"Hong Hae in...!!!! Hong Hae In...!!!! Haein-ah....!!!!!" Hyunwoo berteriak bak orang kesetanan. Ia menggila.
Sudah lebih dari 20 menit lelaki itu kesana kemari memacu sepeda tuanya mencari sosok sang istri. Memaksa raga lelahnya menyusuri setiap jengkal sudut jalan desa Yongduri, kampung halamannya.
Hong Hae In
Nama itu sepertinya sudah menjadi bagian dari takdir Hyunwoo, untuk selalu membuat kepalanya berdenyut-denyut pusing memikirkannya.
'Apa gerangan yang dilakukan wanita itu ditempat ini?'
Tak henti pertanyaan itu berputar dalam otak Hyunwoo.
Belum hilang rasa terkejut lelaki itu saat siang tadi ibunya memberitahu bahwa sang istri tengah berada di Yongduri yang entah untuk alasan apa Hyunwoo sendiri sama sekali tak paham.
Namun perasaannya mendadak menjadi tak enak, hingga cepat-cepat ia memutuskan untuk memacu pedal gas mobilnya nya siang tadi, menempuh perjalanan Seoul - Yongduri, demi menyusul wanita bernama Hong Hae In ini.
Kekhawatiran Hyunwoo siang tadi hanya satu, bagaimana jika Haein mengetahui kabar bahwa ia sempat berniat menceraikannya?
Lucu sekali bukan?
Yah.. istrinya saat ini memang sama sekali tak tahu, bahwa lelaki brengsek yang telah menikahinya selama tiga tahun itu, diam-diam memiliki niatan hendak menceraikannya.
Yah.. sebutlah ia si lelaki brengsek, Hyunwoo tak akan menampik sebutan itu.
Namun keadaannya sekarang sungguh ironis bukan? Setelah beberapa minggu lalu lelaki itu mengocehkan tentang betapa memuakannya hidup bersama Hong Hae In, bahwa tak ada yang lebih ia minta, kecuali bisa pergi dari kehidupan wanita dingin itu, namun apa nyatanya sekarang? Ia bak orang kesetanan melesat kesana kemari dengan raut wajah ketakutan saat diberi tahu Haein menghilang.
Dalam hati Hyunwoo terus menerus merutuki kebodohannya.
Tuhan.. inikah karma yang harus ditanggungnya? Jika benar ini adalah hukuman yang harus ia tanggung, maka ia akan bersimpuh memohon ampun atas kebodohannya saat ini juga.
Tapi.. sejak kapan tepatnya seorang Baek Hyun Woo menjadi berubah seperti sekarang? Bukankah sudah cukup lama ia bersikap acuh saja terhadap sang istri?
Yah.. sebenarnya, jika boleh diceritakan, perubahan sikap Hyunwoo tak serta merta terjadi begitu saja.
Ingatkah kalian pada kejadian di saat ia pergi ke Yongduri beberapa minggu lalu, dan dengan berat hati harus menyampaikan kabar yang sungguh mengecewakan bagi keluarganya, bahwa ia berniat menceraikan sang istri?
Asal kalian tahu, kala itu Hyunwoo memang sudah benar-benar membulatkan tekad untuk meninggalkan Hong Hae In, dan menyudahi biduk rumah tangga memuakkan yang sekian tahun ia arungi.
Tapi apa yang terjadi? Bagai menerima amarah Tuhan yang menamparnya dengan sangat keras, tepat disaat Hyunwoo hendak menyampaikan rencananya untuk berpisah pada sang istri, saat itulah Haein berkata lebih dulu padanya,
"Aku sakit parah. Dokter bilang umurku hanya tinggal satu tahun lagi" ucap Haein kala itu bahkan tanpa mengedipkan matanya.
Untuk sesaat Hyunwoo mengira perkataan yang di dengarnya hanyalah rekaan otaknya semata yang begitu menginginkan perpisahan dengan wanita itu. Hingga akhirnya ia mencoba menyelami legamnya mata sang istri, berusaha mencari setitik saja kebohongan disana, namun nihil.
'Sial, wanita ini berkata jujur' umpatnya dalam hati.
Di hari itulah Hyunwoo merasa begitu tertampar. Detik itu untuk pertamakalinya ia langsung merasa begitu ketakutan. Bagaimana mungkin takdir bermain dengan begitu konyolnya saat ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
Queen of Tears (Another Story)
FanfictionBagaimana jika, dimalam saat Baek Hyun Woo dan Hong Hae In bermalam bersama di Yongduri berakhir dengan cerita yang berbeda? Akankah mereka menjalani kisah rumah tangga yang sama? Bagaimana jika sebuah jiwa lain mendadak hadir ditengah-tengah kemelu...