³; Champagne problem

175 106 15
                                    

Disclaimer before reading: Kindly leave me vote, coment and follow.

Disclaimer before reading: Kindly leave me vote, coment and follow

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

📖.

Nebula memasuki rumahnya yang selalu sepi di kala siang hari, menaiki tangga dan melangkahkan kakinya ke dalam kamarnya.

"Non sudah pulang rupanya," ujar bi sum.

"Bibi lagi beresin kamar bula ya?" tanya nebula

"Iya non, gimana hari pertama sekolah non disini, seru ga non?" Bi sum bertanya dengan antusias.

"Biasa aja sih bi, tapi aku dapat teman baru." Nebula menjawab sambil dia meletakkan barang di meja.

"Bi, aku mau cemilan," ujar nebula.

"Iya non, bibi turun dulu ya." Bi sum keluar dari kamar nebula dan turun ke bawah untuk menyiapkan makanan.

Sekeluarnya bi sum dari kamar, nebula pun berganti baju sekolah menjadi baju rumahan yang nyaman dan dia langsung tiduran di tempat tidur.

"Duh kenapa tadi aku ga minta line atau kontak dia ya." batin nebula.

"Ahaa, aku tau. Minta ke senna aja!"

Nebula pun langsung mengabari senna.

"Uhuuuuy, aku dapat kontaknya." Nebula berteriak sambil melompat-lompat kesenangan.

"Aku jadi ngerasa senang gini deh, apa aku benaran tertarik sama dia," gumam nebula sambil menjatuhkan kembali badannya ke tempat tidur.

"Kalau dilihat, ternyata wajahnya benaran ganteng. Tapi dia kan orang pintar kayanya ambisius juga." Nebula masih betah dengan gumamannya.

Ditengah lamunan nebula, terdengar ketukan pintu dan suara bi sum.

"Non, ini bibi bawakan cemilan dan minumannya." Bi sum mengetuk pintu kamar.

"Iya bi, tunggu." Nebula membuka pintu dan mengambil cemilan dan minuman dia.

"Makasih ya bibiku sayang."

Nebula pun menutup pintu kamarnya dan makan cemilan sambil menonton drama korea yang sedang dia sukai dia sore hari ini.

****

Dilain tempat, seorang laki-laki sedang membaca buku di balkon kamar sambil memandang langit.

"Anak baru ya." Jean mengingat wajah perempuan tadi.

"Saya mau data murid barunya." Jean mengatakan kepada orang yang sedang di telpon dengan suara yang tegas.

Dia pun kembali memakai kacamata lagi dan mulai melanjutkan bacaan yang tertunda tadi.

****

Malam hari pun tiba. Dikamar yang didekorasi dengan warna dan isi yang serba pink ini terdapat seorang perempuan yang sedari tadi sibuk memikirkan hal sepele, dia adalah Nebula yang yang bimbang karena ingin mengirim line chat ke jean tapi takut dikira sok kenal.

"Chat atau engga ya, chat engga chat engga." Nebula mengatakan hal itu sambil melihat profil line jean.

"Chat aja ya kan, anggap aja udah kenal."

Nebula langsung mengetik tetapi dia langsung menghapusnya lagi

"Nanti kalau ga diread gimana."

"Eh eh, kita harus positif thinking, mungkin aja di read," guman nebula semangat karena pikiran baiknya.

Dia pun kembali membuka HP dan kembali mengetik kata-kata yang akan dikirim.

"Hallo. Hai. Salam kenal, atau langsung aja ya. Aduhhh bingung," racau nebula.

Ditengah bimbang dan gundah nebula dengan segala keluh kesahnya, suara pagar terbuka di iringi suara mobil yang masuk terdengar.

"Pasti papa udah pulang," ujar nebula.

Nebula mengintip dari jendela dan melihat papa dan mamanya keluar dari mobil dan memasuki rumah, faye pun bergegas duduk di meja belajar dan langsung membuka buka dan pura-pura membaca.

Krettt

Suara pintu deritan engsel yang di putar dan pintu terbuka, langsung mengalihkan pandangan nebula ke arah pintu dan melihat mamanya yang masih cantik di usianya.

"Sayang, gimana sekolah baru kamu." Mama nebula mengelus rambut putri semata wayangnya sambil bertanya.

"Lumayan seru, disana juga bagus dan pelajaran nya mudah dipahami," ucap nebula.

"Bagus deh, ga salah kan mama sama papa bawa kamu pindah ke sini. Pelajaran disini bagus dan kamu harus bisa belajar dengan sungguh-sungguh," ujar mamanya.

"Ingat, kamu harus menjadi terbaik kalau mau jadi kebanggaan kami ya sayang."

"Iya ma."

"Yaudah mama balik ke kamar dulu ya. Belajarnya jangan kemaleman, nanti kamu telat." Mama nebula melangkahkan kakinya dengan anggun keluar dari kamar anaknya.

"Sampai kapan aku begini terus," lirihku.

****

Jean tampak mengamati layar gadgetnya dengan serius.

"Ga tercantum nama keluarganya," ujar jean.

Dia melihat kembali layar yang daritadi terbuka dan menampilkan sebuah room chat dan bergumam

"Ga jadi ngirim pesan ternyata, gadis yang lucu" batinnya.

****






Hope u like it. Jika berkenan tinggalkan vote dan komenan kalian ya!

instagram: /juliellow.
tiktok: /sincejulie.

Regards;
Ms. julie.

How Love It End?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang