16

836 118 15
                                    


HAPPY READING >ᴗ< !!

𐙚⋆°。⋆♡˚ ༘ ೀ⋆。˚

𐙚⋆°。⋆♡˚ ༘ ೀ⋆。˚

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

𐙚⋆°。⋆♡˚ ༘ ೀ⋆。˚

" Sampai bertemu di titik terbaik menurut takdir "

______________________________

Hari keberangkatan itu pun tiba. Seharusnya ia merasa senang karena akhirnya bisa kembali seperti sedia kala. Ternyata tidak. Padahal ia ingin kepergiannya di antar oleh lelaki yang telah menemaninya selama ini. Tapi kejadian kemarin itu masih benar benar membekas.

Tinggal hitungan menit kereta akan tiba. [ Name ] menatap stasiun yang tak terlalu ramai. Tak banyak yang berlalu lalang. Gadis itu tertunduk. Apa ia salah kemarin? Rasanya ia ingin menangis saat ini. Tapi untuk apa? Lagi pula semuanya telah terjadi.

Bohong jika ia tidak sedih. Walau hanya sesaat ia tinggal di kota ini. Tapi kenangan yang tercipta tidak bisa di hitung dengan tangan saja. Apakah ini akhir dari kisah Sakura dan [ Name ] ?

<3

" Tapi aku sudah memintanya menjauh " ujar Sakura pada Kotoha. Perempuan berambut pendek itu sekarang jadi sasaran curhatnya. Kotoha hanya menghela nafas. Dasar sana yang bucin malah ia yang pusing.

" Kau benar benar akan melupakannya? " Tanyanya menoleh ke arah Sakura. Lelaki itu tampak ragu. Kan, sekarang harus bagaimana. " Kejar " satu kata itu keluar dari mulut Kotoha. Membuat Sakura tertegun.

" Kejar dia, setidaknya walau ditolak perasaan mu akan jauh lebih lega " ujar Kotoha. Sakura nampak menimang sesuatu. Baiklah tidak ada salahnya mencoba. Ia harus mengatakannya.

" Padahal jelas di terima " batin Kotoha

<3

Entah harus bahagia tau tidak. Apa ini halusinasi nya saja? Di hadapannya ada Sakura yang terengah-engah. Sepertinya ia habis berlari jauh. Kereta telah tiba ia memilih mengabaikan Sakura yang sepertinya hanya ilusinya semata.

" [ Name ] "

Panggul Sakura lirih. Gadis itu menoleh. Kakinya terhenti. Kereta berangkat beberapa menit lagi.

" Maafkan aku "

Kenapa malah ia yang meminta maaf? Memangnya apa kesalahan Sakura?

" Ada yang ingin aku beri tahu "

Keheningan melanda.

" Aku mencintaimu, [ Name ] "

Tepat setelah selesai mengatakan itu pintu gerbongnya tertutup. Tunggu ia  belum mengatakan apa apa pada Sakura. Setidaknya ia harus mengatakannya juga.

Ia berjalan ke arah jendela kereta. Gadis itu tidak memedulikan bahwa ia sekarang menjadi pusat perhatian. Dengan sangat lantang ia berteriak.

" Aku juga mencintaimu, Sakura "

Lelaki itu mematung di tempat. Wajahnya memerah sempurna saat mendengar penuturan [ Name ].

" Sampai bertemu di titik terbaik menurut takdir! Jaga dirimu baik baik! "

End

----------------

Makasih yang sudah vote dan yang udah mampir. Semoga suka ya.
Bagi yang tanya kok [ Name ] gk bawa hp? Atau kenapa gk minta nomer Sakura. Jawabannya ia nggak bawa hp ya. Dia komunikasi pakai telefon rumah ya.

Sekali lagi makasih untuk kalian semua!! Lupyuuu

- Here - | Sakura Haruka x Reader Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang