kejelasan takdir??

142 11 5
                                    

Terkadang aku mengeluh perihal orang-orang yang datang lalu begitu saja, tapi akhirnya aku sadar bahwa semua yang ada memang akan pergi....

Termasuk diriku...

HAPPY READING.



WARNING FLASHBACK!!

"UHUK UHUK!!"

Ibu dari ketujuh deanno tersebut hanya menghela nafas, setiap kali ia batuk pasti rasanya menyakitkan.

"Kenapa makin parah??
Aku udah lama gak periksa.."

Maniknya terus memandang jauh, pandangannya tertuju pada anak keenamnya yang sedang sendirian.

Dia harus menelan kenyataan pahit bahwa ayah dan kelima saudaranya membenci dirinya tapi ia nampak tak masalah.

Ya, dia tak pernah memberi tahu soal perasaannya yang sebenarnya.

"Ibu" Sang ibu kaget dan ternyata si manik emerald sudah ada disamping dirinya.
"Kenapa, nak??" Ibu menyamakan tingginya dengan tinggi duri, duri menunjukkan karya yang daritadi menjadi proyeknya.

Sebuah bunga mawar merah yang simple namun cantik.

"Inii, duri udah hilangin duri mawarnya biar ibu gak sakit!!" Manik emerald bulatnya nampak berbinar menunggu reaksi sang ibu, ibu mengambil mawar itu dan mencium aromanya.

Ibu tersenyum bahagia dan membawa anaknya kedalam dekapan hangat, duri paling suka dipeluk dan pelukan adalah bentuk apresiasi ibu untuk duri.

"Terima kasih ya nak, ibu suka banget sama mawarnya" Duri tersenyum sumringah, dia membalas pelukan ibu dengan riang.
"Duri senang kalau ibu suka mawarnya" Saking senangnya mata duri sampai menyipit bagai bulan sabit.

Dari kejauhan nampak ada manik ruby yang menatap tak suka, pemilik manik ruby itu berdecak
Sebal membuat orang disamping dirinya cukup heran.

"Napa nih, kayak cewe kelaperan aja" Sang pemilik manik sapphire itu ikut melihat kearah yang dilihat halilintar.
"Apatu??" Gempa ikut melihat kearah yang sama, dapat ia lihat duri dan ibunya sedang berpelukan, Seketika raut wajahnya yang ramah berubah drastis.

Gempa paling benci orang yang berani merebut ibunya.

"Cih, udahlah gausah dilihat." Taufan beralih menarik tangan halilintar dan gempa, dia pergi membawa kedua saudaranya menjauh dari pemandangan yang membuat mereka sakit hati.



"Bangsat banget." Taufan menendang kaleng kosong yang ada didekat kakinya membuat ice dan blaze jadi kaget.
"Datang Datang ngamuk" Cibir ice, disambut tawa mengesalkan dari blaze.
"Kenapa si bang, galak amat" Blaze ikut menyindir halilintar yang juga nampak kesal.
"Udahlah, biarin bang upan sama bang hali." Gempa cuek sambil mengambil tempat disamping ice.
"Lagian??"
"Itu..." Gempa sedikit menceritakan hal yang membuat Taufan dan halilintar badmood.
"Ngelunjak bener tu bocah" Ice masih memasang wajah datarnya tapi dalam hati dia sudah mencaci maki adik pertamanya itu.
"TUH KANN, ICY AJA SETUJU" Halilintar masih dengan raut wajah muramnya, dia butuh benda untuk jadi samsak tinjunya.
"Haih, susah ni..
Lagian kenapa si ibu lebih milih tanaman berjalan itu daripada kita??" Keempat adiknya mengangkat bahu, tanda mereka malas menanggapi urusan duri.
"Biarin aja, yang penting ibu masih peduli kita"
"Iya si tapi arghh—"
"—bukannya ibu ngasih perhatian lebih ke duri karna ayah benci duri, ya??" Semuanya mengalihkan atensinya pada gempa—Orang yang berbicara barusan.
"Tutup mata aja, lagian bukan urusan kita." Taufan menepuk pundak gempa, membuat Sang empu hanya tersenyum canggung.

Ah aku bingung.

"Dah, yok balik.
Kalau telat balik ayah sama ibu marah" Halilintar melempar kunci honda blaze pada Sang pemilik, yang untungnya ditangkap dengan baik.
"Ya lagian ngide banget nongkrong tengah malam, ngotak dikit!!" Cibir gempa kesal, bisa bisanya dia yang anak baik gini dipaksa nongkrong bersama saudaranya, Tengah malam lagi.
"Ehehe" Taufan menyalakan honda nya, setelah memastikan gempa naik ia segera memacu kendaraan itu untuk segera pergi.

Halilintar pergi dengan honda nya sendiri sedangkan blaze membonceng ice.

"Awas lo tidur, ntar jatuh kan berabe" Tegur blaze yang tak ditanggapi ice.
"Ngantuk"
"SIAPA SURUH IKUT??"
"kalau gak sama blaze mau sama siapa aku main?" Ice menyandarkan badannya pada punggung blaze, dirinya ini alumni tidur di honda lho.
"... " Blaze membiarkan ice menyamankan dirinya, asalkan Sang kembaran tak jatuh ia pun tak masalah.

Ketiga kendaraan beroda dua itu terus berpacu, membelah sepi dari jalanan pada tengah malam.

Dingin terus menyapa kulit mereka, parahnya ke lima saudara itu hanya memakai kaos dan celana training.

"Dingin amat.. Keluh Taufan yang masih sibuk memacu hondanya, Tiba-tiba ada tangan yang melingkari pinggangnya.
"Abang kedinginan..?" Suara gempa menyadarkan Taufan dari keterkejutan nya.
"Ho'oh, lupa make jaket"
"Yauda, gem peluk biar hangat dikit ya??" Taufan mengangguk.
"Senyaman kamu aja, asal gak jatuh" Gempa menyamankan dirinya menciptakan rasa hangat pada tengah malam yang dingin itu.



"Haih.."

Sang ibu terus mondar mandir didepan pintu, kelima putra sulungnya belum pulang dan kedua putra bungsu nya sudah tertidur lelap.

Krekk..

Dari balik pintu nampak ada kelima putranya yang hanya nyengir tanpa dosa.

"Ehehe, kami pulang bu"

"Kalian ini, bikin resah aja!!" Sang ibu buru buru menyambut mereka dengan jeweran pada telinga mereka masing-masing.
"Udah tengah malam belum pulang mana cuman pake kaos ama celana training!!
Gak kedinginan itu?" yang dijewer hanya dapat meringis pasrah.
"Ampun atuh bu, janji gak buat lagi" Blaze juga Taufan menyatukan kedua tangan mereka sambil berlutut pada ibu.
"Beberapa hari yang lalu janjinya juga itu." Cibir sang ibu kesal mengundang tawa dari yang lain.
"Pftt—" Halilintar dam ice menahan tawanya melihat kembarannya yang mendapat cibiran dari ibu.
"Yaudah bu, kamu mau minta maaf.
Gak seharusnya kami buat ibu khawatir dan pulang tengah malam.."Gempa mengabaikan kegilaan saudaranya dan ia menundukkan kepalanya, merasa bersalah karna sudah membuat ibunya khawatir.

Sang ibu tersenyum lembut pada mereka.

" Udah, gapapa..
Sekarang pergi kekamar masing masing, nanti ibu buatin teh" Mendengar itu kelima nya kembali bersemangat dan mengangguk.
"Terima kasih, ibu!!" Kompak mereka sebelum mereka berlari menuju kamar masing masing, ibunya hanya menggeleng heran.
"Maaf ya, nak.."










TBC EUYY

MWEHEHE, CUMA 800 KATA SI TAPI SEMOGA SUKA 😔🙏🏻
DAH BAY, LOP YU READERS

SIDE STORY ; DURI DAN LUKANYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang