan kamu,"

"Masakan saja yang kamu rindukan?" ketus Mirna

"Ya engga lah sayang. Kamu yang paling aku rindukan." Dave mencubit hidung manjung Mirna.

Dave menyuap sesendok makanan ke dalam mulutnya. "Memang masakan istri ku yang paling enak." Puji Dave

Mirna tersenyum malu-malu. "Jangan banyak muji! Ayo dimakan saja makanannya!"

"Masa mau muji istri saja nggak boleh sih sayang?"

"Ya boleh sih, tapi jangan berlebihan juga sayang. Kata orang kalau suaminya muji istri terlalu berlebihan suatu saat bisa selingkuh." Dave langsung batuk kaget

"Jangan dengar kata orang sayang!" ucap Dave

"Tapi memang benar sih sayang. Kamu tahu kan sayang, ibu Leni sama suaminya? Mereka dulu tuh awal-awal nikah mesranya banget. Pak Irvan kan sama bucin banget sama istrinya tapi sekarang lihat saja yang selingkuh itu justru pak Irvan," ucap Mawar panjang lebar

Tatapan Dave seperti orang bingung. "Ya, itu kan pak Irvan bukan suamimu kan sayang? Apa kamu tidak percaya aku lagi?" ketus Dave

"Ya enggak lah sayang! Kok kamu marah?" Mirna tersenyum melihat suaminya yang memasang wajah kesal

"Siapa yang marah? Aku tidak marah kok sayang. Kamu tenang saja! Suamimu ini orangnya setia, jadi kamu jangan samakan suami mu ini dengan suami orang di luar sana yang brengsek itu. Mereka tuh kurang bersyukur saja," ucap Dave membela diri namun yang dia bicarakan adalah dirinya sendiri

Mirna tersenyum. "Iyaaa. Aku sangat percaya kok sama suami ku. Orangnya sangat penyayang dan setia sama istri," puji Mawar pada suaminya yang tidak dia sadari sudah mengkhianati cinta nya.

Dave tersenyum kecut sembari menyuap makanan ke dalam mulutnya.

Dari balik jendela Dave melihat pemandangan langit orange yang begitu indah, sembari mengingat perkataan Mirna saat di meja makan.

"Iyaa. Aku sangat percaya kok sama suami ku. Orangnya sangat penyayang dan setia sama istri."

Dave merasa sangat terpukul dengan ucapan Mirna setelah apa yang sudah dia perbuat bersama Mawar, dan di sisi lain Dave sudah mencintai Mawar.

"Sayang, kamu sedang lihat apa?" tanya Mirna mengangetkan Dave.

Dave berbalik melihat istrinya. "Aku sedang memandangi langit yang begitu cantik secantik dirimu," rayu Dave

Mirna tersenyum. "Kamu."

Dave merangkul sang istri ke dalam pelukannya. "Maafkan aku." gumam Dave mencium kepala Mirna.

"Ada apa sama kamu?" tanya Mirna yang bingung dengan sikap suaminya.

"Tidak. Aku hanya ingin memelukmu sayang," jawab Dave merasa bersalah

Mirna mengangkat kepalanya tersenyum memandangi Dave. "Kamu mau kopi? Biar aku buatin,"

"Boleh," jawab Dave

Mirna melepaskan pelukannya dari Dave, bejalan menuju pintu.

"Sayang!" panggil Dave membuat Mirna berbalik melihatnya

"Nanti dibawa ke ruang nonton saja, aku mau buat laporanku di sana!" Mirna tersenyum mengangguk dan langsung pergi.

Dave berjalan ke meja kerjanya dan mengambil sebuah tas di atas meja dipikulnya ke pundaknya dan dibawa nya beberapa berkas di tangannya menuju ruang nonton.

Dave menaruh tas laptop dan berkas-berkas ke atas meja dan duduk di sofa. Dave mulai mengambil laptopnya dan dinyalakan laptop tersebut untuk memulai bekerja.

"Kamu kerja lagi?" keluh Mirna yang baru saja datang membawa segelas kopi dan di taruh di atas meja.

Sekejap Dave melirik istrinya. "Iya sayang, cuman dikit doang. Aku cuman masukan nilai siswa saja." Deve menjelaskan agar Mirna tak kecewa

"Baiklah aku akan nungguin kamu di sini."

"Baiklah. Kamu mau nonton atau apa?" tanya Dave

"Aku main handphone saja," ucap Mirna sambil menunjukkan ponsel di tangannya.

Dave tersenyum. "Baiklah. Aku selesaikan dulu pekerjaan ku ini setelah itu baru kita tidur."

Dave kembali menghadap laptop dan berkas-berkasnya sedangkan Mirna asyik otak-atik layar ponselnya.

Jarum jam berputar hingga jarum pendek ada di angka sepuluh dan jarum panjang di angkah dua belas yang artinya jam menunjukkan pukul sepuluh malam.

Dave yang baru saja menyelesaikan pekerjaannya. Dave berbalik melihat sang istri namun si istri sudah tertidur pulas.

Dave tersenyum geleng-geleng kepala.

Ia menyimpan laptop dan berkas-berkasnya ke dalam tas.

Diangkatnya Mirna, dalam gendongannya Dave  membawa Mirna ke dalam kamar.

Dave meletakkan tubuh istrinya ke atas kasur, menyelimuti sang istri dengan selimut. Di kecup lah kening sang istri.

Dave pun naik ke atas kasur dan membaringkan tubuhnya.

MURID ADALAH MAUTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang