selimut

1.8K 156 15
                                    

kini faye dan yoko sudah berada di mansion, mereka berada di kamar faye dan yoko sedang membantu faye untuk menyiapkan beberapa pakaian.

"koper kamu udah siap?"

ucap faye yang sedang memperhatikan yoko.

"udah sayang sedari sepulang kerja, aku langsung menyiapkannya tadi"

"yauda sekarang kita istirahat dulu, besok sebelum berangkat aku antar kamu kerumah"

"tapi kalo besok ortu aku kerja sayang"

ucap yoko lalu menutup koper faye karna telah selesai menyiapkan pakaiannya, dan ia pun duduk di atas kasur bersama kekasihnya itu.

"jadi kamu mau malam ini kita izinnya?"

"iya sekarang aja mumpung masih jam 6 sore"

faye pun mengangguk.

"yauda kalo gitu ayo kita berangkat"

mereka pun berjalan keluar dari kamar faye menuju ke lantai satu, dan faye langsung mengambil kunci mobil lalu membukakan pintu mobilnya untuk yoko, setelah yoko masuk ia pun berjalan dan masuk ke arah pengemudi, mobil pun berjalan keluar dari mansion.

beberapa menit di perjalanan faye memperhatikan yoko hanya mengenakan pakaian tidurnya yang tipis.

"sayang kamu ga kedinginan?"

"enggak sayang, kenapa gitu?"

faye menepikan mobilnya sebentar tanpa menjawab terlebih dahulu pertanyaan yoko, lalu mengambil selimut dari belakang jok mobilnya dan memakaikan selimut itu kepada yoko.

"gini kan lebih hangat keliatannya"

ucap faye setelah selesai merapihkan selimutnya lalu mengecup sebentar bibir yoko, sedangkan yoko tersipu malu karna sikap manis yang faye lakukan kepadanya pipinya kini sudah memerah, bagaimana ia tidak jatuh cinta kepada bosnya ini, meskipun faye luarnya terlihat dingin namun faye sangat romantis dan juga selalu memperhatikan hal kecil apapun yang ada di sekitarnya.

"makasih"

"iya sayang sama sama"

faye mengelus pipi yoko dengan lembut dan ia pun menjalankan mobilnya kembali.

selang beberapa jam kemudian mereka telah sampai di halaman rumah yoko, namun justru faye kini terlihat sangat gugup karna akan bertemu dengan kedua orangtua yoko.

"sayang kamu kenapa?"

"engak sayang aku gugup sedikit"

"hahaha tidak perlu seperti itu orangtua ku baik, tetapi ayah terkadang sedikit menyebalkan"

faye menarik nafas panjangnya sebentar lalu setelah itu tersenyum ke arah yoko.

"oke ayo sayang aku udah siap"

ucap faye percaya diri dan memmberikan senyuman manisnya kepada yoko.

"iyaa ayo"

faye dan yoko keluar dari mobil dan mereka berjalan menuju ke arah pintu masuk rumah yoko.

"tok tok tok"

bel dan juga suara ketukan pintu berbunyi, lalu tidak lama keluarlah wanita paruh baya.

"oh yaampun anaku yang cantik, kenapa pulang ga ngasih kabar dulu"

ucap ibunya yoko sambil memeluk anaknya.

"iya bu maaf ini mendadak sekali"

yokopun membalas pelukan sang ibu nya lalu setelah itu ia pun melepaskannya.

"dasar, eh tumben ini sama siapa?"

ucap ibu yoko sambil melihat ke arah faye.

"ini atasan ku yang di kantor ibu"

ucap yoko dan faye pun tersenyum ramah ia juga sangat berwibawa sekali di hadapan ibunya yoko.

"ohh begitu rupanya, ayok ayok masuk dulu sekalian kita makan malam ibu sudah masak"

ibu yoko menyuruh keduanya masuk dan mereka pun mengikutinya.

"ayah kemana bu?"

ucap yoko sambil menggeser kursi makannya lalu ia pun duduk.

"ayah sedang pergi bersama folk, sebentar lagi juga akan kembali"

faye yang mendengar nama saudaranya itu ia kembali mengingat perkataan sahabatnya yang membuat faye sekarang sangat membenci saudaranya sendiri, sdngkn yoko hanya diam saja tidak menanggapi lagi perkataan ibunya.

ketika faye dan yoko sudah duduk di kursi meja makan lalu ibu yoko pun bertanya.

"ada apa nak tumben kamu kesini tidak sendirian?"

"jadi gini bu aku mau minta izin untuk pergi keluar negri karna pekerjaan dari atasan ku"

"ah begitu, kapan berangkat?"

"besok malam bu"

"yasudah kalo begitu kalian menginap dulu saja disini bagaimana?"

ucap ibu yoko sembari tersenyum hangat kepada mereka berdua, namun belum juga menjawab suara ketukan pintu sudah mengganggunya.

"tok tok tok"

ibu yoko pun langsung bergegas untuk berdiri dan berjalan ke arah pintu untuk membukanya lalu setelah itu munculah ayah yoko bersama dengan folk.

folk yang melihat faye sudah berada di meja makan dan sedang duduk di samping yoko ia sangat kaget.

faye yang melihat reaksi saudaranya itu ia tidak peduli dan terlihat sangat cuek, wajahnya pun juga datar tidak menyapa ataupun tersenyum ke arah folk, sedangkan ayah yoko langsung menyapa anaknya dan juga berkenalan dengan faye.

"yoko sejak kapan ada disini, kenapa tidak menelfon ayah apa kalian sudah lama menunggu?"

"tidak ayah belum lama kami berada disini"

"oh syukurlah kalo begitu, lalu siapa yang ada disampingmu?"

"oh iya ayah perkenalkan ini atasan ku di kantor"

"a-apa?, ohh salam kenal saya ayahnya yoko"

"faye"

mereka pun saling berjabat tangan lalu melepaskannya.

"apakah yoko melakukan kesalahan di kantor sehingga anda harus datang ke rumah kami nona?"

ucap ayah yoko yang sedikit panik karna baru pertama kali atasannya yoko datang malam malam seperti ini kerumahnya.

"ah tidak ada masalah"

"lalu apa yang anda inginkan?"

"sudah sudah ayo sekarang kita makan malam terlebih dahulu, nanti lagi dibahasnya"

ucap ibu yoko yang ikut berbicara, lalu ayah yoko langsung mengambil kursinya untuk duduk begitupun juga dengan folk, namun folk sedari tadi hanya bisa diam karna ia takut sekali faye akan berbicara hal yang tidak diinginkannya setelah kejadian kemarin.

makan malam pun berjalan dengan tenang dan tidak lama semuanya telah selesai.

PantasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang