Tangan kecil itu menutup kedua telinganya, mencoba meredam suara orangtuanya yang saling bersahutan menyalahkan kehadiran dirinya.
"Kalau tidak ada anak itu aku tidak mau menikah denganmu!" Teriakan ibunya menggema terdengar jelas sampai ke kamarnya.
Jemari anak perempuan berusia 8 tahun itu dengan cepat meraih handle lemari pakaiannya, menyelip diantara baju yang tergantung untuk masuk ke dalam sana, dan menutupnya erat. Berharap orangtuanya tidak mengetahui keberadaannya yang sudah pulang ke rumah karena sekolah selesai lebih cepat.
"Kan sudah aku bilang aku tidak mau mengurusnya. Kenapa kau tetap kekeh mau mempertahankan anak itu, sih?!"
Suara sahutan ayahnya terdengar lebih lantang. Tubuh anak kecil itu bergetar hebat, dia mengigit bibir bawahnya dengan kuat hingga mengeluarkan darah, sengaja, untuk meredam suara tangisannya sendiri.
Tidak ingin suara tangisannya mengganggu perdebatan kedua orangtuanya. Karena tak mau ibunya dipukuli oleh ayahnya, kemudian ibunya melampiaskan amarah kepadanya.
DOR!
Detak jatungnya hampir saja berhenti mendengar suara tembakan tembakan diikuti oleh jeritan dari ibunya.
Tak lama setelahnya, suara sirine polisi ikut mengusik telinganya dibarengi dengan pintu rumah yang sepertinya di dobrak paksa.
Berisik sekali diluar kamarnya. Dia sedikit bernapas lega, merasa aman karena dirumahnya ini tidak hanya ada dirinya, ibu yang mungkin telah tiada, juga ayahnya.
Tapi tubuhnya masih membeku, tidak berani keluar dari lemari sempit yang selama ini menjadi tempat ternyamannya untuk menghindari dari dua orang dewasa yang menyebut diri mereka sebagai orangtua kandungnya. Meskipun sikapnya sama sekali tak pantas.
Jika saja lemarinya tidak dibuka oleh pria asing yang sepertinya seumuran dengan ayahnya itu. Mungkin Y/n tidak akan pernah mau keluar dari lemari ini.
"Siapa namamu anak manis?"
Pria itu tersenyum ramah padanya dan mengulurkan tangannya dengan lembut. Hal yang tidak pernah ayahnya lakukan padanya.
"Kim Y/n," jawabnya pelan serupa bisikan, namun masih dapat terdengar oleh pria itu.
"Mulai sekarang namamu Park Y/n ya," jawab pria itu setelah Y/n menerima uluran tangannya.
-
| dominant |
-
Sentuhan lembut dari wanita dewasa yang tengah mengobati memar di punggungnya, terasa begitu menenangkan baginya.
Bahkan tak jarang wanita yang sekarang ini mendeklarasikan diri sendiri sebagai ibu Y/n, memeluknya penuh rasa sayang yang sama sekali tidak pernah Y/n dapatkan dari ibu kandungnya.
Dia tidak tau apa yang terjadi.
Hidupnya sepertinya berputar terlalu cepat hari itu. Jalan pikiran anak berusia 8 tahun terlalu kecil untuk mencerna dengan baik banyak hal yang dilaluinya dalam satu hari.
Yang dia tau, begitu keluar dari kamarnya, dia melihat ibu kandungnya ditutupi kain putih yang terdapat noda darah, kemudian ayah kandungnya dibawa oleh beberapa orang berseragam polisi masuk ke mobil dengan sirine yang berisik itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dominant » Dark Side Series
FanfictionDark Side Series WARNING! Rating 24+ Rape, Mature, Angst 🚫Not Children *** Menjadi anak yang dibuang kemudian diadopsi oleh keluarga Park sejak usianya 8 tahun. Y/n mulai mensyukuri kehidupannya. Sampai pada titik di mana keluarga harmonis mereka m...