CH50 - END

21.5K 1.2K 227
                                    

2 tahun kemudian...

Waktu berlalu begitu cepat, kini Karin dan yang lain sudah dimasa perkuliahannya. Gadis itu dengan penuh tekat mengambil fakultas kedokteran atas keinginannya sendiri, itu merupakan impiannya sejak dulu.

Selagi dia mampu untuk masuk, dia tidak akan menyia-nyikannya. Saat dulu dia belajar mati-matian berharap bisa meraih cita-citanya itu, namun dia sadar diri dia tidak bisa.

Dia mengandalkan koneksinya disekolah, untuk masuk fakultas yang dia ingin dengan surat rekomendasi setidaknya dia masuk memang karena usahanya sendiri. Karin bangga dengan itu.

Dua orang gadis baru saja keluar dari ruangan yang sama dengan membawa tas selempang yang mereka kaitkan disebelah bahunya, dan kedua tangannya digunakan untuk membawa ipad dan beberapa buku lainnya.

"Sebenarnya gue males ikut campur, tapi gue ga mau nyesel nantinya rin." Ucap Tiffany tiba-tiba.

"Emang apa?" Tanya Karin mengerutkan keningnya.

Ya! dia dan Tiffany mengambil fakultas yang sama dengan cara yang sama, berbeda dengan 3 temannya yang lain. Nancy dan Saka mengambil jurusan yang sama yaitu Hukum, sedangkan Leon mengambil Bisnis karena berbeda dengan temannya yang lain pemuda itu merupakan anak tunggal.

Kembali ke mereka, Tiffany bingung ingin mengucapkannya bagaimana dan juga dia bingung apakah ini perlu dia katakan atau tidak.

"Gimana ya ngomongnya." Ucap gadis itu

"Bilang aja, gue ga bakal cekik lo setelah ini, ataupun lempar lo dari sini."

"Ih serem."

"Jadi apa fany.... gemes gue lama-lama." Kesal Karin karena gadis disampingnya itu tidak kunjung mengatakan hal yang ingin dia katakan.

"Ehm sebenarnya gue kan ngedate sama Dito nih kemarin." Ucap Tiffany hati-hati.

Mendengar itu membuat Karin menghela nafas, sampai kapan Tiffany terus ingin berada didalam fase backburnner itu. "Lagi? ga habis-habis lo sama tu cowo, kesel lama-lama gue."

"Tapi bukan itu masalahnya." Jawab Tiffany cepat.

Walau bukan itu, tetapi mendengar itu ingin rasanya Karin melempar Tiffany dari lantai mereka berada. "Ya terus apaaaaaa donggg."

"Gue liat Lucas sama cewe digarden liu." Ucap Tiffany cepat.

Karin diam, mengerutkan keningnya. "Maksud lo?"

"Iya gue liat Lucas berduan sama cewe, masuk garden liu!"

Garden Liu merupakan toko bunga terbesar dikota mereka, sangat terkenal karena sering dipromosikan oleh para selebriti dan tokoh publik lainnya. Jadi cukup aneh kalau seorang pria membawa seorang gadis kesana, tanpa ada sebuah hubungan.

"Salah liat kali."

"Enggak Karin! gue sempat foto! mau liat?"

"Mana?"

"Tapi janji jangan nangis."

"Engga, orang ga ada hubungan apa-apa!" Sahut Karin menunggu Tiffany membuka handphonenya. Namun perkataannya barusan malah membuat Tiffany mengurungkan niatnya.

"Oh iya-ya, berarti ga papa dong dia jalan sama cewe lain." Ucap Tiffany menyimpan kembali handphonenya.

Karin menghela nafas, "Tif!"

Tetapi Tiffany malah menghentikan langkahnya dan memutar kepalanya kearah sahabatnya itu dengan ekspresi serius. "Lo yang sampai kapan kaya gini Rin, lo pernah kasih dia peluang masuk kedalam hidup lo gas sih! 2 tahun loh dia temenin lo."

All to Well : Transmigration storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang