Chapter 02

5K 489 38
                                        

Jennie selalu terang-terangan dalam menunjukkan orientasi seksualnya. Bahkan sejak dia berusia lima tahun, dia sudah berdiri di depan orang tuanya untuk memberi tahu mereka bahwa dia menyukai teman perempuan sekelasnya di taman kanak-kanak.

Awalnya tuan dan nyonya Kim tidak memperdulikan apa yang diucapkan Jennie, mereka mengira itu hanyalah gurauan atau semacamnya. Namun seiring berjalannya waktu, "gurauan" itu tidak pernah menghilang, justru semakin terlihat.

Di tahun pertama sekolah smp-nya, Jennie menceritakan kalau dia punya pacar laki-laki, namun ditahun berikutnya dia bilang dia memiliki pacar perempuan.

Ibu Jennie tahu kalau putri kecilnya itu biseksual, dan itulah sebabnya nyonya Kim berbicara dengan suaminya bahwa apapun yang terjadi, mereka harus mendukung putri mereka.

Orang tua Jennie adalah orang yang baik. Seksualitas Jennie tidak pernah menjadi masalah di rumah. Namun itu tidak berlaku di sekolah karena disana rasanya benar-benar menjijikkan, dia menerima hinaan dan bahkan serangan fisik dari teman-teman sekelasnya yang melihatnya sebagai makhluk terhina.

Namun terlepas dari segalanya, Jennie adalah gadis yang bahagia. Meski di sekolah kebanyakan orang membencinya, namun di rumah dia menerima cinta dan kasih sayang yang dia butuhkan untuk menghadapi kenyataan kejam yang setiap hari terjadi di sekolah.

Tapi sayangnya, cinta dan kasih sayang yang dia terima hanya sampai orang tuanya mengalami kecelakaan.

Saat itu terjadi, Jennie berusia empat belas tahun. Kehilangan orang tua merupakan pukulan yang hebat bagi  kesehatan mentalnya. Kehilangan orang tua juga merupakan dorongan yang membuat sikap Jennie berubah secara radikal.

Setelah sebulan tidak masuk sekolah karena berduka, Jennie akhirnya berhasil melanjutkan rutinitasnya.

Begitu dia menginjakkan kaki di sekolahnya lagi, teman-teman sekelasnya mulai mengganggunya lagi secara terang-terangan. Mereka mengabaikan tragedi yang telah menimpanya.

Jennie biasanya membiarkan mereka mengatakan apapun yang mereka inginkan. Dia juga biasanya tidak menanggapi pukulan yang mereka berikan padanya. Namun setelah tragedi itu, dia mau tak mau harus berubah karena dia tidak lagi mendapat dukungan moral dari orang tuanya yang biasanya membantu Jennie dalam mengatasi situasi itu.

Jadi hari itu dia mematahkan hidung tiga teman sekelasnya, lalu dia dikeluarkan dari sekolah.

Dari sanalah Jennie versi baru telah lahir.

Dia menjadi anak yang kasar. Tidak ada yang bisa menyakitinya sedikitpun, dia berperilaku seolah-olah dia adalah pemilik dunia, itu semua semata-mata Jennie lakukan untuk membantu kehidupan sekolahnya agar tidak ada orang yang berani mengganggunya.

Kemudian masa pubertaspun tiba. Jennie berkembang, begitu pula dengan hormonnya. Disekolah, dia terkenal dengan sebutan, "Bad Bitch"

Jennie sangat menikmati kehidupan malamnya yang menyenangkan. Dia masih muda, cantik, seksi dan juga cerdas... gadis bermarga Kim itu adalah idaman semua orang dan dia memanfaatkan kualitas-kualitas yang dia miliki untuk bersenang-senang.

Jadi begitu Jennie melihat gadis jangkung di kelas barunya, dia tahu bahwa gadis itu akan menjadi korban berikutnya.

Mungkin sebagian besar dari mereka menyebut Jennie sebagai jalang. Namun dia adalah jalang yang cukup selektif dalam menentukan siapa orang yang akan dia pinjamkan pantatnya.

Jennie tidak pernah mau bermain-main dengan orang idiot, apalagi dengan orang straight yang hanya mencari sedikit petualangan. Dia selalu menjaga dirinya dari orang-orang yang hanya akan memberinya masalah.

BAD BITCH (G!P)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang