¹⁶; Jar of memories

37 21 0
                                    

Disclaimer before reading: Kindly leave me vote, coment and follow.

Disclaimer before reading: Kindly leave me vote, coment and follow

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

📖.

Setelah mengantar nebula sampai ke rumahnya dia kembali berpamitan. Masuk kedalam mobil dan melaju dengan cepat membelah jalanan malam yang sepi.

Jean menaiki lift untuk sampai di lantai apartmentnya, dia perlu menjernihkan pikirannya yang berantakan. Panas bergairah seakan otaknya sudah terbakar, dia sangat terdistraksi dengan wajah dan bibir gadisnya itu.

"Aku mau pulang!" Pintu lift terbuka dan jean langsung disuguhi pemandangan 2 orang pasangan yang saling tarik menarik serta seruan dari sang wanita.

"Besok aku antar sayang, ini udah malam banget."

"Jean anjing, bisa-bisanya lu berdiri kaya hantu disitu," umpat jaka. Dia benar-benar terkejut disaat sedang tarik ulur dengan senna malah dikejutkan dengan sosok berpakaian serba hitam yang berdiri di ujung lorong apartment.

"Siapa suruh ngedrama," ujar jean.

Jean langsung berjalan lagi menuju kamar nya yang bersebelahan dengan jaka. "Jangan lupa ijin sama bapaknya tuh cewe." jean berujar sebelum menutup pintu kamarnya setelah diangguki jaka.

Tangannya bergerak meraih dasinya dan menariknya dengan kuat, dia melepas jas lalu melemparnya ke sofa sehingga hanya meninggalkan kameja putih yang terbuka 2 kancing diatas.

Glek Glek

Suara tegukan bisa terdengar diruangan yang senyap ini. "Kenapa dia ga bisa ingat sama sekali, berapa lama lagi gue harus nunggu." Jean menyandarkan tubuhnya ke sofa, memijat kepalanya yang masih terasa panas.

"Setelah 10 tahun, gue masih bisa ingat dengan jelas kenapa dia ga bisa," gumamnya kasar. Suaranya sangat menyiratkan emosi yang mendalam.

Kepala jean seakan memutar kenangan 10 tahun yang lalu.

Kala itu Jean kecil masih berumur 5 tahun dan masih menempati bangku taman kanak-kanak atau TK.

Sedari kecil dia sudah terbiasa dengan kesepian, disaat anak-anak lain bermain dengan riang sambil berlari dia lebih memilih sendirian dan pergi memojok sambil membawa buku cerita dan satu rubik. Walaupun berumur 5 tahun jean kecil sudah terbiasa dengan permainan rubik bahkan dia bisa menyelesaikannya dengan cepat dan dia selalu dibiasakan dengan buku walaupun itu buku cerita tetapi bukan hanya buku cerita ringan yang dibacanya.

"Jean kok sendirian, ayo main sama yang lain yuk." Kala itu miss Mia memberikan tangannya agar diulurkan, tetapi jean menolaknya dia tidak suka bermain yang membuat lelah katanya.

How Love It End?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang