HAPPY READING >ᴗ< !!
𐙚⋆°。⋆♡˚ ༘ ೀ⋆。˚
𐙚⋆°。⋆♡˚ ༘ ೀ⋆。˚
" Sesulit itukah menerima sifat asli manusia? "
____________________________
Banyak orang yang mendekat. Karena rasa penasaran apa yang terjadi. Tapi sedari tadi tidak ada yang berani mendekat. Hanya bisa melihat dari jauh. [ Name ] pun juga begitu. Ia seperti tidak lagi melihat Sakura di hadapannya. Entah copet tadi masih bernafas atau tidak.
Beberapa siswa Furin yang kebetulan lewat mencoba melerai tapi sepertinya tidak ada gunanya. Sakura tidak bisa di hentikan. Perlahan langkah kaki [ Name ] membawanya maju. Tangannya bergetar hebat. Nafasnya pun tidak teratur. Dari arah sedekat ini gadis itu dapat mendengar suara Sakura. Suara di sekitar sini cukup berisik itulah sebabnya ia tak mendengar dengan jelas.
" Berani beraninya kau melukai [ Name ]! Mengambil dompetnya! Memeluknya! " Teriak Sakura penuh emosi membuat [ Name] terdiam. Wajah pencopet itu sangat naas. Perlahan tangannya menarik pundak Sakura. Tapi langsung di tepis dengan cepat. Sepertinya lelaki itu tak menyadari kehadirannya.
" TOLONG! " teriak pencopet itu tepat ke arahnya. Sepertinya ia sudah tak sanggup menahan rasa sakit lagi. Tanpa aba aba tangan [ Name ] menarik tubuh Sakura menjauh walau beberapa kali masih meraung minta di lepasnya. Sakura juga masih belum menyadari jika yang sedang menarik tubuhnya itu [ Name ] dan dengan sangat tidak sengaja ia mendorong tubuh itu dengan cukup keras.
Langkahnya berniat maju untuk melanjutkan aksinya. Melihat Sakura hendak berlari lagi. Dengan sigap [ Name ] menahan kedua tangannya. " Sakura! Ini aku [ Name ] ! " Teriak gadis itu cukup keras. Tak mempan.
" Sakura tenanglah! "
" Dia telah membuatmu terluka! Tidak bisa di maafkan! "
Tidakkah lelaki itu sadari jika ia sudah melukai [ Name ] dengan mendorongnya dengan cukup keras tadi? Apakah amarah telah menguasainya?
Walau tubuhnya gemetar ketakutan. Dengan seluruh nyali yang ia miliki. [ Name ] menangkup wajah Sakura dengan kedua tangannya.
" Tenang lah, aku disini "
Walau kata kata itu terdengar seperti kata penenang. Tapi suaranya bergetar tanda ia ketakutan. Hal itu membuat Sakura menatapnya. Tatapan apa itu? Kenapa terasa sangat menyakitkan.
" Aku membuatmu takut, ya? "
[ Name ] terdiam. Setelah menimang nimang kemungkinan terburuk. Ia lantas mengangguk. Sakura tersenyum miris. Dari kejauhan nampak ada Nirei dan Suo berjalan mendekat. Tangan Karas lelaki itu menyentuh tangan [ Name ] yang masih berada di kedua pipinya.
" Menjauhlah dariku "
Anehnya ia mengangguk dan berlari pergi. Sakura hanya diam saat di tanya oleh kedua temannya. Hari yang seharusnya menjadi hari terbaik seketika itu juga hancur.
<3
[ Name ] terisak. Ia hanya bisa menekuk kakinya dan melipat kedua tangannya lantas menundukkan kepalanya. Itu adalah hal yang paling ia benci dari sosok Sakura Haruka. Seorang yang kadang bisa menjadi malaikat dan iblis.
Bagaimana ini gelang yang seharusnya menjadi hadiah perpisahan malah hilang. Sepertinya takdir memang tak menginginkan mereka memiliki hal untuk di ingat bersama. Ah bicara apa sih ini? Entahlah pikirannya sedang kacau.
Bagaimana ia tidak takut jika dengan sangat beringas Sakura memukuli pencopet itu. Bagaimana jika ia juga di perlakukan demikian. Bagaimana ini? Tapi bohong jika ia bilang rasa takut itu lebih besar dari pada rasa sukanya pada Sakura.
𐙚⋆°。⋆♡˚ ༘ ೀ⋆。˚
Semoga suka
Makasih yang udah mampir!
Tinggal satu chapter lagi Lo!
KAMU SEDANG MEMBACA
- Here - | Sakura Haruka x Reader
Teen Fiction" tenang, sakura " " Dia telah membuatmu terluka! tidak bisa di maafkan " " tenang lah, aku disini " Sakura Haruka x Reader Karakter milik Satoru Nii