📌 Neuf

15 1 0
                                    

Happy reading.

Bab 9.

.

Seminggu kemudian.

Hari ini adalah hari Senin. semua murid hari ini berdiri dilapangan, memakai topi dengan seragam Osis. Hari ini adalah hari Senin yang spesial, dimana hari ini merupakan hari universery SMA Batavia. Seperti tahun lalu, universery SMA Batavia selalu mengadakan upacara, sekaligus ada ucapan dan sambutan dari kepala sekolah.

"Yang pendek depan! Yang pendek depan!" seru Hilan yang merupakan ketua kelas MIPA 1. Ya pemuda itu terpilih menjadi ketua kelas saat pemilihan ketua kelas beberapa hari lalu dan Rava menjadi wakilnya.

"Woi, lo kurcaci. Maju!" seru Hilan pada Ain.

"Enak aja lo bilang gue kurcaci! Tb gue ideal ya!" kesal Ain tak terima.

"Udah cepetan maju."

"Ck, iya iya.

"Woi cepetan baris njir! Upacaranya mau dimulai!" seru Hilan mulai frustasi pada teman temannya yang masih sibuk ceriwis.

"Rav, lo atur aja deh nih kewan kewan. Capek gue," ujar Hilan pada Rava.

"Baris!" Seru Rava dengan nadanya yang berat dan dingin. Hanya dengan satu kata sudah mampu membuat siswi lain berhenti mengoceh.

"Lo maju," seru Rava pada siswi. Siswi itu pun langsung maju, tampa membantah.

Semua siswa akhirnya mau berbaris berkat adanya Rava.

"Lain kali, kalau soal baris gini. Gue serahin ke lo aja deh Rav. Biar kena mental semua tuh kewan kewan!" cibir Hilan.

Upacara telah dimulai.

'Amanat pembina upacara, barisan diistirahatkan.'

'Untuk amanat. Istirahat di tempat......grak!'

Seorang guru wanita muda yang merupakan pembina upacara hari ini, Ia adalah Bu Soraya kepala sekolah SMABA (SMA BATAVIA)

"Yang terhormat bapak ibu guru dan karyawan, serta anak anak SMABA yang saya cintai. Mari kita panjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa telah menghantarkan kita sampai disini dengan keadaan sehat wa'alfiat."

"Saya sebagai kepala sekolah SMA Batavia ingin mengucapkan selamat untuk SMABA yang pada hari ini merupakan hari ulang tahun yang ke 64." Semua siswa bertepuk tangan meriah.

Bla bla bla.
Bu Soraya berpidato selama amanat berlangsung.

"Lama amat sih, pidato panjang bener kaya rel," cibir Timur, langsung mendapat cubitan dari Tamara.


"Baiklah, mungkin cukup sampai disini. Ibu minta maaf jika ada kesalahan kata, sekian terimakasih," Seru Bu Soraya mengakhiri pidato.

..

Upacara pun akhirnya selesai, semua siswa diperbolehkan masuk ke kelas.

Kring!
It's time to begin the two lesson.

ZTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang