Note: Part ini mengandung unsur 18+. Dimohon kebijakannya sebelum membaca ya. Terimakasih ^^
"Dia akan tahu jika kita tidak sungguh-sungguh menikah jika kau sekaku ini."
"Maaf, tapi aku sangat gugup."
"Tenanglah, kakekku tidak akan memakanmu."
"Tapi dia terlihat seperti tipe yang buas."
"Dia hanya disiplin. Letakan tanganmu di lenganku?"
"Ap-apa?"
"Letakan tanganmu di lenganku dan bersikaplah seolah-olah kau adalah seorang istri yang sangat mencintai suamimu."
Yoona belum terbiasa dengan keintiman apapun bersama Donghae. Sepanjang siang dia bahkan hanya mengurung diri di kamar demi menghindari Donghae. Padahal dia tahu jika sepanjang siang Donghae hanya di rumah. Mobilnya terparkir di car-port dan tidak bergerak seincipun sejak mereka tiba dari City Hall. Dia baru bertemu Donghae sekitar pukul lima, ketika Donghae mengetuk pintu kamarnya dan bertanya tentang outfit yang akan ia kenakan untuk pergi makan malam dengan kakeknya.
Yoona sangat malu jika mengingat saat Donghae membuka lemari pakaian di kamarnya dan memilihkan semua outfit yang perlu ia kenakan malam ini. Termasuk bra dan celana dalam yang sedang ia kenakan saat ini. Semua itu pilihan Donghae.
"Aku mengisi lemari itu dengan beberapa pakaian wanita. Berjaga-jaga jika pengantinku belum sempat mengepack barang-barangnya. Kau boleh melihat-lihat isi lemarimu."
"Umm... Terimakasih."
"Kakekku memiliki selera yang mahal. Kau harus tampil elegant malam ini. Cobalah gaun biru safir itu."
"Kau yakin kakekmu akan suka gaun ini?"
Yoona mengambil gaun lengan panjang dengan kerah V yang sangat rendah di bagian dada. Gaun itu sangat cantik dengan taburan batu swaroski di sekitar dada dan pinggang. Cammila menyentuh gaun mahal itu dengan takjub.
"Gaun itu cocok untukmu. Dan pakailah pakaian dalam sutra ini. Itu akan bagus untuk malam pertama kita."
Pipi Yoona merona saat mengingat Donghae menyerahkan sepasang pakaian dalam sutra nude padanya. Tidak ada kecanggungan sama sekali di wajah Donghae. Kecanggungan itu justru datang dari Yoona. Dia adalah wanita yang jarang melakukan kontak fisik yang terlalu intim dengan pria-pria di luar sana. Dia menganggap bahwa apa yang dilakukan Donghae sangat cabul. Tapi Yoona mengingatkan pada dirinya sekali lagi bahwa Donghae adalah suaminya. Dia harus terbiasa dengan hal-hal intim yang akan ia lakukan bersama Donghae.
"Selamat malam, Professor Lee."
Seorang pelayan menyapa mereka begitu mereka melangkah masuk melewati pintu utama restoran yang sangat mewah. Aroma pengharum ruangan mahal memanjakan indera penciuman Yoona yang baru pertama kali menginjakan kaki di sana.
"Apa kakekku sudah datang?"
"Mr. Jefferson telah menunggu anda di ruangan vvip. Silahkan, ikuti saya."
Pelayan itu mengantar mereka menuju salah satu ruangan vvip di lantai dua. Donghae beberapa kali mendengar Yoona bergumam dengan kagum saat mereka melewati area tempat makan utama yang langit-langitnya dihiasi dengan lampu-lampu kristal raksasa.
"Bersikaplah dengan elegant. Jangan tunjukan kenorakanmu di depan kakekku."
"Aku mengerti. Ini pertama kalinya aku makan di restoran semewah ini."
"Aku melihat Laura sangat menjaga sikapnya di setiap acara-acara formal. Aku mengharapkanmu setidaknya menunjukan manner sebaik Laura."
"Yeah, kalau begitu kenapa kau tidak menikahi ibu tiriku saja? Aku tidak bisa seanggun dia karena aku memang tidak pernah menghadiri acara-acara formal apapun."
KAMU SEDANG MEMBACA
YOONHAE ONESHOOT STORY 2
RandomHaii.. Karena Yoonhae Oneshoot Story 1 udah penuh, jadi cerita Yoonhae lanjutan dari buku 1 pindah di sini yaa.. Enjoy all ^^