Part 4

511 93 34
                                    


Happy Reading :)
Udah dulu ya..





























































































Makan malam berlangsung— bahkan Joy ikut makan bersama keluarga Kim. Joy tidak mungkin meninggalkan Jennie yang begitu berantakan, jadi Joy akan menginap malam ini.

"Bagaimana kabar orang tuamu Sooyoung?" Tanya Woo-bin di sela-sela makannya.

"Mereka kabar baik, appa" jawab Joy dengan tersenyum.

Woo-bin dan Min-ah mengangguk— dan menatap Joy dengan tersenyum. Sementara Jennie dan Sullyoon saling diam-diaman, kedua kakak-adik itu tidak ikut gabung dengan obrolan Joy dan kedua orang tuanya.

"Yeobo" panggil Woo-bin— Min-ah menoleh. "Besok kalau pergi— diantar pak Hoon saja, ya?" Woobin yang berharap agar istrinya mau.

Min-ah pun tampak berpikir, lalu menatap suaminya dengan senyuman. "Lalu kamu bagaimana?" Tanya Min-ah membuat Woo-bin terdiam.

Supir keluarga Kim hanya ada satu— pak Hoon. Orang yang selalu mengantar jemput Kim Woo-bin— selaku kepala keluarga. Sementara Min-ah, orang yang menghandle salah satu store fashion milik Jennie. Walau tidak selalu, tapi Min-ah pasti keluar tanpa supir.

"Cari tambahan supir saja appa" saran Joy yang membuat Woo-bin menatapnya.

Berpikir sejenak untuk memikirkan ucapan Joy, "itu ide bagus. Kita cari supir saja nanti" ucapnya menyetujui.

Mendengar pembicaraan itu— Sullyoon akhirnya mengangkat kepalanya. Melihat satu-persatu orang yang sedang mengobrol.

"Bagaimana kalau orang yang nolongin eomma? Diakan pintar beladiri?" Saran Sullyoon.

Min-ah yang tadinya ingin berdiri langsung mengurungkan niatnya. Ia tampak menimbang ucapan Sullyoon— begitupun Woo-bin yang ikut memikirkan. Joy malah ikut menyetujui ucapan Sullyoon. Berbeda lagi dengan Jennie yang sudah berdiri— lalu langsung ke kamar tanpa pamit.

Mereka yang masih di meja makan hanya menatap Jennie dengan sendu. Tapi ia kembali terfokus dulu dengan saran yang diberikan Sullyoon.

"Tapi.. Apa dia pandai mengemudikan mobil?" Tanya Min-ah dengan wajah bertanya ke arah mereka.

"Nanti kita tanya dia eomma" jawab Sullyoon memberi tahu.

"Appa setuju sih, kalau model seperti diakan bisa diandalkan" ucap Woo-bin sambil mengangguk.

"Cakep nggak eomma?" Tanya Joy tiba-tiba.

Woo-bin langsung terkekeh mendengar pertanyaan Joy, sedangkan Sullyoon memutar bola matanya malas.

Menatap Joy dengan senyuman yang manis, Min-ah langsung mencubit pipi Joy yang kebetulan ada di depannya. "Itu dia Joy. Orang itu sangat tampan dan kelihatan sopan. Bahkan dia kelihatan seperti— masih sekolah, mungkin?" Min-ah baru sadar, bahwa pria itu memiliki kulit yang putih dan tinggi semampai.

"Siapa namanya eomma?" Tanya Joy dan Sullyoon bersamaan.

Woo-bin melotot, sedangkan Min-ah sempat terdiam lalu tertawa. Ia suka sekali— jika anak-anak perempuan ini saling cepat-cepatan untuk mencari tahu identitas pria.

"Awas, nanti kalian jadi pedofil klo masih suka anak sekolah" celetuk Woobin membuat Joy dan Sullyoon cemberut.

Menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, Minah tersenyum kikuk di depan anaknya. "Eomma lupa menanyakan namanya" sambil menatap Joy dan Sullyoon yang kembali menunduk— setelah penuh harap.

LITTLE CHANGE [CHAENNIE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang