chapter 7

205 31 3
                                    

"Ajay,papa tinggal sebentar ya,papa mau ngambil handphone di kamar,Ajay disini sebentar ya"

"Oteh pwapa"

Lex meninggal Ajay di kamar mandi sendiri,ia agak sedikit mempercayai langkah jalannya agar tak lama meninggalkan Ajay di dapur, setelah Lex mengambil handphone nya itu ia balik ke kamar mandi untuk mengechek Ajay.

"Pwapa,Ajay dahh kedininan"

"Baru juga papa tinggal ke sana sebentar,udh mau minta udahan,sini sini gendong papa" Lex mengangkat tubuh mungil Ajay,Lex menutupi tubuh Ajay dengan handuk yang sudah di bawanya tadi.

Lex membawa Ajay menuju kamarnya untuk memakai kan baju,Lex tak lupa memakai kan kaos kaki karena Ajay menginginkan pakai kaos kaki.

"Udh siapp, sebentar ya papa bikin susu dulu,kamu nonton televisi dulu Oky,papa bakalan bikinin kamu 2 botol susu,biar gak bolak balik ke dapur" Ajay itu hanya mengacungkan jempolnya

Lex itu pergi ke dapur untuk membuatkan susu,Lex pun balik ke kamar,ia tak kaget lantaran Ajay kecil itu pasti bakalan tidur duluan,karena ia tadi tak mau mandi karena mengantuk.

"Si bayi ke biasaan,pasti tengah malam dia bangun nihhh,bayi bayi untung papa sayang Sama kamu"

Lex tak begadang hari ini karena Ajay kecil tak rewel,entah tengah malam apakah Ajay bakalan rewel.

Lex tertidur cukup lama,lalu ia terbangun karena mendengar suara tangisan,siapa lagi kalau bukan Ajay yang nangis.

"Tuh kan kebiasaan,papanya suruh begadang terus" ucap Lex yang langsung menggendong Ajay untuk menenangkan dia.

"PWAPA hiks hiks" tangisan semakin kencang,membuat Lex kebingungan

"Eiii,udh malem,jangan nangis nihh botol susunya,udh cup cup"

"Papanya di ajak begadang terus nihhh,untung saja papa besok libur,Ajay kalau gak bobo nanti di culik hantu,Ajay mau di culik sama hantu?" Ajay itu terus menangis sambil menggeleng kepalanya

"Kalau kebangun tuhh jangan langsung nangis kenceng bayi,papa kan jadi kaget"

"Udh yuk bobo lagi,besok bisa kesiangan papa nak"

Lex berhasil merendahkan tangisan Ajay,ia juga berhasil bikin Ajay itu tertidur lagi,ia pun menaruh Ajay di tempat semula,ia kembali tertidur ketika melihat Ajay tidur.

Keesokan harinya......

Jam menunjukkan jam 6 pagi,Lex terbangun karena Ajay nangis lagi.

"Masih pagi nak,pagi banget ini,kamu udh bangun dan nangis lagi"

"Ayok pwapa,endong Ajay pa hiks"

"Bentar bentar papa ngumpulin nyawa dulu,sttttt jangan nangis lagi"

"Ayok pwapa,ayok ayok" Ajay menggoyang tubuh Lex

"Masih pagi nak,jangan rewel kenapa sihh,kamu kenapa bangun duluan hah?"

"Aaa hiks hiks" tangisan zayyan makin keras,membuat lex Mau gak mau harus menggendong nya

"Udh cup cup,jangan nangis lagi,dari kemaren rewel terus sihhh"

Hampir 24 menit Lex membujuk zayyan untuk berhenti menangis tetapi hasil nya nihil...

TOK...
TOK...
TOK...

Terdengar suara ketukan dari rumahnya "siapa sih masih gini kerumah" Lex berdengus kesal
Lex berjalan kearah pintu sambil menggendong zayyan yang sedang menangis.

CLEK....

Lex membuka pintu itu dan Lex agak sedikit kaget karena melihat seorang laki laki berdiri di depan pintu

Beloved Baby || ZayyanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang