9. Ingin melindungi

61 6 0
                                    

🍃

Krist duduk dengan tenang di bangku kelasnya, matanya terfokus pada papan tulis di depannya yang penuh dengan catatan pelajaran. Pak Dani guru Matematika nya sedang menjelaskan dengan serius didepan sana.

Krist yang mencoba berfikir keras dengan penjelasan guru killer itu tiba-tiba saja mendengar ada sebuah notif berbunyi dari arah handphone nya, yang berada di laci meja miliknya.
Notif itu muncul bersamaan dengan pak Dani yang yang mengumumkan bahwa pelajaran telah usai,suara itu samar-samar terdengar di telinga krist,karena pemuda itu kini terfokus pada handphone nya.

Krist meraih handphone miliknya dan benar saja, ada sebuah pesan yang masuk di whatsapp nya.

Krist yang membaca pesan itu lantas menekan foto nomor baru tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Krist yang membaca pesan itu lantas menekan foto nomor baru tersebut.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sebuah senyum tipis terukir dibibir mungilnya. Saat melihat foto singto yang tengah memegang sebuah kamera, 'cakep banget' 'ah enggak, lebih cakep aslinya sih' 'tapi kalo difoto cakep juga, tapi aslinya jauh lebih-lebih cakep ' tanpa Ia sadari ia terus terusan memuji Singto. Lalu ia menggelengkan kepalanya merasa malu sendiri. Lalu dengan cepat menyimpan nomor pemuda itu.

Krist berfikir sejenak untuk memilih nama apa yang harus ia gunakan untuk menyimpan nomor pemuda itu.

"Hahh ribet tinggal save pake nama dia doang " ... Ujar nya santai,namun setelah menyimpan nomor pemuda itu dengan hanya menggunakan nama panggilan 'singto',ia terlihat kembali melihat profil whatsapp Singto dalam beberapa detik, lalu dengan cepat jarinya kembali mengedit nama kontak Singto. Dia menambahkan emoticon singa 🦁 di akhir nama singto.

Menurutnya karakteristik Singto itu seperti singa, visualisasi nya selalu menggambarkan kegagahan. Entah dari wajahnya ataupun dari kepribadiannya.

Krist tersenyum lagi menatap layar handphone nya, hingga ia tersentak kaget saat seseorang memegang pundak nya. Dan siapa lagi kalau bukan newwie dan gun yang sudah sejak tadi menunggu Krist untuk bersama sama pergi ke kantin untuk mengisi perut.

M A N I STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang