"aw.. sakit lah bangsat!" maki Izly tidak habis fikir dengan mereka yang mengeret dirinya dengan penuh kasar tanpa ampun.
Sangat yakin jika pergelangan tangannya akan membiru setelah ini. Kudrat mereka memang tidak main-main.
Pandangan penuh hairan hadir tanpa dicegah dari wajah mereka, tidak pernah sekali jika calon ayam mereka akan berseru dengan kata-kata kasar seperti sekarang, ketika mereka di bawa untuk pertama kalinya ke tempat itu.
Kebanyakan mereka akan merasa takut dan menangis meminta untuk dilepaskan jika ditahan berbanding terbalik dengan calon ayam yang berhidmat dengan secara suka rela di tempat ini.
Ini adalah untuk pertama kalinya mereka melihat gadis yang kuat seperti Izly. Malah tidak ada rasa takut sedikit pun di diri gadis ini. Setelah tubuh itu di tolak paksa untuk masuk ke dalam satu ruangan.
Pintu berbentuk pagar besi dirantai dengan sangat ketat sehingga sangat mustahil untuk izly melepaskan diri. Sebelum mereka pergi meniggalkan izly sendirian di sana.
Mereka juga sempat mengertak Izly jika ia akan menjadi jamuan makan malam mereka nanti, namun bukannya takut, gadis itu malah menunjukkan jari tengahnya kepada mereka dan menjelir lidah.
Lama izly berdiam diri di dalam gate tempat ia di kurung. Sekarang gadis itu sedang sibuk memikirkan siapa lagi kalau bukan si tukang driver nya itu.
Si jihoon Jihoon itu memang lahanat! Umpatnya dalam hati sangat membara. Kenapa lelaki Itu tidak mengasihani dirinya langsung. Malah ia memberi peringatan pula pada lelaki yang sumpah kalau dekat macam najis.
Ya! Orang yang mahu menyentuh dirinya tadi adalah orangnya, ntah apa. Izly sempat meneka jika ada bau ganja ataupun nikotin yang pekat melekat pada lelaki itu.
Aktiviti termenungnya harus terhenti apabila melihat 3 konco-konco si lelaki berbau tadi kembali datang untuk membawa dirinya kembali ke tempat yang sama.
"you are very suspicious! Hmm"
Yassh! To the point sungguh kalau Choi mulai berkata-kata. Mana tak hairan Jihoon yang tadi pergi tiba-tiba kembali lagi.
Sudah beragak dari awal kalau si Jihoon itu mesti ada sesuatu dengan Izly. Lihat saja ia tiba-tiba ingin booking calon ayam barunya yang memang tak lain tak bukan adalah Izly.
"huh! Yeahh, kau tak tahu apa-apa, macam ni jelah apa kata kau serah kan saja Izly dengan aku. So lepas tu aku tak akan kacau tempat kau ni lagi"
Kali ini si jihoon kembali menghisap nikotin miliknya dengan selamba sambil menyaksikan wajah sang tuan yang sedang menjeling tajam dirinya.
Seolah wajah bersahabat yang di tunjukkan tadi menghilang entah kemana. Tentu hal seperti ini memang berlaku kepada mereka yang bukan sahabat sejati.
Jihoon dengan choi itu cuma pure sahabat yang hanya mengenal nama dan wajah saja. Jadi hal seperti ini memang sangat tidak mustahil akan terjadi.
Pada akhirnya mereka akan saling menghianati.
"apa kau akan buat kalau aku tak setuju?!" balas choi bersandar tenang di kerusinya. Matanya tidak lepas untuk melihat gerak gerik apa yang akan Sang criminal lakukan.
Berhasil menimbulkan senyum miring di bibir Jihoon dan memberi balasan dengan sama tenangnya. "huh! You will see.."
"heh! kau nak ambik dia?. Kalau kau nak?, kau kena langkah mayat aku dulu!" ohh sekarang si choi choi ini sedang mencabar dirinya.
"Ji..!" di tengah suasana yang tegang itu, muncul suara Izly yang datang bersama konco-konco choi.
"oh i see.. Kalau macam tu.. Aku sahut cabaran kau. Tuan choi! terhormat"
Choi mulai tersenyum dan dengan satu petikan jari saja memberi isyarat kepada konco-konconya untuk mengunci pintu dan mendekat untuk menghalang jihoon dari bergerak.
"aku tak akan biarkan anak ayam aku terlepas begitu saja, barang cun.. Rugi kalau di sia-sia kan. Jadi lebih baik kau yang aku lenyapkan dulu sebelum kau buat kacau dekat kawasan aku!"
Suasana yang tadinya tenang kini berubah menjadi pertarungan yang memandi darah kerana tiba-tiba jihoon yang bertindak melepaskan beberapa das tembakan pada konco-konco Choi.
Berhasil membuat si empunya sempat terkejut setengah mati. Kerana tanpa berkata apa-apa lelaki itu menyerang mereka terlebih dahulu.
Sungguh ia tidak pernah menyangka kalau jihoon akan bertekad seperti ini hanya demi untuk menyelamatkan gadis baru yang entah datang dari mana itu.
"you're just disappointing me now!"
"i didn't care about that shit, cause i'm never trust you choi"
Pertarungan semakin menjadi-jadi dan banyak pertumpahan darah sedang berlaku tetapi jihoon terlihat hampir kesusahan kerana harus melawan berpuluh-puluh orang.
Sehingga akhirnya mereka yang lengah mampu membuatkan lelaki itu mendekat ke arah Izly yang sudah terlepas dari konco-konco tadi.
"kau ok-"
"jihoon tunduk!" entah refleks atau bagaimana Izly sempat melompat sehingga jatuh ke pelukkan jihoon dan mereka terjatuh di atas lantai sehingga berguling demi mengelak dari serangan.
Sehingga berakhir jihoon mengeluarkan pistol kebanggaannya dengan melepaskan beberapa tembakan pada hama yang menganggu dengan satu lengan yang masih mendekap erat pinggang ramping sang gadis.
Mereka sempat memandang antara satu sama lain dan entah selama ini kemana saja ia pergi. Kenapa pandangan mata itu sangat indah di matanya dan bentuk bibir yang sangat jernih.
Jihoon tidak tahu lagi harus bereaksi seperti apa.
Tidak ingin membuang waktu semakin lama lagi, akhirnya jihoon menarik Izly keluar dari tempat itu dengan mudahnya setelah menembak beberapa kaki penjaga yang menjaga pintu keluar.
"fck!! Kejar diorang sampai dapat, dia hidup ke mampus aku tak kesah! Jihoon kau memang hanat! Arrgghh!" sekarang Choi sudah dikhianati dan niatnya sekarang adalah ingin menghapuskan kehadiran Jihoon.
"tunggu saja kau park jihoon, kau dah main-main dengan aku"
YOU ARE READING
ROMY or ME- Park Jihoon
FanfictionKiminata Izly, seorang gadis yang sedang berusaha mencari kebebasan, sementara park Jihoon, dengan hati yang penuh dendam, meniti perjalanan mengejar dendam. Start: 16 julai 2024