malu

1.6K 133 7
                                    

pagi pun tiba kini yoko sudah bersiap untuk pergi ke mansion atasannya terlebih dahulu, ia sangat berharap bisa bertemu dengan faye meskipun hanya sesaat.

setelah pamit kepada ibu nya karna ayah yoko masih tidur ia pun langsung memesan taksi.

"hati hati sayang jaga dirimu baik baik saat bekerja"

ucap ibunya yoko sambil tersenyum hangat dan memeluk anak kesayangan nya itu.

"iya ibu kalo begitu yo berangkat dulu"

ucap yoko ikut tersenyum, meskipun senyumnya tidak setulus ibunya karna ia masih tidak ingin perjodohannya terjadi, namun yoko tetap masih menyayangi ibunya itu.

setelah itu yoko pun masuk ke dalam taksinya yang sudah ia pesan dan supir pun mulai manjalankan mobilnya.
.
.
pagi ini momy faye sedang berjalan akan membangunkan anaknya terlebih dahulu untuk pamit pergi keluar negri, namun ketukan pintunya tidak kunjung dijawab oleh faye lalu momy nya pun masuk ke dalam kamarnya karna tidak dikunci.

setelah melihat ke arah kasur faye ternyata sudah tidak ada anaknya disana, lalu pintu kamar mandi pun terbuka dan menampilkan tubuh serta wajah faye yang sudah segar.

"apa badanmu sudah membaik sayang?"

ucap momy nya, ketika melihat faye keluar dari kamar mandi dengan segar dan telah siap dengan pakaian kantornya.

"seperti yang momy lihat"

"ah syukurlah sayang kebetulan momy dan papah harus berangkat lagi pagi ini keluar negri"

ucap nya sambil tersenyum ke arah faye.

"hm"

"yauda sayang ayo kita sarapan dulu di bawah kalo begitu"

momy nya pun keluar dari kamar faye dan faye hanya mengikutinya dari belakang.

setelah sampai dilantai bawah ternyata sudah ada papah dan juga yoko yang sedang menatapnya dengan tersenyum hangat, namun faye tidak memperdulikannya ia pun mengambil kursi nya di meja makan yang langsung berhadapan dengan yoko.

yoko yang melihat faye pagi ini sangat bahagia sekali, namun yang ia sayangkan wajah yang ia cintainya kini sudah berubah kembali seperti dahulu waktu pertama kali mereka bertemu.

"sudah sembuh?"

ucap papah faye menyapa anaknya.

"hm"

"ehm yasudah karna papah dan juga momy sudah sarapan dan sebentar lagi akan segera berangkat, papah dan momy ijin pamit dulu ya jaga kesehatan mu jangan dipaksakan kalo masih sakit"

"ya"

momy nya hanya bisa pasrah dengan faye yang masih saja dingin, setelah kedua orangtuanya saling berpelukan dan juga pamit, merekapun pergi untuk menuju ke bandara yang diantar oleh para bodyguard nya.

diperjalanan menuju bandara pun momy nya bertanya kepada suaminya itu.

"apa yang sedang terjadi dengan anak kita pah"

"mungkin sedang sakit hati"

ucap papahnya hanya menebak.

"ish siapa yang menyakiti anak kesayangan kita"

"sudah biarkan ia sudah dewasa pasti bisa menyelesaikan masalahnya sendiri"

"hm iya pah semoga"

kini tinggalah yoko dan juga faye yang berada di meja makan, yoko terus memperhatikan faye sedangkan faye hanya fokus pada makanannya.

"apa kabar?"

ucap yoko memulai percakapan paginya, namun faye tidak meresponnya sama sekali, hingga sarapan pun selesai kini faye menuju mobil sportnya yang diikuti oleh yoko masuk ke dalam mobilnya dan mereka pun pergi menuju ke kantor.

diperjalanan masih sama sangat hening tidak ada yang memulai percakapannya, yoko yang masih berusaha terus agar faye mau berbicara dengannya, namun percuma kini faye menutupi telinganya dengan airpods.

yoko hanya bisa menarik naafasnya panjang hingga mereka sampai diperkantoran faye menggunakan kacamata hitamya terlebih dahulu lalu ia pun langsung keluar dari mobilnya dan berjalan dengan cool masuk kedalam kantor miliknya itu.

"mengapa bos muda kita semakin hari semakin mempesona"

"bos kita terlihat sangat dingin sekali"

"tetapi aura ketampanan nya tidak pernah hilang"

"lihatlah bos kita sangat tampan sekali"

ucap para karyawan yang sedang menyambut kedatangannya.

yoko yang mendengarkan percakapan para karyawan wanita itu, ia sangat cemburu sekali, sedangkan para bodyguard sudah berada di belakang faye dan mereka pun berjalan ke arah lift yang disusul oleh yoko hingga naik sampai ke lantai atas menuju keruangannya.

faye bekerja di dalam ruangannya, sedangkan yoko masih bingung memikirkan bagaimana caranya untuk meluluhkan kembali hati faye.
.
.
jam istirahatpun tiba yoko langsung mengetuk pintu ruangan milik faye untuk menanyakan makanan apa yang akan ia makan siang ini.

"masuk"

yokopun masuk dan berjalan ke arah faye.

"ada yang mau dipesan untuk makan siang?"

masih tidak ada jawaban dari faye yang sedang sibuk dengan handponenya.

sampai seseorang pun masuk dan memberikan pesanan yang faye inginkan.

"kau mengapa harus menyuruhku memasak dan mengantarkannya ke kantormu, tidak bisakah datang sendiri ke restaurant"

seseorang itu adalah folk.

"aku hanya ingin melihat bagaimana cara bekerja seorang pelayan dan mengantarkan pesanannya kepada pelanggan"

ucap faye dengan angkuh dan dinginnya.

"ck untung kau saudaraku"

dan ucapan itu sontak membuat yoko sangat kaget karna baru pertama kali mengetahuinya.

"simpan di atas meja dekat sofa"

ucap faye kembali memerintah, dan setelah itu folk pun pamit keluar dari ruangan faye.

"sial mengapa saudara ku sangat menyebalkan, memerintahku dengan seenaknya di hadapan yoko membuatku malu saja"

umpatnya dan ia pun segera kembali ke restaurant nya.

setelah puas dengan perlakuannya terhadap folk, kini faye pun melihat ke arah yoko dan menatapnya dengan tatapan dingin.

PantasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang