⁹; You belong with me

121 67 25
                                    

Disclaimer for reading: Vote, comment and follow.

Disclaimer for reading: Vote, comment and follow

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


📖.

Pagi minggu yang ramai di kediaman keluarga nebula, mamanya yang sibuk mengomel karena pesanan toko bakery yang sangat ramai dan suara yang berasal dari TV yang sedang ditonton oleh kepala keluarga ini. Sedangkan putri tunggal mereka juga sibuk memikirkan baju apa yang dikenakannya untuk kencan pertama kali dihidupnya. Tetapi tidak bisa disebut kencan sepenuhnya karena mereka tidak punya hubungan.

"Hari minggu, mau ga keluar rei?"

"Boleh, siang ya jean."

Entah itu ajakan kencan atau apa dia tidak peduli, dia hanya sedang merasakan hatinya yang selalu berbunga-bunga padahal tidak punya hubungan.

"Aduh, ini baju banyak tapi kok ga ada yang bagus ya," gerutunya. Padahal semua baju yang dia miliki bagus karena sebagai gadis tulen dia benar-benar mencintai warna pink dan hal yang lucu, sampai semua isi kamarnya dominan dengan warna iconic itu.

Dia mengambil mini dress yang berwarna baby blue dengan pita ditengahnya, dia berkaca. "Cantik, eh tapi nanti kalau ga sesuai tema nya gimana dong."

"Jean itu tipe orang pintar, pasti dia ngajak ke tempat yang ada hubungan dengan sesuatu buku atau lainnya. Oke hari ini aku bakal pakai baju warna coklat aja biar lucu, hehe."

****

Dilain tempat, laki-laki ini berulang kali menghela nafasnya sampai membuat temannya yang berada di satu kamarnya ikutan risih.

"Berisik anjir jen, lu pakai setelan gembel juga tetap oke," cibir jaka. Jaka Tyandra adalah salah satu teman terdekat jean.

Dia berdecak. "Lu gatau segugup apa gue."

"Ck aelah, gue dulu pas first date ga segugup ini." Jaka berdecak melihat kelakuan alay temannya ini.

"Eh by the way, lu udah jadian anjir?" Tanya jaka.

"Belum sih, gue harus mikir panjang."

"Emang setan, belum jadian aja udah segugup ini apalagi nnti. Yaudah lu pergi aja sono dengan semangat lu yang ga seberapa." Jaka bahkan tertawa dengan keras akibat melihat temannya yang begitu kocak, seniat itu padahal tidak ada hubungan.

"Bacot." Mengambil handuknya dan menendang kaki jaka.

"Sakit tai."

****

"Hai jean." Aku melambaikan tanganku ke jean yang menjemputku, dia keluar dari mobil dan seketika aku terkejut.

How Love It End?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang