Chapter 10

162 19 2
                                    

Setelah beberapa saat kemudian, mereka berdua pun sampai dikediaman Muichiro.

Lalu (name) langsung bersiap-siap untuk latihan.
.
.
.
.
.
Setelah itu, para pemburu iblis berkumpul di tempat latihan.

"Baiklah, sesi pertama kita akan mulai latihan secara mandiri" ucap Muichiro dengan tampangnya yang seperti biasa dingin.

Lalu para pemburu iblis pun melakukan latihan secara mandiri.

(name) sedang latihan mandiri di sudut ruangan, ia mengingat ingat teknik bertarung Muichiro, yang pernah ia lihat kemarin.

Saat (name) sedang fokus berlatih mandiri, tiba-tiba Muichiro datang menghampiri nya.

"izinkan aku akan mengajarkan mu (name)" ucap Muichiro dengan tampangnya yang berbeda dari sebelumnya dingin menjadi ramah.

"u-uhm tentu saja dengan senang hati" ucap (name).

Lalu Muichiro pun mengajarkan teknik teknik pedang yang biasa ia selalu gunakan kepada (name). Dan setelah diajarkan oleh Muichiro, lalu (name) mempraktekkan teknik teknik pedang itu.

Muichiro melihat ada sedikit kesalahan yang dilakukan (name) saat sedang mempraktekkan teknik pedang nya.

"(name) gerakan mu kurang pas" ucap Muichiro.

"oh maaf" ucap (name)

"tidak perlu meminta maaf, sekarang perhatikan aku dan lihatlah gerakan yang benar" ucap Muichiro dengan nada lembut.

"ba-baiklah" ucap (name).

Lalu Muichiro pun mengajarkan ulang dengan pelan pelan agar (name) bisa mengerti.

Setelah itu (name) langsung mempraktekkan ulang tapi kali ini dengan benar.

"kau hebat (name)! anak pintar" ucap Muichiro sambil tangan nya menepuk-nepuk kepala (name).

"e-eh te-terima ka-kasih tapi ini semua berkat mu" ucap (name) agak gugup.

Disana para pemburu iblis yang sedang melakukan latihan mandiri, mereka tercengang ketika melihat Muichiro mengajari teknik pedang nya kepada (name) karena Muichiro biasanya mengajari mereka dengan kejam dan ini sangat berbeda sekali sikap nya saat sedang mengajari (name), ia malah bersikap sangat ramah dan sabar kepada (name).

Setelah selesai Muichiro mengajari (name).

"Sekarang sesi berikutnya yaitu bertarung dengan ku 1 lawan 1" ucap Muichiro dan ekspresi wajah nya berubah yang tadinya ramah lembut sekarang jadi dingin dan terlihat kejam.

"BAIK!!" jawab para pemburu iblis serempak.
.
.
.
.
.
Muichiro pun memilih salah satu pemburu iblis untuk maju ke depan melawannya.

"Kau yang disana! ayo maju melawan ku" ucap Muichiro sambil menunjuk ke arah salah satu pemburu iblis yang ia pilih.

Lalu salah satu pemburu iblis itu pun maju sambil membawa satu pedang kayu, terlihat dari ekspresi wajah nya ia sangat ketakutan dan gugup karena bertarung melawan seorang Hashira.

Pertarungan pun dimulai, seperti biasa Muichiro dengan cepat menghindari serangan lawannya dan dengan gesit melancarkan serangannya kepada lawan.

Sedangkan (name) duduk disudut ruangan sambil menunggu giliran ia untuk ditunjuk oleh Muichiro.

Setelah beberapa salah satu pemburu iblis itu kewalahan dan jatuh ke lantai. Yap, pemburu iblis itu kalah melawan sang pilar kabut.

"Kau sudah berminggu-minggu disini tapi belum ada kemajuan, Kau harus berlatih lagi" ucap Muichiro kepada pemburu iblis itu dengan nada dingin nya 🥶

"cepat ambil pedang mu kembali" ucap Muichiro dengan tampangnya yang malas dan tetap dingin.

Lalu pemburu iblis itu menyerang Muichiro dengan mengeluarkan emosi nya lewat suaranya.

Tapi Muichiro langsung dengan gesit menghindari serangannya dan memukul kepala nya dengan pedang kayu nya. Dan lagi-lagi pemburu iblis itu jatuh.

(name) yang melihat hal itu langsung merasa agak takut saat melawan Muichiro dengan serangan dan hindarannya yang gesit

"Kau takkan bisa menang dari lawannmu jika kau menyerang dengan cara emosional" ucap Muichiro dengan dingin.

"Kau malah seperti serangga musim panas yang terbang dengan kobaran api" ucap Muichiro mengeluarkan kata-kata tajamnya.

Lalu Muichiro menyudahi latihan hari ini karena sudah terlihat sore.

"Kita sudahi latihan hari ini" ucap Muichiro lalu ia pergi meninggalkan ruang latihan.

(name) ikut meninggalkan ruang latihan dan ia melihat Muichiro sedang membasuh muka nya dengan air di sumur halaman belakang.

(name) ikut meninggalkan ruang latihan dan ia melihat Muichiro sedang membasuh muka nya dengan air di sumur halaman belakang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(name) agak kasian kepada Muichiro karena ia terlihat sangat lelah mengajar para pemburu iblis seorang diri.

Lalu Muichiro pergi dari rumah nya, entah kenapa Hashira selalu pergi pada saat menjelang malam tiba.

"aku merasa kasian kepada Muichiro, ia tampak sangat lelah mengajar kami seorang diri" batin (name)

Tiba-tiba (name) terpikirkan ide untuk membuat makanan spesial untuk Muichiro khusus.

Lalu (name) segera menyiapkan bahan bahan makanan yang ia beli tadi pagi di dapur dan kemudian ia membuat kan makanan kepada pemburu iblis terlebih dahulu.

BERSAMBUNG

author: Makasiiih untuk vote nya dari chapter² sebelumnya ya gess 🥹🫶🏻 chapter 11 bakal kuusahain update besok yah (⁠。⁠•̀⁠ᴗ⁠-⁠)⁠✧







Muichiro x reader Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang