-Part 46-

330 67 23
                                    

Tidak terasa, waktu berjalan dengan begitu pantas. Hari yang ditunggu-tunggu juga sudah tiba dimana Limario bersama yang lain akhirnya wisuda.

"Ayo foto!" ajak Seulgi memanggil ketiga sahabatnya itu.

"Buset, gue ganteng banget woi!" heboh Wendy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Buset, gue ganteng banget woi!" heboh Wendy.

"Sayangnya masih jomblo," sambar Seulgi dengan sarkas.

"Gue masih bingung ya. Sampai kapan lo ingin mempermainkan hati Joy?" tanya Jisoo.

Dahi Wendy mengernyit "Kapan gue mempermainkan hati dia?"

"Lo bersikap posesif kepada dia. Lo bahkan tidak membiarkan dia dekat sama mana-mana cowok. Kalau dia mau keluar jalan-jalan juga lo bakalan ikutin dia terus. Sikap lo itu seakan kalian pacaran Wen," jelas Jisoo.

"Gue hanya bersikap layaknya seorang teman kok," sahut Wendy.

"Irene, Jennie sama Chaeyoung itu juga teman kita tapi kenapa lo tidak memperlakukan mereka seperti lo memperlakukan Joy?" sambar Seulgi.

"Ya karena mereka itu pacar kalian. Bisa-bisanya nanti gue digebukin kalian kalau gue memperlakukan ketiga gadis itu dengan special," balas Wendy.

Jisoo menepuk pundak Wendy "Sekarang kita semua sudah wisuda. Kita tidak bisa sering ketemu karena gue yakin kita semua bakalan sibuk sama urusan masing-masing. Saat itu juga, Joy pasti akan menjauh dari lo. Mungkin juga dia akan menemukan sosok pendamping hidupnya. Memangnya lo sanggup melihat dia bersama yang lain?"

Wendy menghela nafasnya dengan kasar "Okay fine! Gue memang suka sama Joy!" jujurnya pada akhirnya.

"Terus apa lagi yang Hyung tunggu? Mendingan Hyung langsung saja melamar dia untuk menjadi pacar Hyung. Gue yakin dia tidak akan menolak Hyung," ujar Limario.

"Tapi gue takut. Bagaimana kalau dia menolak lamaran gue? Pasti nanti gue sama dia akan menjadi asing," lirih Wendy.

"Mendingan dicoba daripada terlambat bukan? Tidak ada salahnya lo mencoba," ujar Seulgi.

"Mendingan lo lamar dia sekarang saja. Kita semua mendukung lo," ujar Jisoo memberi semangat.

Wendy menghembuskan nafasnya dengan kasar "Baiklah," putusnya pada akhirnya.

"Ayo hampiri mereka," ajak Jisoo menghampiri para gadis yang berada tidak jauh dari mereka.

"Babe," Jisoo merangkul pinggang Jennie "Selamat wisuda Babe,"

Jennie tersenyum "Selamat wisuda juga Babe,"

"Akhirnya kita semua wisuda secara bersamaan! Dan gue harap kita semua tidak akan menjadi asing ya," ujar Irene.

"Pokoknya kita harus menjadi sahabat untuk selama-lamanya bahkan nanti anak-anak kita juga harus menjadi sahabat!" balas Jennie disetujui oleh semuanya.

Sacrifice of Love✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang