-Part 45-

372 77 22
                                    

Kelas sudah bermula sejak 30 menit yang lalu namun sedari tadi juga Limario tidak bisa fokus karena dia memikirkan sesuatu yang membuatnya bingung.

"Chaeng," bisik Limario.

"Apa?" sahut Chaeyoung ikutan berbisik.

"Apa ada sesuatu yang aku lewatkan?"

Dahi Chaeyoung mengernyit "Maksud kamu apa?"

"Tumben si Eunwoo itu tidak sok akrab sama kamu. Dia juga seakan tidak kenal sama kamu,"

Chaeyoung tersenyum tipis "Kemarin aku marahin dia gara-gara dia jelekin kamu,"

"Tai tuh cowok. Bisa-bisanya dia jelekin aku huh?"

"Sudahlah. Abaikan saja. Sekarang, dia tidak mengganggu kita bukan?"

"Bagus deh. Tapi, kamu harus ngomong sama aku kalau dia masih mengganggu kamu,"

Chaeyoung mengangguk "Iya Rio,"

Limario tersenyum sebelum dirinya kembali menatap kearah sang donsen.

*

Kelas sudah selesai dan sekarang Limario bersama yang lain sudah berkumpul di kantin kampus.

"Sekarang, jelaskan semuanya Lim," pinta Jisoo.

Limario menghela nafasnya dengan kasar "Kalian masih ingat sama Hansoo?"

"Mantan kamu bukan?" tanya Chaeyoung.

Limario mengangguk "Ternyata restaurant orang tua aku itu berada diatas tanah milik keluarga Hansoo. Selama ini Daddy sama Mommy juga sentiasa membayar sewa tanah itu. Tapi sekarang orang tua Hansoo menginginkan kembali tanah mereka,"

"Itu artinya keluarga lo kehilangan restaurant?" tanya Joy.

"Iya Nuna," sahut Limario "Tapi mereka memberi syarat. Mereka tidak akan mengambil kembali tanah itu kalau aku mengikuti syarat mereka,"

Chaeyoung menelan ludahnya dengan kasar "A-Apa syaratnya?"

"Aku harus menikahi Hansoo,"

Raut wajah Chaeyoung sontak berubah begitu juga dengan yang lain.

"Gila ya tuh cewek! Bisa-bisanya dia ingin mendapatkan lo dengan cara kotor seperti itu!" marah Jisoo.

"Tapi gue bingung deh. Kenapa sekarang orang tua lo ikut ke Korea?" tanya Seulgi.

Limario tersenyum lantas dia menggenggam tangan Chaeyoung "Itu karena kita tidak akan mengikuti syarat gila itu. Mommy sama Daddy memutuskan untuk menutup restaurant itu dan berpindah ke Seoul. Gara-gara itu juga aku meminta bantuan Seulgi Hyung untuk mencarikan rumah yang bisa ditinggali oleh orang tua aku,"

Mata Chaeyoung berkaca-kaca "Rio, kamu tidak perlu mengorbankan restaurant itu demi aku,"

"Chaeng, kamu berhak untuk diperjuangkan. Lagian, orang tua aku juga tidak ingin aku bersama orang yang tidak aku cintai. Mereka hanya ingin aku bahagia bersama kamu," balas Limario mengelus punggung tangan sang pacar dengan lembut.

"Gue terharu banget sama kisah cinta kalian," komentar Joy.

"Kalian sudah berusaha sejauh ini. Jadi gue harap kalian bisa bertahan walaupun nanti ada badai yang pasti menerjang," ujar Irene.

Limario tersenyum "Apa pun yang berlaku, semuanya pasti akan baik-baik saja selagi aku bersama Chaeng,"

*
*

Waktu sudah menunjukkan pukul 12 tengahari dan sekarang mereka semua sudah berada di rumah baru yang akan ditinggali oleh sosok Nickhun dan Tiffany.

"Mommy, maafin aku. Gara-gara aku, Mommy sama Daddy harus kehilangan restaurant kalian," lirih Chaeyoung merasa bersalah.

Tiffany mengelus punggung Chaeyoung dengan lembut "Bukan salah kamu. Ini keputusan Mommy sama Daddy sendiri. Kita inginkan yang terbaik untuk Limario dan kamu lah yang terbaik untuk dia. Jaga anak nakal Mommy itu dengan baik ya,"

"Pasti Mom," sahut Chaeyoung.

"Rumah ini cukup nyaman. Seul, terima kasih karena sudah membantu Om mencari rumah ini," ujar Nickhun.

"Iya Om. Kebetulan sekali Tante aku ingin menjual rumah ini jadi aku langsung saja ngomong sama dia kalau Om ingin membeli rumah ini," sahut Seulgi.

"Kalian makan siang disini saja ya. Biar Tante yang masak," ujar Tiffany.

"Biar aku bantu Mom," balas Chaeyoung.

"Kita juga akan membantu Tante," ujar Jennie diangguki oleh Irene, Joy dan Jisoo.

"Baiklah. Ayo ke dapur,"

Sementara para wanita sibuk memasak bersama di dapur, para pria pula kelihatan bersantai diruang tamu dengan saling mengobrol.

*
*

Disisi lain, terlihatlah sosok Eunwoo yang berada di sebuah ruangan yang tertutup bersama seorang cowok didepannya.

"Bagaimana?"

"Sulit," sahut Eunwoo "Chaeyoung sok jual mahal sama gue,"

Sosok yang berada didepannya itu menggeram kesal "Sial! Pokoknya lo harus menghancurkan hubungan mereka!"

"Iya Jeff. Lo tenang saja," sahut Eunwoo.

Ternyata sosok yang diajak berbicara itu adalah Jeffri, mantan Chaeyoung yang harus menerima hukuman penjara seumur hidupnya.

"Bagaimana kalau lo bunuh saja cowok yang bernama Limario itu?" bisik Jeffri.

"Lo gila? Walaupun lo sepupu gue, gue tidak mungkin melakukan hal yang sama seperti yang lo lakukan!" tolak Eunwoo.

Jeffri memutar bola matanya dengan malas "Terus, apa rencana lo? Memangnya lo yakin rencana lo itu bisa menghancurkan hubungan Chaeyoung sama Limario?"

"Gue yakin gue bisa," sahut Eunwoo.

"Bagus lah. Pokoknya gue tidak ingin Chaeyoung hidup bahagia sementara gue menderita disini!"

"Itu juga gara-gara lo yang bodoh. Kenapa juga lo harus membunuh abangnya Chaeyoung? Untung saja lo tidak diberi hukuman mati,"

"Semuanya salah Chaeyoung! Andai saja waktu itu dia tidak menolak ajakan gue untuk bersama, gue pasti tidak akan melakukan tindakan bodoh itu!"

Eunwoo menggeleng dengan pelan "Terserah lo saja deh. Gue pulang duluan,"

Dia bangkit dan berganjak pergi dari sana.

Hah~

Andai saja Jeffri itu bukan sepupunya, dia pasti tidak akan membantu cowok itu.







Tekan
   👇

Sacrifice of Love✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang