for the first time

13 2 4
                                    



Tubuh yang berbalut gaun putih dengan kain panjang itu di paksa harus berlari merentas jalan tar yang cukup sunyi.

Dengan nafas yang tidak stabil dan larian kaki yang semakin melemah, heel yang berada di gengaman tangan juga punca menjadi dirinya terbeban.

Keadaannya sudah membuktikan setegang apa sistuasi yang sedang terjadi pada sang tuan.

Raut wajah panik dan juga cemas tidak menghalangnya untuk menoleh ke arah belakang di mana terlihat  beberapa lelaki bersuit hitam dengan tubuh badan bersaiz lebih besar sedang mengejarnya.

Dalam keadaan yang sudah terdesak ia mengambil keputusan untuk melangkah masuk secara random terus duduk ke dalam salah satu kereta yang terparkir teratur di tepi jalan raya kecil yang berada di kawasan itu.

Fikirannya terabur, tiada pilihan lain selain memilih masuk ke dalam satu kereta yang pintunya di biarkan terbuka seolah mengundang dirinya untuk mengisi ruang kosong di sebelah pemandu.

Paling parahnya adalah si pemilik masih ada di dalam, sudah lama memerhati ke arahnya dalam diam dengan pandangan penuh kehairanan.

Sebab secara tiba-tiba ia melihat ada orang asing yang masuk ke dalam kereta miliknya tanpa izin.

Bukan membuatkan sang pelaku merasa bersalah ataupun takut, justeru ia mulai merayu pada pemilik kereta untuk membantunya.

"encik please.. hari ni lah masanya untuk kau rasa sangat berguna di dunia ni, so please.. Help me"

ucapnya memohon sehingga sang pemilik kereta yang memiliki kepekaan yang cukup tinggi tanpa banyak tanya mulai melajukan kereta yang tadinya sudah memanas menempuh jalanan yang cukup sunyi itu.

Hanya keheningan yang manyapa di dalamnya. Sehingga akhirnya mereka di kejutkan dengan beberapa bunyi kereta yang terdengar sangat nyaring dan laju yang kini tengah mengejar mereka dari arah belakang.

Orang yang mengejar si gadis tadi rupanya tidak mudah mengalah. Si gadis yang terlihat sedang panik mulai mengeluarkan seisi ketakutan dengan mulai membising dan mengoyang-goyangkan lengan si pemandu.

Menyuruhnya supaya melajukan keretanya lagi.
Hal itu membuatkan sang tuan terganggu dan mulai menambah kecepatan laju keretanya lagi sehingga tahap maksimum.

"encik please.. buatlah sesuatu!" pekiknya gadis itu panik, tetapi yang ia lihat cuma ada senyuman miring  jelas di wajah orang itu yang membuatkan isi fikirannya jadi memikirkan hal yang tidak-tidak, ia juga merasa hal buruk memang akan terjadi.

Kereta itu mendadak berhenti dengan laju dan memusing arah yang bertentangan. Kini pandangan mereka menghadap penuh ke arah puluhan kereta yang masih sedang mengejar mereka dari belakang.

Menelan air liur gugup, bola matanya bergerak menoleh ke arah lelaki misteri di sebelahnya yang sekarang tengah sibuk melakukan aksi gilanya.

Senyuman miring yang masih melekat di wajahnya juga penyebab ia menekan pedal gas dengan kuat.

Tanpa memberi arahan atau peringatan apa-apa pun. Mereka akan merempuh kereta musuh.

Dan secepat itu juga kereta melaju dengan kecepatan tinggi, dan ia mulai tersedar bahawa mereka bukannya lari dari musuh tetapi akan merempuh kereta lawan.

Dengan jantung yang berdegup semakin laju ia memejamkan matanya erat dan berdoa di dalam hati supaya ia tak mati sia-sia di sini.

Tidak lupa juga diiringi jeritan khusus wanita sekuat hatinya kerana merasakan kereta yang semakin melaju melawan meter. Sampai jantungnya pun ingin tercabut seolah ber effect seperti roller coster.

"aktifkan pelindung dengan pemberat"

"arahan diterima!, perisai telah berjaya di aktifkan di tahap 100 peratus perlindungan!"

Suara sang pemandu terdengar di hujung telinga tetapi isinya tetaplah terdengar sangat mustahil di hujung telinganya, hal mengarut apakah yang sedang  terjadi sekarang!? Batin hatinya mulai bertanya.

Merasakan tali pinggang bergerak melilit bahu, dan perutnya dengan ketat. Paniknya belum juga mereda tiba-tiba saja hal lain datang menyusul.

Tempat yang mereka duduk sedang bergegar cukup kuat sehingga lama-kelamaan beransur reda tanpa getaran apa-apa lagi.

Kedua mata cantik itu terbuka dengan perlahan setelah memberanikan diri untuk melihat ke arah pemandangan di depannya yang hanya mengandungi angin dan udara, kosong tanpa kereta dan orang-orang itu.

Dengan cepat ia menoleh ke belakang dan seketika perasaan takut dan shock menguasai dirinya kerana bangkai kereta dan orang-orang yang  berterabur di atas jalan terlihat dengan sangat jelas oleh mata kepalanya sendiri.

Dengan mulut menganga lebar ia menoleh ke arah orang yang masih ada di sebelahnya dengan perasaan takut dan langkah waspada ia pasangkan.
Takut jika giliran dirinya pula yang akan turut bernasib sama.

Namun memilih diam adalah jalan yang terbaik daripada menimbulkan masalah baru, seolah menjadi manusia paling introvert satu hari juga sangat penting.

"master, di lokasi tadi ada litar cctv tertutup, dan kemungkinan 90 peratus, kita semua telah berjaya di tangkap dalam beberapa bukti juga telah berhasil di rakam, mungkin sekarang kita telah di awasi" suara komputer dari kereta berbunyi menghasilkan sang penumpang menoleh cepat untuk melihat dari mana asal suara itu.

Rupanya itu hanya komputer kecil yang sedang berada di depan kereta si pemilik. Penyesalan sedang menguasai dirinya sekarang kerana ia telah melihat banyak hal pelik yang berlaku di satu hari ini.

"damn it..!" umpatan berserta amarah keluar begitu saja dari sang pemilik kereta yang kini mengubah gaya duduk dengan bersandar santai di kerusi pemandunya tanpa menghiraukan kehadiran satu daging hidup yang masih melihat ke arahnya dalam diam.

"Macamana dengan.. Huh.. Polis?!"

"Kereta Polis sedang dalam perjanan dan mungkin dalam masa 30 minit lagi polis akan sampai!"

Dengan tarikan nafas panjang si pemilik mulai memaki lagi, "shit!! New problem is coming"  melajukan keretanya lagi, ia ingin cepat pergi dari sana supaya dapat menghindar dari kejaran polis.

Perjalanan mengambil masa selama satu jam lebih, tetapi dua manusia itu masih saja tetap diam. Mungkin masih trauma akan kejadian tadi atau memang tidak mahu berbual saja.

Sehingga akhirnya suara dari salah satunya mulai membuka bicara kerana tidak suka berdiam lama di dalam keadaan yang kekok itu."em.. Sorry kalau buat kau susah tadi tapi thanks, for your help, saya sangat berhutan-"

"it's not for free!"

"huh!?"











ROMY or ME- Park JihoonWhere stories live. Discover now