Hamil

1.1K 11 10
                                    

Satu Bulan Kemudian

Di bawah terik matahari pagi siswa-siswi kelas 12 IPA 1 melakukan kegiatan olahraga di lapangan. Siswa-siswi diminta melakukan pemanasan dengan mengelilingi lapangan.

Baru melakukan setengah putaran wajah Mawar sudah terlihat sangat pucat.

Bruuk

Tubuh Mawar jatuh tergeletak pada lantai beton.

"Mawar," teriak ibu Rani, guru olahraga. Ibu Rani dan teman-temannya berlari mendekati Mawar.

"Ayo dibawah ke UKS!" Seru Ibu Rani. Teman laki-lakinya langsung mengangkat tubuh Mawar dibawah ke UKS.

Tubuh Mawar terbaring di atas kasur dan diperiksa oleh seorang wanita berjas putih dengan stetoskop di taruh pada dada Mawar memeriksa detak jantung Mawar. Mawar tersadar membuka matanya.

"Gimana dok?" tanya ibu Rani sedikit khawatir

Wanita itu tersenyum sejenak menatap Mawar yang telah terbangun. "Dia tidak apa-apa, cuman kelelahan saja karena saat ini dia sedang mengandung."

"Maksud Dokter, anak murid saya hamil?" tanya bu Rani kaget.

Wanita itu mengangguk. "Iya bu. Jadi untuk sekarang biarkan dia istirahat." Ibu dokter kembali melihat Mawar yang masih terbaring. "Jadi kamu pulang saja! Hari ini kamu tidak usah sekolah," pinta Wanita berjas putih. Mawar mengangguk.

"Kalau begitu saya permisi dulu bu." Wanita berjas itu berjalan keluar dan menutup pintu.

Mawar membangunkan diri terduduk di atas kasur

Ibu geleng-geleng kepala. "Mawar."

Airmata Mawar memulai menetes keluar. "Maafkan aku bu."

Bu Rani menarik napas. "Ibu mau lakuin apa sama kamu War?"

"Aku minta maaf bu!" Mohon Mawar

"Siapa pria yang sudah membuat kamu seperti ini?"

Mawar geleng-geleng kepala menundukkan kepala.

Ibu Rani menarik napas lagi, mendekati Mawar. Ditepuk lah pundak gadis. "Kamu pulanglah!"

Mawar mengangkat kepalanya dengan derai airmata. "Maafkan aku bu!"

Rani tersenyum kecil. "Semua sudah terjadi sekarang keputusan ada ditangan kamu. Ibu harap kamu bisa menjadi ibu yang sabar untuk bayi yang akan lahir itu." Rani menghapus airmata Mawar dan merapikan poni Mawar.

Mawar tersenyum. "Makasih bu."

Rani mengangguk tersenyum. "Kamu bisa kan pulang sendiri?"

"Iya, aku bisa kok bu." Mawar turun dari tempat tidur

"Hati-hati di jalan!"

"Iya bu, Mawar pamit dulu." Rani tersenyum.

Mawar berjalan keluar.

Mawar memberhentikan mobilnya tepat di depan Apotik. Mawar ingin memastikan lagi apa yang dikatakan ibu dokter. Mawar mengenakan jaket jeans lalu turun dari mobil, berjalan masuk ke dalam Apotik

"Mbah, beli test pack!" Mbah penjaga Apotek langsung mengambil alat test pack dan diberikan ke Mawar

Mawar langsung mengambil dan membayarnya. Dengan bergegas Mawar langsung pergi dari tempat itu.

POV DAVE

Dave terlihat sibuk dengan kertas-kertas ditangannya dengan laptop yang sedang menyalah di atas meja.

Ibu Rani berjalan ke meja Dave. "Pak Dave kamu lagi sibuk?" tanya Rani tepat berdiri di samping Dave

"Iya dikit. Kenapa?" Dave menoleh memandang ibu Rani

MURID ADALAH MAUTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang