¹³; Bazaar

43 27 1
                                    

Disclaimer before reading: Kindly leave me vote, coment and follow.

Disclaimer before reading: Kindly leave me vote, coment and follow

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

📖.

"Para murid semuanya, silahkan berkumpul di Aula sekolah. Sekali lagi, murid semuanya silahkan berkumpul di aula sekolah." Suara dari pengeras suara berbunyi ditengah pembelajaran berlangsung.

"Pak, disuruh kumpul tuh pak," ujar rio.

"Bapak tau, kamu pikir bapak budek ya rio."

"Ga kok pak, bapak yang bilang kan."

"Diem kamu, udah semuanya ayo kumpul ke aula sekarang." Guru tadi tersebut pun langsung beranjak keluar kelas dengan terburu-buru.

"Eh, ada apaan sih." Jessica bukannya bergegas malah sibuk memandang temannya yang keluar.

"Ayo jes, nanti lu kena semprot buk kepsek." Senna menarik tanganku untuk berjalan disebelahnya.

Kami berjalan bersama sambil menerobos siswa lainnya yang berdesakan.

"Semua sudah berkumpul di aula kan?" Tanya kepala sekolah di depan auditorium.

Aku duduk ditengah yang dihimpit senna dan naila.

"Dengarkan semuanya anak-anak, untuk memperingati hari ulang tahun sekolah kita akan mengadakan acara bazar yang dihadiri sekolah lain. Untuk info selanjutnya nanti akan dibicarakan oleh anak OSIS."

"Udah lama kita ga adain bazar lagi kan jessica," ujar naila kepada jessica.

"Baru juga tahun kemarin kita adain." Jessica bergidik ngeri melihat senyum naila yang sangat lebar.

"Kaya momo anjir."

"Hahaha." Aku dan senna hanya tertawa.

"Udah, itu dengarin mereka ngomong apa." Aku memecahkan pertengkaran jessica dan naila.

"Jadi, sesuai yang dibilang kepala sekolah kita akan mengadakan bazar. Bazar nya itu harus mempunyai tema masing-masing perkelas ya dan itu wajib, setelah kita mengadakan bazar malamnya kita akan ada acara prom night untuk menyelenggarakan pesta ulang tahun sekolah." Ketua OSIS berbicara panjang lebar didepan sana.

"Wah, menarik ya," ujarku.

"Yoo guyss, kita harus semangat biar menang." Rio berteriak didepan kelas, kami sedang berkumpul di kelas untuk berunding.

Plakk

Suara tepukan terdengar nyaring, jessica memukul kepala rio. "Lu bukannya nulis tema-temanya biar dipilih, malah nyanyi ga jelas. Awas lu setan." jessica langsung mengambil spidol ditangan rio.

How Love It End?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang