26

32 5 12
                                    

"Aku mengharapkan cinta yang sempurna sebagaimana mestinya" ~ Jeong Jimin



_______________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_______________

Hello... Selamat datang di Part yang menegangkan! Dimana perlahan-lahan semua Teka-teki yang ada di dalam Fake Love bakalan terbongkar di Part ini... Enjoy ya... Semoga kalian ga bosen :)

_____

Setelah mengambil dompetnya yang benar-benar tertinggal di meja kasir Minimarket, Jeong Jimin berniat untuk segera kembali ke tempat dimana dirinya meninggalkan Hwang Yeonrin di taman yang terlihat begitu sepi. Jimin terlihat begitu Hawatir meski dirinya baru meninggalkan Yeonrin sekitar sepuluh menit yang lalu.

Jimin mengantongi kembali dompetnya kemudian segera beranjak dari Minimarket yang masih ramai dengan pengunjung. Jimin yang baru saja berjalan tiga langkah harus dihentikan saat ponselnya tiba-tiba bergetar dalam saku celananya. Mau tak mau pria itu harus mengecek siapa yang sedang menghubunginya. Saat satu nama muncul pada layar ponselnya,pria itu menghela nafasnya dengan begitu lelah.

Pria itu dengan cepat menggeser
Icon hijau pada ponselnya dan menempelkan benda pipih itu pada satu telinganya. "Kena-"

Jimin mengeryit saat suara teriakan terdengar dari seberang sana. "Kau kenapa? Apa yang-" Lagi dan lagi
Jimin tak dapat melanjutkan ucapannya saat suara bising dan tamparan terdengar di seberang sana, hal itu membuat Jimin kini merasa hawatir. Kedua matanya melotot sempurna kala suara wanita di seberang sana sangat mengejutkan indra pendengarannya.

"JIMIN TOLONG AKU!!!"

Dan detik berikutnya Jeong Jimin mematikan panggilannya kemudian berlari dengan begitu cepat menuju Apartemennya,dengan keringat yang perlahan jatuh di pelipis dan juga lehernya, Jeong Jimin segera masuk kedalam mobil dengan satu tangannya menyalakan mesin mobilnya dan
satu tangannya mencoba untuk menghubungi seseorang.

"Ayolah Sayang,angkat telpon dariku..." Gumam Jimin sembari fokus menyetir mobilnya menjauh dari apartemennya. "Kurasa dia tidak membawa ponsel,
Sial!" Jimin membanting ponselnya ke kursi di sampingnya dan menginjak gas dengan kecepatan diatas rata-rata.

Terlihat jelas wajah hawatir Jimin saat ini, pun jantungnya berdegub begitu kencang. Suara teriakan minta tolong itu memenuhi kepalanya saat ini hingga sesekali ia tak fokus dalam menyetir, dan beberapa kali dirinya diteriaki
oleh pengendara lain karena terlihat berkendara di jalanan secara ugal-ugalan. Jeong Jimin tak perduli, pria itu harus cepat sampai pada tujuannya sebelum sesuatu bahaya terjadi kepada seseorang yang saat ini tengah ia hawatirkan.

FAKE LOVE (LIE Version 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang