Happy reading.
Bab 02.
..
Tok tok tok.
"Biru," panggil Bunga mengetuk pintu kamar sang putri.
Masih tak ada jawaban, Bunga pun membuka pintu. Gadis dengan piyama berwarna biru navy masih terlelap dalam tidurnya.
"Biru, bangun. Kamu dicari Rava tuh dibawah," seru Bunga sembari membuka selimut agar putrinya bangun.
"Katanya Timur, Hilan, Tamara sama Ain udah kumpul di rumah Timur. Mereka nungguin kamu tuh disana," ucap Bunga, seketika itu juga Biru langsung bangun.
"Rava dibawah bu?"
Bunga mengangguk, "Iya."
Biru menghidupkan ponselnya, dan benar saja banyak notif terkirim dari teman temannya.
"Aduhh, Biru lupa hari ini mau pergi ke pantai sama mereka."
Bunga geleng geleng kepala, putrinya ini sering saja pikun. Entah apa yang ada di otak gadis itu, sampai bisa lupa begitu saja.
"Kamu ini masih muda udah pikun. Yaudah sana kamu siap siap, biar Ibu yang ngomong sama Rava di bawah."
"Hehehh, yaudah Biru siap siap dulu."
Bunga pun keluar dari kamar Biru untuk menemui Rava, sementara Biru dengan kecepatan kilat, Ia segera mandi dan bersiap siap. Tak perlu waktu lama, gadis itu pun sudah siap, Ya walaupun rambutnya sedikit berantakan.
Biru segera berjalan menuruni tangga menuju ruang tamu.
"Heheh, maaf lama," seru Biru menyengir.
"Ibu, Biru pamit ya. Mau pergi," pamit Biru tak lupa mencium tangan Bunga, begitu pun Rava di ikuti di belakang.
"Hati hati."
"SIAP!" teriak Biru dari luar.
Kini Rava dan Biru sudah berada di mobil Rava.
"Ra, iketin dong," minta Biru pada Rava. Hal itu sudah menjadi biasa bagi Rava, setiap kali Biru tak sempat mengikat rambut saat pergi.
Rava pun mengikatkan rambut Biru, "Udah."
"Nahh! Gini kan rapi! Makasi. Yuk berangkat, pasti mereka ngomel."
Rava pun segera melajukan mobilnya, tidak butuh waktu lama, mereka sampai di rumah Timur. Dimana disana sudah ada dua mobil milik Timur dan Hilan.
"LO BERDUA KEMANA AJA NJIR!" Teriak keempat temannya serempak pada Rava dan Biru yang barusaja datang.
Biru menyengir tanpa dosa, "Hehehe, maaf lupa."
"Omelin Ai, omelin. Jangan kasih diem," kompor Tamara. Ain adalah gadis yang disiplin, dalam kamus hidupnya tak ada yang namanya kata molor.
"Sorry Ai. don't be mad, okay?"
"Iya, gue gak marah. Yaudah sekarang kita berangkat aja," ucap Ain.
"GAS KAN!"
Mereka pun segera ke mobil masing masing. Rava dan Biru di mobil Rava, Tamara dan Timur di mobil Timur, Hilan dan Ain di mobil Hilan. Mereka pun melajukan mobilnya, dimana mobil Hilan yang berada di paling depan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZT
Fiksi RemajaZes Tieners merupakan bahasa belanda yang artinya Enam Remaja yang memiliki kemampuan telepati dan tak dimiliki remaja lainnya. Enam remaja itu bersekolah di BATAVIA HIGH SCHOOL. Salah satu sekolah favorit di Jakarta. Sistem sekolah yang gila, membu...