Bab - 13 : awal karier Arez

331 9 0
                                    

Kembali pada Arez.. dia sedang berada di atas gunung.

Dia melihat ke arah depan. Yaitu sebuah jurang yang dalam.
Dia maju dan melihat ke bawah.

"Gelap.." kata Arez..

Tiba-tiba saja sebuah bisikan muncul di telinga nya.

"Lompat..."

......

Arez bangun dari tidur nya dengan keringat yang memenuhi sekujur tubuh nya.

"Huft.. mimpi.." - Arez

Itu hanya lah mimpi Arez.
Arez yang mencoba tenang, kembali berbaring.

Setelah beberapa menit, nyonya zie mengetuk pintu kamar Arez

"Hei nak.. apa kamu sudah bangun ??" - ny. Zie

"Iya. Aku udah bangun.." - Arez

"Oke. Cepat mandi. Aku akan membawa mu ke suatu tempat." - ny. Zie

"Baiklah..." - Arez

Arez mengecek ponsel nya. Setelah itu, dia mengunci pintu kamar dan membuka baju nya.

Saat berjalan ke arah kamar mandi, Arez melihat cermin yang memantulkan diri nya.
Dia melihat diri nya beberapa saat dan memperhatikan ke bagian dada.

"Ini.. kenapa..." - Arez

Arez mengelus bagian dada nya yang ada bekas berbentuk garis yang rapi

"Tanda lahir ? Tapi gw aja ga ingat.." - Arez

Mencoba mengabaikannya, Arez langsung berjalan ke kamar mandi.

Setelah dia mandi dan bersiap-siap. Dia pun keluar dari kamar. Dan melihat ny. Zie sedang duduk di atas sofa di depan tv yang sedang tidak menyala.

"Sudah siap ya ?" - ny. Zie

"Iya.." - arez

"Oke. Ayo kita berangkat." - ny. Zie

Ny. Zie berjalan ke arah pintu sambil memberikan tas nya pada seorang bodyguard di dekat pintu itu.

Mereka berjalan ke keluar gerbang dan memasuki mobil yang sudah di sediakan beserta supir oleh seseorang.

"Ini bukan mobil nyonya kan.. ?" - Arez

"Bukan nak.. ini mobil teman ku. Jadi kita hanya perlu duduk." - ny. Zie

"Oh.. baiklah.." - Arez

Supir itu membawa Arez dan ny. Zie ke sebuah arena latihan balap.
Saat melewati tempat itu, Arez sangat terpukau melihat orang-orang yang sedang latihan di sana.

"Jadi nak.. apa kamu mau berusaha seperti mereka ?" - ny. Zie

"Jika boleh, aku mau." - Arez

"Tentu saja boleh.." - ny. Zie

Mereka pun sampai ke tempat pendaftaran dan bayar masuk.
Nyonya zie menyuruh Arez berkeliling dulu di sekitar. Sementara nyonya zie mengurus biaya masuk dan lain-lain.

Arez mulai berkeliling. Dia berjalan ke depan tapi melihat ke samping.
Karena itu, Arez menabrak seorang pria tampan yang tinggi sampai dia sendiri terjatuh.

"Oh maaf.. aku tidak melihat jalan." - Arez

"Yeah.. are you okay ?" - ??

"I'm fine.." - Arez

"Lain kali hati-hati ya.." - ??

"I-iya terimakasih.." - Arez.

Pria tampan yang lebih tinggi dari Arez itu tersenyum manis pada Arez. Membuat Arez merasa kan sesuatu di hati nya seperti seorang anak yang baru mengalami pubertas.

uke for butchy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang