Part 3

344 84 34
                                    


Happy Reading :)
Halo, orang cakep datang lagi untuk nyapa kalian😎










































































































Memasang blazernya sendiri tanpa merepotkan sang Papa. Aziella memang anak yang mandiri— berkat ajaran Chaeyoung. Setelah selesai dengan seragamnya, Aziella kembali ke meja makan untuk sarapan.

"Sudah semua?" Tanya Chaeyoung— Aziella mengangguk.

"Makan nasi sama telur lagi ya, Pa?" Tanya Aziella.

Chaeyoung pun langsung berhenti dari aktivitasnya. Ia tersenyum kearah Aziella— tidak marah kok, itu hal yang wajar menurut Chaeyoung. Aziella pasti ingin makan yang lebih, tapi apa boleh buat jika uang beneran tidak mencukupi.

"Makan ini dulu ya sayang, nggak apa-apa kan?" Tanya Chaeyoung.

"It's okay Pa, Aziella hanya tanya" senyum Aziella yang membuat matanya sedikit tertutup.

Chaeyoung tertawa melihat itu— ia mengacak rambut anaknya karena gemes. Mereka berdua pun akhirnya sarapan pagi. Di temani canda tawa yang menghiasi sarapan pagi mereka.

Setelah selesai dengan urusan masing-masing. Kini mereka berdua sudah berada di depan sekolah Aziella yang cukup megah. Itu dikarenakan Aziella mendapat pendidikan gratis dari pemerintah, karena Chaeyoung tidak sanggup membiayainya. Dan itu pula yang membuat Aziella selalu di bully karena tidak memiliki tas bermerek seperti teman lainnya.

"Belajar yang rajin, nee? Kalau ada teman yang ganggu kamu— lapor ke ibu guru, nee?" Pesan Chaeyoung— Aziella hanya mengangguk. Walau ujung-ujungnya tidak lapor ke guru saat ia di bully.

"Papa pergi dulu, bye" lambai Chaeyoung yang di balas lambaian sama Aziella.

Chaeyoung pun pergi dari halaman sekolah. Ia berjalan-jalan sambil mencari lapangan pekerjaan baru. Melihat sana-sini untuk mencari sesuatu— yang mungkin bisa membantunya tetap makan bersama sang anak.
























"PENCURI!"

Teriakan itu membuat Chaeyoung langsung menoleh kebelakang. Terlihat jika seorang wanita yang belum terlalu tua itu panik dan menangis— posisinya cukup jauh ke belakang dengan posisi tempat Chaeyoung berdiri. Pencuri itu bahkan lewat di dekat Chaeyoung dengan keadaan tergesa-gesa.

Kaki di panjangkan ke samping— berniat untuk membuat pencuri itu jatuh. Namun Chaeyoung kalah pintar, pencuri itu malah melompati kakinya lalu sedikit menoleh dengan menjulurkan lidahnya ke arah Chaeyoung.

Akhirnya Chaeyoung kejar— diikuti oleh warga di belakangnya. Pencuri itu makin kencang larinya yang ada. Chaeyoung melepas sendalnya untuk di lempar— dan ya, tepat sasaran. Kepala belakang di pegang, tidak lupa kasih sedikit senyum.

Bugh!

Perut itu di hantam— pencurinya langsung meringis. Chaeyoung bahkan cengkram kedua pipi pencuri itu— lalu di tatap dengan tajam.

"Carilah pekerjaan yang baik. Jangan merampas hak orang lain lagi" saran Chaeyoung yang tidak di terima si pencuri.

Bugh!

LITTLE CHANGE [CHAENNIE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang