Dulu, Navero hanya membayangkan jika hidup nya akan di habiskan dengan latihan, pembelajaran, menerima hinaan, melindungi ibundanya dan menunggu sampai waktu pengasingannya dilakukan. Hidup hingga dirinya mati dengan sendirinya.
Menikah, tidak ada dalam tujuan hidupnya. Pengkhianatan yang dilakukan oleh cinta pertamanya sungguh membuat Navero tidak ingin membayangkan jika dirinya akan menikah dengan Alpha maupun Beta manapun. Daripada dirinya harus merasakan penderitaan seumur hidupnya lebih baik dirinya mati.
Tetapi, kini ia berdiri di hadapan seorang Alpha dengan pakaian sutra terbaik membungkus tubuhnya yang tidak terlihat seperti Omega pada umumnya. Jubah berwarna putih dengan aksen emas yang mirip dengan Krittin kenakan saat ini.
Krittin masih menatap teduh ke arah Navero, penuh puja dan kagum melihat calonnya terlihat sangat cantik dan indah secara bersamaan. Berbanding terbalik dengan pikiran Navero yang menganggap dirinya tidaklah cantik seperti Omega-Omega lainnya. Navero hanya terus menolak akan dirinya sendiri dan Krittin akan membantu nya menyadarkan jika Navero lebih dari cukup. Bahkan lebih dari Omega lainnya.
Lantunan kalimat ikatan pernikahan keluar dari bilah bibir Krittin dengan tulus. Pandangannya tentu saja tidak lepas dari Navero sedari awal mengucapkan janji.
Dan kini tiba bagiannya untuk membalas. Navero sangat gugup, bibirnya seperti tidak ingin terbuka dan mengeluarkan suara, tetapi melihat tatapan Krittin yang seperti memberinya dukungan. Navero pun menarik nafasnya lalu melantunkan balasannya,
“Saya, Navero Iriana, menyerahkan diri di hadapan Dewa-Dewi, akan mendampingi sebagai pasangan, teman, cinta, keluarga di keadaan apapun. Di hadapan Moon Goddess, Wolf saya menyerahkan dirinya kepada Alphanya. Berjanji akan menjaga ikatan suci kita hingga maut memisahkan.”
Jantung Navero berdetak dengan sangat kencang. Jemarinya sedari tadi saling meremat satu sama lain. Gugup yang di deranya semakin menjadi.
Tetua yang memimpin pernikahan mereka kini mengambil kedua tangan itu, kemudian menyatukannya. Bibirnya berkomat-kamit membacakan doa untuk kedua pasangan. Setelahnya di atas kedua tangan mereka muncul secercah cahaya yang bersinar sekian detiknya, diikuti dengan mata Wolf keduanya yang bersinar sesaat.
Dan kini, Krittin Lionar dan Navero Iriana sudah resmi terikat satu sama lain.
Perayaan pernikahan langsung dilakukan di dalam istana Kerajaan hari itu juga. Yang Mulia Ratu tidak menunda perayaan mereka lagi karena ingin memperkenalkan Navero sebagai pasangan Putra Mahkota nya langsung.
Para pejabat kerajaan dan bangsawan dari kerajaan tetangga diundang untuk memeriahkan perayaan. Sedari tadi Krittin bersama Navero belum henti nya mendapat ucapan selamat.
“Pangeran Navero benar-benar berbeda dari anggota kerajaan Luxe yang lain.” Ucapan salah satu pejabat kerajaan membuat Ratu Angel yang tengah berkeliling menyapa tamu kini berhenti karena tertarik ingin mendengarkan.
“Sikap para bangsawan Luxe sudah lama dirumorkan sangat kasar dan selalu semena-mena.” Pejabat lainnya ikut menimpali.
“Mereka juga memandang rendah seseorang yang memiliki status lebih rendah.”
“Sangat tidak mencerminkan sikap seseorang yang memiliki status tinggi.”
Karena tidak ingin pembicaraan itu semakin panjang, Ratu Angel langsung mendekat dan menegur para pejabat itu, “Sst! Kalian tidak boleh membicarakan keluarga calon Consort Pangeran kalian sendiri. Mereka sudah kita anggap keluarga.”
Para pejabat itu seketika terkejut dengan kehadiran sang Ratu, “Mohon maaf Yang Mulia Ratu, Tetapi Pangeran Navero benar-benar berbeda dengan orang-orang itu. Pangeran Navero seperti kebalikan dari mereka semua.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Happiness | PoohPavel
Fanfiction[KINGDOM ABO] Lamaran yang di terima Navero sebagai pendamping calon penerus Kerajaan, apakah akan membuat hidupnya lebih baik daripada sekarang? "Omega, sayang. Lihat aku." Navero menatap mata sang suami yang kini berwarna keemasan. Warna mata sang...