forgotten.

97 16 5
                                    

Di ruang tamu kosan, beberapa penghuni sedang menonton Televisi. Nachel, Ryan, dan Fiona berada di dapur menyiapkan sarapan untuk dibawa ke ruang tamu, di mana mereka biasa makan bersama. Sarapan, makan siang, dan makan malam selalu mereka lakukan bersama, meskipun kadang ada yang absen karena kesibukan masing-masing, kebanyakan sibuk dengan tugas kuliahnya.

Ketika makanan sudah siap, mereka semua duduk di karpet menghadap Televisi, bahkan yang duduk di sofa pun turun untuk bergabung. Mereka merasa tidak sopan jika ada yang makan di bawah sementara ada yang duduk di sofa. Dengan lauk yang seadanya, mereka terlihat sangat menikmati makanan buatan Nachel yang memang tak pernah ada tandingannya dengan masakan orang lain.

Kos ini dihuni oleh 13 orang, dengan rincian sebagai berikut:

Lantai Bawah

- Kamar 001 : Aleena Rachelia Mahendra dan Fiona Adeline Mahendra.
- Kamar 002 : Ahmad Azka Al-Khazini dan Rafael Atmadeva Al-Khazini.
- Kamar 003 : Zreyan Priestley.
- Kamar 004 : Ryan Harsa Nabastala.

Lantai Atas

- Kamar 005 : Aditya Shankara dan Zakky Naradipta.
- Kamar 006 : Revaldo Veil Aruna dan Jeevan Areyanendra.
- Kamar 007 : Senjana Aksa Madhava.
- Kamar 008 : Rai Pradipta dan Malvian Pradipta.

Kebanyakan dari mereka adalah saudara kandung, kecuali kamar 005 dan 006, mereka hanya sekedar sahabat tanpa adanya ikatan darah persaudaraan.

Sarapan berlangsung dengan lancar, diselingi obrolan ringan yang membuat suasana kos semakin hangat.

"Kalian hari ini jadwalnya apa aja?" tanya Nachel kepada semua orang, matanya melirik satu persatu dari wajah mereka.

"Kerja, Cel," jawab Ryan, diikuti anggukan Zreyan, dia hanya menjawab dengan anggukan karena mulutnya masih sibuk mengunyah makanan.

"Ngurus persiapan sidang," jawab Azka, si Mahasiswa semester akhir.

"Aku ada kelas pagi," jawab Zakky, disetujui Revaldo, Rafael, dan Aditya yang juga punya jadwal sama.

Nachel kemudian menatap Jeevan yang belum menjawab, dia masih sibuk mengunyah makanan sampai akhirnya dia membalas tatapan Nachel.

Seakan mengerti, Jeevan berkata, "Aku kelas siang, Kak."

"Nah, pas banget kalau gitu!" ucap Nachel gembira.

"Kenapa, Kak?" tanya Jeevan sambil mengerutkan keningnya, sedikit kebingungan.

"Kamu temenin Nana beli peralatan sekolah ya," kata Nachel, menunjuk Fiona yang dipanggil Nana. Mengingat memang benar adanya jika Fiona akan segera menjalani kegiatan sekolahnya setelah libur yang cukup panjang, Nachel sebenarnya ingin mengantar Fiona membeli beberapa peralatan sekolah, namun jadwalnya begitu padat.

"Boleh, Kak," jawab Jeevan.

"Ya udah, nanti kamu sama Jeevan ya, Dek," ucap Nachel kepada Fiona. Fiona mengangguk, fokus makan sambil menonton Spongebob, bahkan sepertinya gadis itu tak benar-benar mendengarkan apa yang di katakan Kakaknya.

"Kalo gitu, Kakak berangkat kerja dulu. Udah siang gini, takutnya telat." kata Nachel sambil menyiapkan tas kerjanya lalu beranjak dari tempat duduknya.

"Rai, tolong bersihin lagi ya kayak biasa," pesan Nachel.

"Aman, Cel," jawab Rai sambil mengacungkan kedua jempol tangannya.

Nachel, Ryan, dan Zreyan kemudian berangkat kerja dengan motor mereka masing-masing.

---

Revaldo, Zakky, dan yang lain yang punya kelas pagi sudah berangkat lebih dulu dengan mobil. Mereka kuliah di universitas yang sama, meski beda fakultas dan jurusan.

De NobisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang