Bab - 2 : perbincangan

1.7K 41 0
                                    

Di sisi madam dan leo

Madam jollence menarik Leo ke arah tempat duduk nya. Melihat bos mereka membawa seorang uke, kedua pria tadi berdiri di samping meja dan membiarkan madam dan Leo duduk berdua.

Leo mulai duduk di samping madam jollence.

"Alkohol ?" Tanya madam sambil menuangkan minumanya

"Eh, a-aku ga minum alkohol.." balas leo

Setelah madam menuangkan minuman nya, dia diam selama 1 menit agar Leo tenang dan bisa berfikir jernih. Setelah itu madam mulai membuka pembicaraan.

"Jadi, kamu mencari sugar mommy ya ?" Tanya madam

''iya.. aku sangat butuh uang dan tidak tau lagi pekerjaan mana yang bisa ku lakukan." Balas Leo dengan lesu dan penuh harap

"Siapa nama mu ?" -Madam

"Aku Leo brevuiz" -leo

"Perkenalkan diri mu, Leo.." -madam

''aku Leo brevuiz, umur ku 20 tahun" -leo

Singkatnya, madam jollence bertanya tempat tinggal, kuliah di mana, dan masuk jurusan apa pada Leo.
Setelah Leo bercerita pada madam jollence

"Baiklah, saya sudah mengerti kenapa kamu mencari sugar mommy. Apa yang kamu tawarkan padaku, nak ?" -madam

"Eum... Aku bisa memasak, bersih² lalu-" -leo

"Berarti inti nya kegiatan rumah tangga ?" -madam

"Iya.." -leo

"Aku memiliki maid." -madam

Leo bingung. Dia belum siap bersetubuh dan menjadi tidak perjaka lagi.

"Aku.. tidak bisa memberikan tubuhku. Apa tidak apa-apa?" Tanya Leo gugup

"Kenapa tidak ?" -Madam

"Aku.. tidak siap !" -leo

"Bagaimana jika sentuhan-sentuhan
kecil. apa kamu sudah siap jika untuk itu ?" -madam

Leo yang tidak mendalami hal ini alias masih polos mengira bahwa sentuhan kecil itu hanyalah berpegangan tangan, mencium pipi (bukan bibir), dan elusan lembut di kepala.

"Baiklah, jika sentuhan kecil seperti itu aku mau." Jawab Leo dengan polos dan besemangat

"Bagus,-" ponsel madam berbunyi di sela2 perbincangan

Madam pun mengangkat telepon itu.
Leo yang menunggu madam menelepon mulai berimajinasi tentang berapa yang akan dia dapat dari seorang madam jollence ghenia dengan julukan yang terdengar sangat terhormat itu.
Bagi Leo, 2x lipat gaji nya saja sudah sangat istimewa dan bisa membuat nya bahagia.

"Baiklah. Leo, saya harus pergi untuk urusan pekerjaan." - ucap madam yang selesai menelepon

Madam memberikan nomor ponsel nya pada Leo menggunakan sebuah kertas sambil ingin berjalan ke luar.
Tapi Leo malah menahan lengan nya dengan muka khawatir.

''t-tunggu. Madam.. aku tidak punya ponsel. Boleh kah aku ikut dengan mu ?" Ucap leo

"Maaf manis, ini bukan pekerjaan rendah yang kamu pikir kan. Kamu tidak bisa sembarangan untuk meminta ikut." Tegas madam pada leo

"T-tapi.. aku tidak tau cara mencari dan menemukan mu.." -leo

Madam berhenti berjalan memikirkan cara apa yang harus di lakukan

uke for butchy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang