Happy Reading.
•
•
•Akan ada hari dimana halilintar mengurung dirinya selama seharian penuh, dia akan menghabiskan waktunya untuk tidur atau melamun.
Pintu pun sengaja ia kunci agar tak ada yang mengganggu.
Urusan adik sudah ia serahkan sepenuhnya pada taufan juga gempa, jadi aman.
Dan hari itu jatuh pada hari kematian ibu mereka.
Adiknya pun sudah pasrah akan kelakuan aneh si sulung.
•
•
•Pada pagi hari yang lumayan cerah, di kediaman keluarga deanno.
"ADUDUDUHHHH, BANG GEM JAHAT IHHH :((("
Blaze pundung setelah pipinya dicium panci gempa, gempa hanya dapat geleng-geleng kepala.
"Siapa suruh ngagetin??" Disamping gempa ada ice yang mati matian menahan tawanya, dia paling senang melihat blaze ditabok panci gempa.
"Wkwk!!" Pertahanan nya runtuh dan berakhir ia ikut dipukul panci gempa.Disaat ice dan blaze sedang pundung karna dipukul, Tiba-tiba ada notif masuk di handphone ketiganya.
"Buka chat di grup ya" Gempa segera naik ke atas
"Kenapa emangnya?" Kepo blaze
"Buka aja kompor." Cibir ice, blaze dengan kesal memberikan jari tengah nya sebelum ia membuka ponselnya.-pov halilintar
"Yaudah, ayo siap siap buat ke tempat ibuu" Blaze menarik tangan ice menuju kamar keduanya, suasana rumah cukup sepi karna penghuni nya yang sibuk bersiap siap.
Halilintar yang sedang didalam kamar sudah selesai memakai pakaian, dia mengenakan turtleneck hitam dipadukan celana abu abu dan jaket kulit kesukaannya yang juga berwarna hitam.
Sedikit menyemprot parfum agar sang ibu tak mengejeknya bau—
—ya walaupun ia tau sang ibu sudah lama tertidur.
Notifikasi dari handphonenya membuat atensinya teralihkan, dia segera mengambil handphonenya untuk melihat isi notifikasi nya.
..ternyata notifikasi dari grup mereka bertujuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
SIDE STORY ; DURI DAN LUKANYA
Fanfictionkisah lain yang pernah terjadi di series duri dan lukanya. DISCLAIMER ⚠️ -CHARACTER BY MONSTA, AKU HANYA MEMINJAMNYA -FLASHBACK ACAK ACAKAN -BOOK INI PUNYA SEDIKIT HUBUNGAN DENGAN BOOK SEBELUMNYA (DURI DAN LUKANYA) -KATA KATA KASAR, TYPO ATAU APAL...