terima kasih??

79 18 6
                                    

Happy Reading all



Seharusnya sori dan supra tau, kalau panggilan suara yang duri lakukan malam ini adalah panggilan suara terakhir mereka.

"Hallo zayyan, ada apa?" Supra yang sedang belajar langsung menghentikan kegiatannya begitu mendapat telfon dari duri

"Zayyan, itu kenapa kayak ada suara orang nangis??" Sori bertanya khawatir karna samar samar terdengar isakan lirih dari tempat duri.

"Ehh tidak kenapa napaa kok, ini aku lagi di rumah sakit" Suara lembut dari duri menyapa pendengaran kedua anak kembar itu, berbeda sekali rasanya

"Siapa yang sakit??"
"Zayyan sakit??"

Duri sedikit terkekeh melihat kekhawatiran dua sahabatnya itu

"Solar, dia udah di ambang batas dan harapan hidupnya tipis banget jadi aku bole titip pesan gak??" Reflek baik sori maupun supra bungkam, tak dapat berkata kata lagi
"Aku mau berterima kasih sama kalian, walaupun cara kita untuk saling mengenal itu agak lain" Duri kembali tersenyum hambar disaat teringat kasusnya itu
"Jaga solar ya??
Awasi dia, aku bilang gini karna aku udah naruh kepercayaan aku ke kalian berdua" Suara duri yang makin bergetar menambah rasa tak nyaman pada hati keduanya, rasanya ucapan duri adalah pesan terakhir untuk mereka berdua

"Aku mohon maaf ya kalau jahat ke kalian, sekali lagi aku minta maaf" Sori tak kuat, rasanya hampir saja handphone nya ia jatuhkan begitu saja
"And, nice to meet you guys.." Supra pun sama, dia langsung berlari ke kamar sori begitu telfonnya dimatikan sepihak oleh duri sendiri

BRAK!

sori menoleh ke arah pintu, melihat supra yang terengah-engah sedang menatapnya sedih.
"Vean, zayyan kenapa..??" Sori menggeleng tak tau sambil bergerak memeluk supra, keduanya memang dilanda kebingungan tapi entah kenapa mereka yakin kalau ada sesuatu yang tak beres

Dalam keesokan harinya..

Drtt..Drtt

"Angkatin telfonnya Sean" Sori sedang mencuci piring dan handphonenya malah mendapat panggilan suara
"Yo" Supra meraih handphone milik sori dan langsung mengangkat telfon yang masuk
"Halo, ini siapa??" Supra mengawali pembicaraan, ia bingung ketika mendengar keheningan di sebrang sana
"Halo??
Ini salah sambung, kalau iya dimatiin aj-"
"Supra, Duri udah berpulang.." Suara gempa, kakak kelasnya yang ia kenal sebagai salah satu saudara dari Duri membuat dirinya syok bahkan tak sengaja menjatuhkan handphone itu.

"Jadi kakak minta kalian berdua untuk bersedia hadir di acara pemakaman Duri.." Supra menunduk lega, ia bersyukur karna ia masih sempat menangkap handphone milik sori tapi sekarang tangannya bergetar.
"SEAN, KAMU KENAPA??" Sori mendatangi sang kembaran dan sori dengan segala perhatiannya memegang kedua tangan supra, ia lihat supra mulai meneteskan air matanya
"Z-Zayyan.." Sori meneguk ludah kasar, ia pun merasa janggal mendengar nama Duri
"ZAYYAN KENAPA!??"
"Dia udah gaada.."



Bunga bunga ditaburkan di hari berkabung itu, semuanya menunduk dalam seraya berdoa untuk jiwa yang sudah pergi tenang itu.

Ada dari mereka yang menangis keras tak kuat merelakan sang bunga matahari yang sudah mendahului, ada juga yang diam tapi hatinya berteriak keras bahwa ia tak pernah siap untuk hari buruk ini

Dan salah satu dari mereka juga berduka, dan dia masih tak percaya akan takdir sang Maha Kuasa.

"Kami akan laksanakan segala permintaan mu, selamat jalan untukmu. "

Semua nya tak akan pernah baik baik saja jika kamu menganggapnya begitu.










Singkat aja
Sengaja publish sekarang hehehe

SIDE STORY ; DURI DAN LUKANYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang