Hari itu Jennie bangun pagi-pagi sekali dan dia langsung menyiapkan sarapan untuk dirinya dan untuk kakaknya. Dia mengambil beberapa buah apel untuk dijadikan jus dan membuat dua sandwich. Ketika Hoyeon turun dan menemuinya, dia mengangkat alisnya dan bertanya:
"Sepertinya suasana hatimu sedang bagus, apa kamu habis berhubungan seks?"
Jennie tertawa sambil menggelengkan kepalanya.
"Memangnya aku tidak boleh menyiapkan sarapan yang lezat untuk kakak kesayanganku?"
Hoyeon tersenyum lalu mendekati meja untuk minum segelas jus yang telah disiapkan Jennie untuk dirinya.
"Pertama, aku adalah satu-satunya saudara perempuanmu." katanya setelah menyesap jus.
"Kedua, aku sangat mengenalmu... biasanya setelah berhubungan seks, kamu akan sangat bahagia dan kamu akan memasak untukku.""Secara teknis aku tidak memasak, aku hanya menyiapkan sarapan."
"Berhenti mengelak, sekarang beritahu aku, siapa orang itu?"
"Aku belum berhubungan seks dengannya Unnie, tapi aku akan segera melakukannya."
Hoyeon mengangguk, dia tahu kalau adiknya sedang merencanakan sesuatu dan seperti biasa, dia membiarkan adik perempuannya menyelesaikan masalahnya sendiri.
Hoyeon tahu kalau Jennie selalu berhati-hati jadi dia tidak perlu mengkhawatirkannya, tapi dia terkadang masih khawatir ketika mengingat kejadian setahun yang lalu.
"Kamu harus berhati-hati oke?" katanya.
"Jangan khawatirkan aku Unnie, aku tahu apa yang aku lakukan."
Hoyeon benar-benar ingin mempercayai kata-kata itu, namun setelah semua yang terjadi, dia tidak bisa menahan rasa takut jika terjadi sesuatu pada adiknya.
Mereka saat ini berada di kota baru, mereka masih belum memiliki orang-orang yang mereka percayai dan mereka tidak bisa membiarkan sembarang orang masuk ke dalam hidup mereka.
"Berjanjilah untuk menjaga dirimu sendiri," desak kakaknya.
"Aku selalu menyiapkan kondom," jawab gadis yang lebih muda sambil tertawa.
"Kamu tahu apa maksudku kan?"
Jennie mengangguk lalu mendekati kakaknya dan mencium pipinya.
"Cepat selesaikan sarapanmu, kita akan terlambat," Jennie mengabaikan janji yang diminta kakaknya karena dia tahu apa yang akan dia lakukan.
• • •
Ketika gadis seksi itu tiba di sekolah, dia menghabiskan pagi harinya bersama Rosé dan Woozi. Keduanya menyambutnya sebagai salah satu dari anggota geng mereka dan Jennie merasa bersyukur dengan itu.
Dia bersenang-senang dengan mereka, mereka lucu dan yang paling penting, mereka memahami semua humor kotor yang dikatakan Jennie yang sebelumnya hanya diketahui oleh Jisoo.
"Lalu kapan lesmu akan dimulai?" Rosé bertanya.
Jennie tersenyum saat mengingat kejadian kemarin.
"Aku tidak tahu, kami belum membicarakannya, kemarin Lisa menghindariku sepanjang kelas."
"Kasihan sekali Lisa." kata Woozi
"Dia tidak tahu apa yang sedang menantinya.""Kau juga tidak tahu Woozi." Kata Jennie sambil tertawa.
Pagi berlalu dengan perlahan. Jennie memperhatikan pelajaran yang dijelaskan guru karena dia tidak ingin mendapat nilai rendah. Pasti Jisoo atau kakaknya akan membunuhnya jika itu terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD BITCH (G!P)
Fanfiction[WARNING! 🔞] Lisa menelan ludahnya dengan keras sambil berusaha untuk tetap tenang. "Apa yang kamu lakukan Jennie?" Gadis bernama Jennie tersenyum mesum sambil menggigit bibirnya agar tidak tertawa. "Bermain." jawabnya. Lisa kemudian menunduk d...