gabung yuk!

46 3 0
                                    

.

.

.

" oh" tanggapan singkat sejuta umat yg giyuu lontarkan tanpa tahu orang diseberang akan bereaksi seperti apa

" 'oh' katamu!? cepat bangun dan bersiaplah! aku hanya memberimu waktu sampai 07:45, ingat.. tujuh empat lima.." peringat sabito. setelah itu telepon langsung dimatikan secara sepihak olehnya.

mengingat sabito itu orang yg kedisiplinannya diatas nilainya, walau kadang dia sendiri juga suka asal asalan. giyuu nggak mau mancing emosi sahabatnya lebih dalam.

...

" oh, jadi telpon dari sabito ya?" kata tsutako setelah menyelesaikan sarapannya 

" iya, nanti aku juga akan pergi ketempat urokodaki-san, jadi akan sedikit terlambat pulang, tidak masalahkan?" tanya giyuu hati-hati

" tidak masalah, nanti nee-san juga akan bertemu dengan seseorang, jadi kita harus sama sama senang hari ini" jawab tsutako sambil tersenyum lembut, dan mengangkat piring kotor ketempat cuci piring.

 giyuu menghela napas lega, lalu menghampiri kakaknya dan membantunya mencuci piring. sungguh adik yg berbakti, tak macam adik saya~ qiw

" nee-san  sendiri, kenapa berangkat lebih pagi?"

" itu, hari ini kakak diminta untuk membantu menyiapkan tempat sebelum dibuka" jawab tsutako tanpa mengalihkan pandangannya dari piring yg sedang dicucinya

" ooh-"

praang!!

mangkuk kecil dengan ukiran biru itu terbelah 3 setelah terlepas dari tangan giyuu yg licin, tentu ha itu langsung membuat keringat dingin giyuu menetes, lalu dengan hati hati ia menoleh pada kakaknya.

"giyuu ih!!!"

"m-maaf nee-san"

.

.

.

" tumben pakai kemeja" komentar sabito saat melihat giyuu yg datang dengan kemeja putih yg digulung setengah lengan dan wajah datar khas miiknya

" ini yg keliatan" jawab giyuu singkat " jadi... yg mana rumahnya?"  giyuu memandang barisan rumah yg berjejer di jalan didepannya, papan didepan jalan itu bertulis haraku, sebuah kata yg cukup familiar di ingatan giyuu.

" kurasa.. yg.. entahlah! aku hanya mengantarnya sampai sini" jawab sabito sambil terkekeh kecil, tentu itu membuat giyuu menghela napas lelah

" yasudah, aku punya kenalan disini kita bisa menanyakannya" kata giyuu sambil memimpin jalan kedalam sampai akhirnya mereka sampai didepan rumah bercat toska dan angka sembilan disebelah pintunya

" nomor sembilan ya.." gumam sabito sambil memperhatikan keadaan rumah itu

" tomioka-senpai! sabito-san!"

 panggilan itu membuat giyuu dan sabito langsung menoleh sebelum sempat untuk menekan bel pintu rumah tersebut.

  terlihat lah gadis dengan surai hitam pendek yg melambaikan tangannya, sambil tersenyum senang, serta seorang gadis dengan surai hitam keunguan yg dijepit dibelakang menatap terkejut pada sabito dan giyuu.

" aku tidak menyangka sabito-san bisa menemukan rumahku " kata gadis itu sambil berjalan mengahampiri sabito dan giyuu

" jadi makomo ini kenalan mu, giyuu?" tanya sabito 

" tidak juga, aku mengira kalau itu adalah alamat dari kocho" 

"tentu saja bukan! papan namanya saja beda, nggak bisa baca ya?"kata kocho(shinobu) ketus 

Kny story  AU (one shoot-tomioka giyuu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang