Sreeeet...
Montor saling berselisih satu sama lain untuk menuju garis finish. Para remaja yang mencari adrenalin dimasa mudanya. Permainan balap liar yang terjadi saat petang ini menarik minat para pemuda nakal, mereka berkumpul bahkan taruhan dengan uang saku yang mereka dapat dari orang tua.
"Wooaaah!!!"
Seru penonton senang saat sang jagoan mereka memenangkan perlombaan .
Ciiit...
Pria yang memenangkan perlombaan itu membuka helmnya "dev lo ambil hadiah gue, gue kebelet boker" pria itu memakai helmnya kembali dan memacu motornya untuk meninggalkan area balapan.
"Gak disini gak disana boker mulu" ucap Deva
"Tau gitu gue bawa pempers punya adek gue" ucap Cana, temanya satu itu memang langganan toilet jalur VVIP.
"Gue mau ambil hadiahnya Lian dulu" pamit Deva
Aulian
Pemuda nakal yang gemar balap liar,ia hidup sebatang kara. Ia menjadikan balap liar sebagai pekerjaan untuk menghasilkan uang. Ia hanya memiliki beberapa warisan dari kakek dan neneknya tapi ia simpan. Aulian memilih mencari uang untuk menyambung hidup toh dia juga masih muda punya banyak tenaga.Aulian memarkirkan montor miliknya dengan asal lalu berlari menuju toilet yang ada di pom bensin.
"Njir perut gue dari tadi rewel banget bangsat" keluar Aulian setelah menyelesaikan urusannya.
Aulian hendak pergi ke apotek untuk membeli obat, ia tak tahan dari tadi harus bolak-balik ke toilet.
Brak.
Montor yang Aulian kendarai jatuh karena ada mobil yang menabraknya dari belakang.
"Sssssst...Anjing siapa yang nabrak gue!" Tubuhnya terhimpit body motor membuat kaki kanannya terasa sakit.
Aulian perlahan menyingkirkan montor kesayangannya "WOI KELUAR LO BANGSAT,BAWA MOBIL GAK BECUS LO ANJING!!KELUAR!" Ingin rasanya Aulian mengamuk dan menonjok orang yang menabraknya.
Pria berbadan besar dan tinggi keluar dari mobil membuat Aulian mundur selangkah.
"MALEM-MALEM JANGAN PAKE KACAMATA ITEM! LO GOBLOK YA!!" pantas saja dirinya ditabrak dari belakang.
Seorang pria muncul dari balik badan besar pria berkacamata "ada apa?"
"LO AJARIN SOPIR LO YANG BENER BANGSAT,NABRAK ORANG SEENAK JIDAT"
"tidak perlu berteriak"
"Oh okey, gue mau om tanggung jawab" keren juga nih om-om, bau-bau orang kaya
"Kamu bawa dia masuk"
Pria besar tadi langsung mengangkat Aulian ke dalam mobil.
"ANJING TURUNIN GAK!"
Aulian meronta saat ia diangkat oleh pria besar itu, bagaimana jika ia diculik?.
"Jalan"
Aulian mencoba membuka pintu mobil itu namun dikunci,ia mulai berkeringat dingin karena panik "om jangan culik saya, saya yatim piatu jadi gak bakal ada yang mau nebus saya ya om"
"Rumah sakit"
"Hah!gimana?"
Pria itu menghembuskan nafas jengah "saya antar kamu ke rumah sakit"
"Beneran?ntar gue lo jual!yakin gue laku loh kalau dijual"
"Tidak ada yang mau membelimu"
"Cih ngehina nih om-om"
_____
Aulian berbaring di brankar dengan kaki yang di gips karena tulang kaki sebelah kanan retak.
"Hubungi orang tuamu untuk menjemput"
"Om ngehina gue,udah dibilang gue yatim piatu"
"Saudara?"
"Anak tunggal"
"Paman bibi?"
"Nggak punya"
"Kau tinggal dengan siapa?"
"Sendiri"
"Tomi!"
Pria berbadan besar yang menabrak Aulian tadi muncul "iya tuan"
"Bawa dia ke mansion"
_______
Tinggalin jejak!
Maksa nih gue!
KAMU SEDANG MEMBACA
Aulian
Teen Fiction"gak mau! Lo siapa bangsat jauh jauh sana!" "hukuman menantimu babyboy"