22. KIRANA ATHASIA

236 29 5
                                    

"Jika masa lalu kembali dan mencoba menghancurkan hubunganmu dengan kekasihmu, lantas bagaimana caranya untuk memperkuat itu semua?"

HAPPY READING

"Dara? Ra?"

Gibran membulatkan matanya saat melihat kenyataan bahwa di tengah kerumunan itu berupa Adara dan seorang cewek yang tak asing lagi bagi Gibran. Namun, Gibran sendiri masih melihat mereka berdua dari pinggir kerumunan itu dengan jarak yang sedikit jauh dari keduanya.

"Lo gapapa kan?" tanya cewek yang menabrak Adara tadi dengan perasaan yang tidak bersalah.

"Gapapa. Cuman basah aja," balas Adara yang masih shock dengan kejadian itu.

Adara berdiri sendiri tanpa dibantuin oleh cewek yang menabraknya. Cewek yang menabraknya tadi malah tersenyum dengan tangan yang dilipatkan di dada. Sementara, Gibran masih setia memperhatikan mereka berdua dari jarak yang jauh.

Cewek itu mulai menyodorkan tangannya kepada Adara. "Kenalin nama gua Kirana Atashia"

"Biasa dipanggil, Kirana. Tapi karena gua lebih tua dari lo, jadi lo harus panggil gua dengan sebutan, Kak Kirana," ucapnya dengan tersenyum miring.

Kirana Athasia merupakan murid kelas XII. Ia mempunyai paras yang sangat cantik dengan alis yang tipis, hidung mancung, dan juga bibir yang tipis hal ini yang membuat sebagian murid SMA Academie Brilliance tertarik dengan Kirana. Sifatnya yang rada cuek, sedikit angkuh kepada adek kelas kerap kali disegani oleh orang-orang. Namun, tidak menutupi kemungkinan jika beberapa murid lainnya tertarik kepada Kirana.

"Diliat-liat lo murid baru di sekolah ini ya?" tanya Kirana basa-basi walaupun ia sendiri sudah tau jika Adara memang merupakan murid baru di sekolah ini.

Adara menganggukkan kepalanya seraya memberanikan diri untuk menatap wajah kakak kelasnya itu.

Adara menjabat tangan kakak kelasnya dan mengenalkan dirinya, "Nama gua Adara Bianca. Bisa dipanggil Adara."

"Oh rupanya lo yang sering jalan berdua sama Gibran yaa," ucap Kirana kepada Adara.

"Lo tau enggak kalau sebenarnya Gibran punya cewek selain lo?" tanya Kirana kepada Adara yang membuat Adara mengernyitkan dahinya.

"Cewek lain?" batin Adara

Semua orang yang berada di kerumunan itu sangat terkejut. Membuat semua orang bertanya-tanya siapa yang dimaksud dengan Kirana. Bukankah saat ini hanya Adara yang sedang didekati oleh Gibran?

Gibran yang mendengarkan pertanyaan itu tentu saja sangat geram. Pasalnya, tiba-tiba sekali Kirana membahas hal itu dihadapan orang ramai. Gibran juga bingung siapa yang dimaksud Kirana cewek selain Adara?

"MAKSUD LO NANYA GITU APA?"

Bukan Adara yang menjawab hal itu, melainkan Gibran lah yang menjawab hal itu dari Kirana.

"Upss, pahlawannya dateng," cibir Kirana.

Gibran tak memperdulikan cibiran dari Kirana. Ia lebih memperdulikan Adara yang roknya terkena tumpahan es teh milik Kirana.

"Dar, ayok kita pergi dari sini!" perintah Gibran seraya menarik tangan kanan milik Adara.

"Sekarang lo berubah ya, Gib," batin Kirana saat melihat Gibran menarik Adara dari tengah kerumunan itu.

⚝⚝⚝

Gibran memberhentikan langkahnya saat berada di pinggir lapangan SMA Academie Brilliance. Namun, Gibran masih setia memegang tangan milik Adara.

Perantara Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang