dinner

2.3K 146 7
                                    

pukul 19.30 pm, faye sedang membooking salah satu tempat restoran termewah untuk nya dan yoko dinner malam ini.

yoko tengah bersiap memakai pakaian nya yang indah dan merias wajahnya, sedangkan faye sedang menunggu diatas tempat tidur dan memainkan handponenya.

"yuk"

"udah selesai sayang?"

"udah"

"cantik banget"

ucap faye tidak mengedipkan matanya saat yoko menatapnya.

"oh jadi aku biasanya ga cantik?"

"setiap hari kamu cantik dan lucu tapi malam ini kamu cantik dan seksi"

faye menggodanya dan mengendipkan sebelah matanya pada yoko.

"sayang ih jangan bikin aku salting terus"

"biarin"

"ck ayuk ah cepetan gendong aku ke mobil"

"cium dulu tapi"

"kamu ga puas dari tadi kita udah lakuin sampai ber jam jam"

"enggak lah sayang, sama kamu ma gada puas puasnya aku bahkan kurang terus"

kini yoko benar benar dibuat merah wajahnya oleh faye karena menahan malu.

"udah jangan malu gitu sayang"

ucap faye tertawa melihat wajah yoko yang memerah dan ia pun berjalan ke arah yoko yang sedang duduk dan menggendongnya ala bridal style, faye tidak merasa bersalah sama sekali dengan yoko yang terus saja kesakitan karena dihujam terus oleh nya, ia bertanggung jawab seperti yang sedang ia lakukan sekarang.

merekapun keluar dari kamarnya sampai turun ke lantai bawah menggunakan lift, banyak sekali pasang mata yang melihatnya karna mereka sama sama cantik, hubungan sesama jenis di thailand sudah tidak dihiraukan lagi karena sekarang juga sudah dilegalkan untuk bisa menikah.

"pelan pelan sayang perih banget"

ringis yoko ketika faye akan mendudukannya di kursi mobil.

"iya sayang ini pelan"

setelah itu faye menutup pintu mobilnya lalu ia pun masuk ke bagian pengemudi dan mulai melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.

hanya mencapai waktu beberapa menit kini mereka sudah sampai di salah satu tempat restoran yang sangat mewah.

"sayang makasih ya udah nurutin kemauan aku buat dinner malam ini"

ucap faye dengan matanya yang berbinar sangat tulus menatap yoko sebelum mereka keluar dari mobil.

"iya sayang sama sama maaf waktu pertama kali kamu ajak aku, aku gabisa"

"gapapa yang penting sekarang kita udah bisa dinner di waktu yang tepat"

faye mencium bibir yoko sekilas lalu ia pun keluar dari mobilnya terlebih dahulu, setelah itu membukakan pintu yoko lalu ia pun kembali menggendongnya ala bridal style.

"ko sepi banget"

ucap yoko yang heran karna restorannya sepi.

"aku booking seluruh restoran nya sayang"

"ishh pantesan gaada orang lain yang makan direstoran ini"

"biar gaada yang ganggu sayang"

faye tersenyum manis ke arah yoko, ntah sudah keberapa kali pipi yoko memerah dan itu dilihat oleh faye lalu faye pun mencium pipi yoko dengan lembut.

setelah sampai di meja makan yang telah disiapkan oleh sang pemilik restoran faye pun mendudukan yoko di kursinya, lalu faye duduk berhadapan dengan yoko.

di atas meja makan sudah ada makanan dan juga minuman yang telah di pesan oleh faye.

"sayang aku mau pesan wine boleh?"

faye ijin terlebih dahulu kepada yoko karna minum nya terasa ada yang kurang.

"boleh asal jangan sampai mabuk"

ucap yoko mengingatkan, lalu faye pun mengangguk dan memanggil pelayan restoran untuk mengambilkannya.

"ada yang bisa saya bantu?"

suara folk terdengar nyaring di telinga yoko, tanpa sadar yoko pun melihat ke arah suara tersebut dan benar saja folk yang sedang bekerja di restoran mewah ini.

faye yang biasa saja karna memang sudah mengetahui keberadaan folk ada disini, ia tersenyum hangat namun berbeda dengan yoko yang sedang kaget.

ketika seseorang sedang menatapnya, folk juga menatap org itu, gadis yang sedang ia rindukan selama ini, dan sekarang ada dihadapannya.

"yoko?"

ucapnya sembari tersenyum manis.

"apa kalian sudah saling mengenal?"

ucap faye dengan santai sambil mengambil air putihnya untuk diminum.

"ya dia adalah orang yang aku ceritakan kepadamu"

dengan bahagianya folk mengucapkan kata kata nya itu dihadapan mereka.

"maksudmu?"

"tentang perjodohan yang dibuat oleh orangtuaku"

"uhuk uhuk"

faye langsung tersedak dengan air putihnya ia menatap yoko yang sedang menunduk.

ntah apa yang sedang faye pikirkan sekarang berharap semuanya adalah mimpi, ucapannya tadi tentang dinner malam ini berharap adalah waktu yang tepat, namun ternyata salah kini faye menarik kata kata nya kembali.

sakit dan hanya sakit yang faye rasakan saat ini, hatinya berdesir hebat dan sangat perih, emosinya memuncak mendengar semuanya.

hembusan angin malam terasa bagitu dingin menyayat kulitnya yang lembut, seolah berkata dan menyadarkan bahwa semuanya bukan hanya mimpi.

"lantas mengapa kalian ada disini?"

ucap folk bertanya.

"bukan urusanmu"

faye langsung pergi begitu saja sedangkan yoko sudah meneteskan air matanya jatuh sampai ia tidak bisa menahan sesak yang ada di dadanya.

folk yang melihat yoko menangis ia sangat kebingungan, lalu ia pun menenangkan yoko dan membawanya pergi dari meja makan.

yoko yang tidak memberontak ataupun protes ia benar benar sangat kehilangan sadarnya, ia terus menangis dan mengingat kejadian yang baru saja tidak ia inginkan.

faye menahan air matanya sampai masuk ke dalam mobil, lalu ia pun melajukan mobilnya dengan kecepatan yang tinggi, hingga pecahlah tangisannya yang sangat menyakitkan.

"aaaarghh"

"hiksss"

"kenapa semua nya harus terjadi padaku"

"kenapaa!!"

"hikss"

"hiksss"

faye terus menangis dan mengeluarkan amarahnya, ia belum bisa menerima bahwa yoko adalah orang yang akan dijodohkan dengan saudaranya sendiri.

PantasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang