HAPPY READING.
•
•
•WARNING FLASHBACK!!!
"IBUUU, ICE DARITADI MOLOR MULUUU!!" Suara cempreng nan membahana itu menyapa pendengaran ibu dari tujuh bersaudara tersebut.
"Haih, halilintar tolong bangunkan ice ya.." Sang ibu yang daritadi sedang memasak bersama gempa memanggil si sulung.
"Oky doky." Secepat kilat, remaja 14 tahun itu berlari menuju lantai atas untuk mengacaukan mimpi Sang adik."Pagi Buu" Taufan memeluk lengan ibunya dengan manja membuat ibunya terkekeh.
"Bang upan jangan peluk ibu, nanti masakannya gosong!!" Tegur gempa.
"Tinggal bilang cemburu susah amat dah" Goda Taufan pada gempa dan si sulung nomor tiga itu hanya memberi wajah sebal pada kakaknya."HUAA, BANG ALIN JAHATTT!!" Teriakan itu terdengar dari lantai atas, menandakan bahwa si sulung sudah membangunkan adik kebonya.
"Selamat pagi ibu!!" Duo bungsu datang dengan ceria sambil bergandengan tangan, mereka tampak rukun berbeda dengan saudaranya yang lain."GRR, BANG ALIN AWAS AJA!!" Dari tangga muncul ice yang sedang menjewer telinga kanan si sulung, sebuah pemandangan langka apalagi si anak kelima itu juga misuh misuh sendiri.
"Ice kenapa??" Tanya Sang ibu dengan lembut sambil memisahkan ice dari halilintar.
"Bang alin cubit pipi ice kuat kuat, jadi merahh" Ice menunjukkan bekas cubitan halilintar pada Sang ibu, sementara si sulung hanya tersenyum lebar tanpa dosa.
"Tangan alin kepeleset bu"
"AHAHA" Taufan dan blaze tertawa ngakak sementara gempa sedang kerepotan menjaga masakan ibunya.
"Udah ya ice, jangan marah lagi dan alin minta maaf sama ice" Halilintar mengulurkan tangannya, ia menahan tawanya ketika ia melihat Sang adik yang masih mengantuk berat.
"Maafin abang ya kebo"
"BANG ALINNN!!" Ibunya menatap datar kedua putranya yang malah kejar kejaran itu, Tiba-tiba saja ia terbatuk keras.
"UHUK UHUK!!" Semuanya hening mendengar suara batuk Sang ibu, ketujuh anak itu menerjang ibunya dengan berbagai ujaran."Ibu sakit??
Ibu minum obat gih
IBU AYO PERGI KE RS
ibu jangan sakit hueheu
Ibu mau dibuatin racikan obat??
Ibu tidur gih, biar kami aja yang beberes
Ibuu, ibu jangan kebanyakan minum es nanti sakit" Ya begini lah kira kira, Sang ibu hanya tersenyum kikuk."Ibu cuma batuk biasa, lho??"
"Mau batuk biasa mau batuk flu tetap aja ibu sakit" Gempa memberikan segelas air putih pada sang ibu.
"Minum dulu bu, biar enakan" Sang ibu menerima air putih itu dengan senang hati
"Terima kasih gem" Gempa mengangguk, dirinya menarik tangan taufan.
"Bantuin masak ih, ntar gosong bang" Taufan menurut dan mereka melanjutkan kegiatan masing-masing."Duri, solar
Tolong bantu tata piring di meja dan ice pergi ke kamar bangunin ayah.."
"Oteyy" Duri dan solar bergerak cepat saling membantu agar pekerjaan mereka dapat selesai dengan cepat sementara Blaze dan halilintar saling melempar tatapan bingung.
"Kami berdua, bu??"
"Siram tanaman, dan jangan sampai berantakan." Keduanya merinding mendengar ucapan penuh penekanan dari sang ibu.
"B-Baik bu" Duo merah itu langsung berlari kencang menuju halaman belakang, sementara ice berjalan pelan menuju kamar orang tuanya."Ngantuk pol aku rek, lain kali kalau ku letusin balon di depan muka si gledek." Ice kemudian sampai, dia nampak berpikir sejenak.
"Kalau ku dobrak pintu nya pasti dijewer ibu, aku buka langsung atau ketuk dulu??"
Karna ice bimbang akhirnya dia mengambil jalan keluar yang tepat.
Dia mengetuk pintu nya dulu baru dia buka pintu nya.
"Ay—" Lidah ice langsung kelu melihat sang ayah yang tengah duduk dikasur sembari menghela nafas kasar, ayahnya punya masalah??
"..." Ice berniat menutup pintunya dan langsung pergi tapi suara ayahnya menghentikan niatnya.
"Ice, sini dulu nak." Ice akhirnya melangkah masuk dan mengambil tempat disebelah sang ayah, kalau sudah begini pasti ada sesuatu yang ingin diberi tahu ayahnya.
"Kenapa yah??" Manik aquamarine milik ice menatap sang ayah dengan intens, ayahnya kembali menghela nafas.
"Bagaimana tanggapan kamu soal ini..?" Ayahnya mengeluarkan sebuah surat dan memberikan surat itu pada ice, ice mengamati surat itu dan perlahan mulutnya terbuka tanda ia syok.'What!??'
Ice tahu surat itu adalah surat pemeriksaan dari rumah sakit dan firasatnya benar-benar tak enak.
Dengan cepat ice membaca isi surat itu sampai akhirnya ia harus menelan fakta pahit.
Sang ayah terkena kanker otak dan tak menutup kemungkinan bahwa Sang ayah dapat kehilangan nyawanya karna kanker tersebut.
"A-Ayah..." Suara ice begitu bergetar, dan ia hanya dapat menenangkan diri sambil terus meminta penjelasan lebih lanjut dari Sang ayah.
"Maaf..ayah gatau pasti tapi pasti ada salah satu dari kalian yang turut menderita kanker sama seperti ayah.." Lidah ice begitu kelu, serasa ada seseorang yang memaksa diri nya untuk diam membisu.Tiba-tiba pintu terbuka dan ada Sang ibu yang nampak khawatir.
"Ini kenapa, kok muka ayah pucat gitu??ice kenapa bergetar gitu badannya??" Ibu langsung menghampiri ice dan memeluknya dengan hangat, ice di suruh untuk keluar terlebih dahulu menyusul saudara nya yang sudah makan duluan.
"Ice, kok kayak orang mau nangis??" Gempa dan taufan menghentikan kegiatan makannya dan langsung menghampiri ice, yang lain pun menatap khawatir pada ice.
"Gak, ice baik baik aja.." Ice tersenyum tipis ia menepuk pundak taufan dan gempa, mengisyaratkan bahwa ia oke.
"Sambung aja makannya, tadi ayah gamau diajak makan" Ucapnya berbohong dan untung nya keenam saudaranya itu percaya.Mereka tak tau kalau ice itu adalah tempat ayah dan ibunya menceritakan rahasia rahasia besar.
"Ini bang" Duri memberi kan makanan ice dan Sang empu menerima nya dengan senang hati.
"Thanks" Ketujuh putra Deanno itu makan dengan tenang, gak sepenuhnya tenang karna taufan juga blaze asik bercanda.TBC
YOO, BOOK BARU WKWK
AKU MINTA MAAF KARNA INTERAKSI MEREKA DI BOOK SEBELUM NYA MINIM JADI AKU SENGAJA BUAT BOOK INI.INTERAKSI MEREKA FULL DISINI SOALNYA WKWK
SEMOGA KALIAN SUKA YAWW, TERIMA KASIHH 😍😍
KAMU SEDANG MEMBACA
SIDE STORY ; DURI DAN LUKANYA
Hayran Kurgukisah lain yang pernah terjadi di series duri dan lukanya. DISCLAIMER ⚠️ -CHARACTER BY MONSTA, AKU HANYA MEMINJAMNYA -FLASHBACK ACAK ACAKAN -BOOK INI PUNYA SEDIKIT HUBUNGAN DENGAN BOOK SEBELUMNYA (DURI DAN LUKANYA) -KATA KATA KASAR, TYPO ATAU APAL...