Chapter 9

400 50 11
                                    

Navero menatap penuh binar kepada bayi yang ada di gendongan nya. Bayi perempuan yang masih berusia 3 minggu ini sungguh kecil dan mungil, pipinya sangat berisi dan masih kemerahan. Matanya tertutup, masih tertidur nyenyak.

Navero menggendong adik perempuan Tian ini dengan sungguh hati-hati, postur tubuhnya bahkan terlihat kaku dan tegang saat ini, membuat sang Ratu yang melihatnya tertawa kecil.

“Tidak apa-apa Navero. Kau tidak akan menyakitinya.” Ujar Angel menyemangati Navero.

“Dia masih sangat kecil Ibunda. Aku takut jika menggendong nya terlalu kuat akan menyakiti nya.” balas Navero tanpa melepas tatapan matanya dari sang bayi.

Ratu Angel menatap teduh sang menantu yang sangat antusias dengan putri bungsu nya itu.

“Suatu hari nanti, kau juga akan punya satu yang seperti itu Navero.” ucapan sang Ibunda membuat Navero tersentak diam.

Mendadak Navero memikirkan jika ia mempunyai seorang putra ataupun putri akan bagaimana nantinya? Anaknya bersama dengan Krittin akan lebih mirip dengan siapa?

Lamunan angan Navero buyar saat bayi yang ada di gendongan nya menangis. Navero seketika berubah panik, “Ibunda, ada apa? Apa aku menyakitinya?” Tatapan Navero tampak sangat khawatir membuat sang Ratu tersenyum tipis mencoba menenangkannya.

“Tidak Navero. Sang Putri hanya sedang merasa lapar,” Ratu Angel bangkit dari duduknya di atas kasur dan mendekati Navero yang masih mencoba menenangkan putri yang bernama Olivia Lionar tersebut, “Sini biar Ibunda menyusui nya.”

Navero memberikan sang Bayi kembali kepada ibunya dengan sangat hati-hati, setelahnya bersamaan dengan itu pintu kamar terketuk dan suara Lia terdengar dari luar.

“Ada apa Lia?” Navero bertanya saat sang pengawal sudah masuk kedalam.

“Salam Pangeran, saya ingin menyampaikan kedatangan Ratu Tria dari Kerajaan Kutub yang berkunjung untuk menyampaikan ucapan selamat atas lahirnya Putri Vieno.”

“Tria?” Suara Angel menginterupsi mereka berdua, “Navero, tolong jamu sebentar tamu kita. Setelah Ibunda selesai menyusui Putri Olivia, suruh teman Ibunda itu masuk menemui Ibu disini.”

Seketika Navero paham jika kedatangan Ratu Tria ini mungkin salah satu teman Angel juga. Karena dalam beberapa hari sebelumnya, Kerajaan mereka memang menerima ucapan selamat langsung dari kerajaan tetangga. Sehingga Navero sudah beberapa kali menjadi perwakilan yang menjamu para tamu di saat Ratu Angel belum bisa menjamu langsung.

“Baik Ibunda. Saya pamit undur diri.” Navero membungkuk hormat dan berjalan dengan Lia menuju ruang perjamuan.

Saat sudah mencapai pintu ruangan, Navero merapikan pakaiannya terlebih dahulu. Lalu menarik nafasnya pelan, walaupun ini bukan pertama kalinya Navero menjadi perwakilan Kerajaan, tetap saja ia merasa gugup.

Navero membiarkan Lia membuka pintu ruangan tersebut dan akhirnya Navero melihat adanya seorang perempuan yang sepertinya sang Ratu dan seorang Putri yang duduk di sampingnya.

Pangeran pendamping Vieno itu tersenyum ramah ketika manik matanya bertemu dengan sang tamu, “Salam Yang Mulia Ratu. Terimakasih atas kunjungan Anda ke Kerajaan kami.” Navero membungkukkan badannya.

Ratu Tria yang menerima sapaan pun ikut bangkit dari duduknya dan membalas hormat Navero, “Salam Pangeran Pendamping. Tidak perlu merasa sungkan denganku Pangeran, Aku berteman baik dengan Yang Mulia Ratu Angel.”

“Perkenalkan Pangeran. Ini Putri Kerajaan kami, Putri Sofia.” Sang Putri yang diperkenalkan kini ikut membungkuk memberi hormat, “Salam Pangeran pendamping.”

Happiness | PoohPavelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang