¹⁵; Mr. perfectly fine

44 20 1
                                    

Disclaimer before reading: Kindly leave me vote, coment and follow.

Disclaimer before reading: Kindly leave me vote, coment and follow

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

📖.

Nebula sedang duduk diruang tamu sambil menunggu senna, sesuai janji mereka tadi akan ke mall untuk menemani senna.

Suara derap langkah terdengar dari belakang. "Kamu nungguin siapa?" Tanya Airin.

"Nunggu senna mah, terimakasih buat susunya mah." Aku mengambil susu coklat yang diletakkan mamaku di meja.

"Papa kamu pulang cepat hari ini, jangan telat untuk makan malamnya," ujar airin.

"Iya mah."

Drrt

Telepon dari senna, langsung ku angkat.

"Eh, gue udah sampai nih," ujar senna dari sebrang telepon.

"Ya kamu bisa langsung masuk." Aku bangkit dan berjalan keluar menyusul senna.

"Ngapain kamu segala telepon sih?" Aku langsung masuk kedalam mobilnya.

"Ya terus gue langsung terobos pagar rumah lu gitu?"

"Ya ga gitu juga, nanti bantuin aku milih ya."

"Aman, serahin sama gue."

Sesampainya kami di toko butik pakaian ternama dari brand lokal, kami langsung masuk dan disambut sapaan hangat dari karyawannya.

"Janee, udah lama ga kesini lagi." Seruan dari ujung yang terlihat laki-laki dengan pakaian modis berjalan ke arah kami.

"Madam, i miss you so bad." Senna memeluk laki-laki yang hampir mirip wanita yang cantik itu, mereka berpelukan ala-ala.

"Oh look, who is this adorable jane?" Laki-laki yang disebut madam oleh senna tadi mendekatiku wajahku dan menelisiknya secara teliti.

Senna hanya tertawa melihat wajah bingungku. "Temanku madam, she's name nebula."

"Cute girl, call me madam ya," ujar laki-laki ini sambil mengedipkan matanya ke diriku.

"Madam mau kebelakang dulu ya jane," ucap madam tersebut.

"Okey madam. Itu tadi designer dibutik ini."

"Oh pantesan, tadi aku sempat kaget,' tawaku.

"Yuk."

How Love It End?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang