05. Awal Pertemuan

170 13 6
                                    

Happy Reading!!

Kini sudah satu bulan berlalu baik khai dan jeno sama sama menjalani kehidupan seperti biasanya , keduanya kini sedang  bergulat dengan kesibukannya masing-masing. khai yang sedang sibuk sibuknya sekolah dan kegiatan kegiatan tambahan disekolah serta tugas yang kian lama semakin bertambah membuat dirinya hampir saja gila. Begitupun dangan papi jeno yg akhir akhir ini sedang sibuk bolak balik keluar kota karena urusan pekerjaannya.

"huahhh rasanya akuu ingin menjadi Mocaa saja deh yg kerjaanya hanya makan dan tidur setiap hari" . keluh khai yg kini tengah duduk mengerjakan tugas di ruang tv ditemani kucing kesayangannya .

" AAAAA ini kapan selesainya mocca rasanya kepala khai mau meledak.. arghhh.." teriak khai disela sela mengerjakan tugasnya yg tak kunjung usai.

hingga tiba tiba.. panggilan vidio masuk dari sang papih..

" Hallo khai khainya papih sedang apa sayang?? sudah makan belum?? loh kok tumben jam segini masih dibawah sayang naik gih .."  tanya sang papih diseberang sana.

" Hai papih , iya khai masih ngerjain tugas nih dikit lagi selesai kok, khai tidak lapar papih khai mau minta dibuatkan susu coklat saja sama sus rika nanti.." jawab khai dengan suara yang lemas .

" Yasudah jangan tidur malam malam ya khai, ini papi baru aja sampai hotel dan mau bebersih.."

" okeey papih.. hmmm papihh..?? "  tanya khai ragu ragu

Jeno mulai curiga pasti saat ini akanya sedang ingin meminta hal hal aneh pada dirinya ya dia sudah sangat hafal sifat anaknya yg jika sudah mulai lelah ataupun capek terhadap sesuatu pasti ada saja permintaan aneh yg dia lontarkan. dan benar saja ..

" Papihh khai boleh gaak gausah sekolah ajaaa :( khai capekk papih tugasnya banyak banget dan gak selesai selesai belum selesai yg satu eh udah ditambah lagihh.. khai mau jadi seperti Mocca saja papih ..." rengek khai kepada sang papih.

jeno terkekeh dibuatnya ia mencoba memahami bahwa ya saat ini putrinya itu sedang capek akan sekolahnya. bagaimana pun juga jeno berusaha memberi pengertian dan nasehat kepada sang putri.

" heh kok ngmongnya gitu.., khai denger papih.. yaa.. ada banyak sekali anak anak seperti khai diluaran sana yg ingin sekali bersekolah loh khai tapi mereka tidak bisa karena keterbatasn biaya, papi cuma minta khai bersyukur atas apa yg terjadi sama khai ya .. khai boleh ngeluh kok cuma tidak boleh lama lama ya sayang khai harus bisa ngelewatin ini semua , mungkin emang sekarang kegiatan dan tugas khai disekolah lg banyak banyak nya, tapi papi yakin Khai khainya papi ini pasti bisa lewatin itu semuaa!! Semangat ya Princessnya papih.. " ucap jeno memberikan bebrapa penjelasan kepada sang putri.

" Hmm maaf papih .." jawab khai yg mulai merasa bersalah akan sifatnya ini.

" Its Okey sayang .. yasudah sekarang khai tidur ya sudah malam ini besok kan harus sekolah lagi..."  jeno melihat sang anak yg bebrapa kali menguap pun menyimpulkan bahwa ya anaknya saat ini memang sudah sangat lelah.

" Hmmm papih khai mau tidur sama papih khai mau tidur dipeluk sama papih... papih kenapa sibuk sekali khai kan kangen tidur sama papih.." rengek khai dengan mata yang sudah berkaca kaca dan ya saat ini dia sudah berada dikamar miliknya .

ya lagi lagi jeno dibuat terekeh akan sifat anaknya ini ada ada saja jelas jelas dia sudah tahu bahwa dirinya kini sedang berada duluar kota tapi lihatlah apa yg dimintanya, jika sudah seperti ini jeno tahu mau tidak mau dia harus memberikan sebuah reward tambahan kepadanya ketika dia pulang nanti.

Penantian Berharga Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang