"Kamu kembali ya ke kampung?"
Taehyung mendengus, sudah seminggu lebih sang ibu terus memaksa nya. Meskipun jawabannya akan tetap sama yaitu tidak.
"Gak mau bun. Aku udah nyaman disini."
"Bunda mohon sama kamu. Kamu balik aja ke kampung. Udah gak ada yang perlu kamu kerjain disini, Tuan Park sudah gak ada."
"Aku sayang sama nona rosie bun.." Lirih Taehyung dengan sedih.
"Tapi apa nona rosie rasakan hal yang sama seperti kamu? Apa hubungan kalian jelas? Atau cuma sekedar memuaskan nafsu satu sama lain? Hm?"
Taehyung mendengus tak suka, ia tak menjawab dan memilih untuk memandang keluar jendela kamarnya.
Jiana menarik Taehyung agar berhadapan dengan nya.
"Jawab pertanyaan bunda, Taehyung!"
"Apakah nona rosie rasakan hal yang sama? Kamu harusnya sadar, nona rosie cuma menganggap kamu sebagai pemuas nafsunya, gak lebih nak. Suatu hari nanti kamu bakalan sakit banget kalau nona rosie sudah temukan laki-laki yang dia cintai."
"Kasta kalian berbeda jauh nak, kita bukan apa-apa jika dibanding dengan nona rosie." Jelas Jiana
"Aku pikir-pikir dulu bun."
Jiana menghela nafas, "Jangan lama-lama nak, bunda gak mau kamu jatuh terlalu dalam dan susah untuk keluar."
Taehyung hanya menunduk, Jiana mengusap lengan putra nya itu lalu berjalan pergi.
Jiana paham perasaan Taehyung. Namun ia tak yakin akan perasaan Rosie. Dan Jiana tak mau putra nya nanti merasakan sakit nya patah hati.
____
Rosie mulai membaik, perlahan-lahan ia mampu ikhlas kan kepergian sang papa. Awalnya agak sulit memang dan Rosie terkadang masih dibayang-bayangi kehadiran sang papa, ia juga merasa sangat sedih.
Namun sekarang Rosie mulai bangkit, ia berusaha untuk tetap melanjutkan hidupnya. Toh hidup terus berlanjut.
Karena sang ayah sudah tiada maka perusahaan akan jatuh ke tangan Rosie sebagai pewaris satu-satunya sang ayah. Namun karena Rosie masih sekolah maka perusahaan masih di pegang oleh asisten kepercayaan sang ayah dan nantinya akan Rosie ambil alih saat ia sudah menyelesaikan sekolah menengah atas.
"Lu yakin mau nerusin perusahaan mendiang ayah lu?"
Rosie mengaduk es teh nya sejenak dan mengangguk singkat sebagai jawaban dari pertanyaan Jeon.
"Bukan nya lu mau jadi arsitek ya?" Tutur Irene
Rosie tersenyum kecut, "Papa udah gak ada. Gua harus lanjutin, itu juga pesan dari papa gua. Mau gak mau ya gua harus kubur mimpi gua." Jawab Rosie dengan acuh.
Ketiga sahabatnya itu saling melempar tatapan.
"Kalau lu gak bisa mending gak usah di paksa."
Rosie tersenyum simpul, "Gak papa. Gua bakal belajar dengan tekun biar bisa lanjutin perusahaan papa dan gak bakal kecewain dia."
Irene, Jaehyun dan Jungkook tersenyum. Irene mengusap lengan Rosie menyalurkan kekuatan.
"Semangat, lu pasti bisa!" Tutur Irene
"Iyaa dong jelas. Rosie mah berbakat dalam segala hal." Tambah Jaehyun
"Semangat ya Rosie. Kita bakal tetap bantuin lu kalau lu butuh kita." Ujar Jeon
"Thanks ya."
Mereka pun mengangguk, sedetik kemudian Irene berdehem sebentar, niat nya ingin menanyakan sesuatu pada Rosie.
"Kenapa ren?" Tanya Rosie yang cukup peka.
"Eum.. terus hubungan lu sama Taehyung gimana?"
Rosie terdiam sebentar.
"Yaa, gak gimana-gimana."
"Maksud nya?"
"Gak ada apa-apa. Gak ada hubungan apapun."
"Gila lu. Anak orang lu bikin kayak gitu."
Rosie memainkan epitel pipinya sebentar.
"Gua sama dia cuma teman kok. Gak lebih."
"Yakinnn?"
Rosie mengangguk saja. Ia tak sadar bahwa seseorang mendengarkan pembicaraan mereka.
____
Taehyung sedang menunggu bis di halte saat tiba-tiba Jennie datang menghampiri nya dan duduk di sebelahnya.
Taehyung hanya menghela nafas dan membuang pandangan nya, mencoba untuk tak bersitatap dengan gadis itu.
"Kasian. Di tinggalin Rosie ya?"
"Bukan urusan kamu." Jawab Taehyung dengan jutek, tak lupa tatapan sinis ia lempar pada Jennie.
Jennie pun terkekeh geli, "Taehyung, taehyung. Kamu itu naif banget ya? Rosie itu jelas-jelas gak suka sama kamu. Masih aja kamu harapin dia."
Taehyung tak menjawab.
"Mau dengar sesuatu yang seru gak?"
Dahi Taehyung berkerut, "Apa?"
"Mau tau gak nih?"
Taehyung menghela nafas, "Iya, mau."
Jennie pun memutar rekaman pembicaraan Rosie dan teman-teman nya. Awalnya semua terdengar normal sampai satu ucapan Rosie memukul batin nya, Taehyung telak melemas.
"Gua sama dia cuma teman kok. Gak lebih."
Jadi, selama ini Rosie tak menganggap nya lebih dari itu?
Taehyung merasa sangat kecewa. Ingin rasanya ia menangis namun ia tak mungkin menangis begitu saja apalagi di depan Jennie. Gadis itu pasti akan mengolok-olok dirinya.
"Gimana? Paham 'kan? Kamu itu cuma pemuas nafsunya aja, Taehyung."
"Dia gak pernah suka sama kamu. Ngerti?"
"Jadi mendingan kamu jauhin aja dia."
"Kenapa kamu ngelakuin ini?" Tanya Taehyung
Senyum Jennie memudar, tatapan nya berubah menjadi dingin.
"Karena aku suka sama Rosie."
Taehyung pun tak mampu berkata-kata lagi. Satu di pikiran nya tentang Jennie adalah "Gadis Gila".
____
taehyung sm rosie nya mau aku buat pisah untuk sementara :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Hasrat Nona Muda - Taerosé [21++]
Fanfictiontentang rosie si anak manja yang tertarik secara seksual pada anak pembantu nya, taehyung.