"Y/n masih belum sadar." Tsuki membuka pintu kamar Yeonjun selepas dia memakaikan baju Y/n. "Kau mau melihatnya?"
Yeonjun menggeleng pelan. Masih terekam jelas dalam kepalanya saat melihat bagian tubuh kekasihnya yang terekspos sebagian saat Yeonjun membawanya ke apartemennya. Bagaimana pergelangan tangan wanita itu yang memerah seperti habis diikat sesuatu dan bagian leher serta dada terdapat banyak tanda kemerahan. Entah siapa pembuatnya.
Tidak perlu melemparkan pertanyaan yang bisa membuat Y/n trauma karena mengingat kembali apa yang dialami. Ini pasti menjurus pada kekerasan seksual yang dia yakini dilakukan oleh salah satu atau mungkin kedua adik dari kekasihnya itu.
"Aku akan melaporkan ini ke orangtua Y/n," serunya.
"Jangan," balas Tsuki cepat, "itu tidak akan membantu apa pun."
"Kenapa tidak? Y/n 'kan anak mereka kalau kita diam saja–"
"Y/n bukan anak kandung mereka!" potong Tsuki.
Dia menyisir helaian rambut panjangnya dengan jemari, napasnya memberat kala menyurakan kata-kata masuk akal yang bisa saja menyakiti Y/n jika Y/n mendengarnya langsung.
"Kau jangan tutup mata tentang pelaku di sini adalah anak kandung dari orangtua angkat Y/n. Sesayang apa pun mereka terhadap Y/n, tak menutup kemungkinan kalau mereka lebih menyayangi anak kandung mereka. Sesalah apa pun anak kandung mereka, mereka pasti akan membelanya. Coba pakai sedikit logika mu."
Yeonjun langsung terdiam. Dia mendecih tak mampu mengelak.
"Tidak ada untungnya sama sekali kalau orangtua angkat Y/n tahu hal ini, kecuali kau mau kekasihmu akan dinikahi dengan salah satu dari adik tirinya, yang notabene adalah pemerkosanya."
"Kalau begitu aku akan menuntut mereka langsung ke pihak berwajib, tanpa melalui orangtua mereka. Persetan dengan apa pun yang terjadi nanti."
"Jangan," Tsuki kembali menolaknya, "Y/n tidak akan mau itu."
Yeonjun mengacak kasar rambutnya, dia berteriak marah. "Semua saranku, kau tolak. Kau maunya aku diam saja seperti orang bodoh atas semua yang terjadi pada kekasihku? Hah?!"
Kaki Tsuki yang mulai lemas membuatnya menyandarkan tubuh di sofa. Dia menutup wajah dengan kedua tangannya.
Dia dekat dengan Y/n, tau seluk beluk mengenai kehidupan sulit sahabatnya, sedikit lebih tau pola pikir sahabatnya itu. Sehingga dia agaknya bisa memikirkan tindakan apa yang mungkin akan Y/n ambil.
"Ini pasti sudah terjadi berkali-kali. Itu berarti ada suatu alasan kenapa dia membungkamnya sendiri. Yang mungkin nantinya bisa kita korek pelan-pelan," jelas Tsuki, "untuk sekarang pasti Y/n hanya dapat mempercayaimu. Jadi tolong bawa dia pergi, keluar dari rumah itu dulu."
|||
Dominant
Venuskinsa Fanfiction 2024
| Chenle x Y/n x Jisung |
Genre : Romance, Angst, Tragedy.
MATURE CONTENT—YOU HAVE BEEN WARNED!
KAMU SEDANG MEMBACA
Dominant » Dark Side Series
FanfictionDark Side Series WARNING! Rating 24+ Rape, Mature, Angst 🚫Not Children *** Menjadi anak yang dibuang kemudian diadopsi oleh keluarga Park sejak usianya 8 tahun. Y/n mulai mensyukuri kehidupannya. Sampai pada titik di mana keluarga harmonis mereka m...