☆☆☆

47 3 0
                                    

....

15 menit berlalu, namun langit masih terus menangis dengan kencang, membawa tetesan air dan hawa dingin yg menyeruak masuk menusuk kulit, terlebih lagi jika yg kau kenakan adalah baju yg setengah kuyup

Itulah yg tengah dialami oleh kocho shinobu, meski jaket biru kebesaran milik giyuu telah melekat pada tubuh mungilnya, hawa dingin yg mengiringi tangisan langit tetap berhasil menyertakan masuk dan menusuk kulitnya

Membuatnya hanya bisa diam dan memeluk tubuhnya, berharap hal tersebut bisa menghangakannya sampai bus itu datang

' ck, kenapa busnya  nggak sampe sampe sih, juga, kenapa dia terus memperhatikan ku, apa maunya?' Batin shinobu saat menyadari kalau orang disebelahnya masih memperhatikannya, sejak jaket miliknya melekat pada tubuh shinobu

" kenapa kau memandangku seperti itu?" tanya shinobu pada akhirnya

" kocho, kau masih kedinginan ?" tanya giyuu balik

" tidak, aku merasa cukup hangat. jadi berhentilah menatapku seperti itu!" peringat shinobu setengah menyembunyikan fakta kalau yg ditanyakan giyuu itu benar.

mendengar itu, giyuu hanya diam tak lagi mengatakan apapun, namun tetap menatap lekat manik amethyst milik shinobu. lalu tanpa persetujuan dari empunya, giyuu menarik kedua tangan kecil shinobu kedalam genggamannya

" a-apa yg kau lakukan!?" tanya shinobu saat giyuu mulai menggenggam erat tangannya dan mendekatkan itu pada wajahnya.

 satu hembusan napas dari giyuu menyapu kulit dingin pada tangan kecil milik shinobu, memang terasa sedikit hangat sesaat tapi..

" lepas!! bau mulut!!" seru shinobu sambil menarik tangannya dengan cepat lalu mencucinya dengan air hujan " jangan lakukan itu, dasar mesum!" kata shinobu kesal

giyuu hanya bisa diam saat shinobu mulai mengomelinya dengan kata kata pedas, memangnya salah melakukan itu, kakak dan ibunya juga sering melakukan itu saat giyuu kedinginan, pikirnya.

"..pantas saja semua orang membencimu!" 

" oh, busnya sampai. ayo pergi " kata giyuu sambil berdiri dan membawa belajaannya masuk kedalam bus tanpa menghiraukan shinobu yg baru selesai mengomelinya

" hei, kau dengar tidak tadi!?" panggil shinobu sambil buru buru mengambil belanjaannya dan menyusul masuk kedalam bus

...

" ini untuk dua orang" giyuu memasukkan koin kedalam kotak ongkos bus, kemudian berjalan kearah bangku belakang yg kosong diikuti oleh shinobu 

awalnya shinobu ingin duduk ditempat lain, namun orang yg 'dibenci semua orang' ini, menariknya untuk duduk dibangku yg tidak jauh darinya. tapi ya shinobu pasrah aja, orang udah dibayarin juga ongkosnya

" kenapa kau menarikku kesini?"

" kau itu kecil, jadi gampang hilang"

" oh.. apa katamu? gampang hilang!? kau pikir aku barang?!" geram shinobu. dan giyuu, dia hanya diam dan memandang keluar jendela. merasa tak diperhatikan shinobu memalingkan wajahnya kearah yg berlawanan, tak menyadari kalau sesuatu sedang dimasukkan kedalam belanjaannya.

" jangan tidur ya, jalannya cuma sebentar"

" ck, iya bawel"

.

.

.

halte jalan kairi, 16:45

 " akhirnya sampai sini juga.." kata shinobu sambil memandang lurus jalan yg tergenang air hujan dihadapan

Kny story  AU (one shoot-tomioka giyuu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang