Bab 4 -Taman Bunga

2 0 0
                                    

nathan menggunakan baju casual membuat kariyawan perempuan tergila-gila. nathan mengobrol di ruangan tengah bersama teman-teman lelaki. "pak nathan proyek di kalimatan mulai proses bulan depan" ucap gilang

"oke, kita bahas nanti saja di kantor" ucap nathan.

"siap pak" ucap gilang. nathan pun berdiri dan menuju para perempuan yang sedang party nanti malam. 

"siang pak" ucap mereka nathan pun hanya mengangguk. 

"aman?" tanya nathan. 

"aman pakk" ucap mereka. 

"kalian kalo butuh apa-apa bilang aja ke gilang ya" ucap nathan.

baik pak

nathan pun masuk kedalam rumah yang ia tempati di villa tersebut. nathan menutupkan tirai putih agar kariyawannya tidak melihat kegiatan di dalam sana. nathan melihat kearah kamar amanda namun sang pemilik kamar tak kunjung keluar. 

"woy ngapain terus natap kamar adek gue" ucap rey

"kemana dia?" ucap dingin nathan

"liat aja sana, pasti ia tidur" ucap rey. nathan melipatkan tangannya, nathan melihat kedepan kearah televisi. 

"manda masih tetep suka loe ko tenang" ucap rey.

"tapi banyak yang ngedekitin adek gue" sambung rey membuat tatapan tajam kearah rey.

"ajakin ketaman sana, disini ada taman bunga dia suka banget bunga" ucap rey. rey tidak membalasnya.

"papapp" ucap shaka yang baru saja dateng. 

"aduhh sayangg sini nak" ucap rey, rey pun menggendong anaknya.

"apa liat-liat, makannya abis nikah nanti cepetan punya anak" ucap rey melihat nathan melihat kearah rey dan shaka. 

"sana bangunin kakak manda disana" ucap rey pada anaknya. shaka pun berlari menuju pintu kamar amanda. 

"kakak mandaaaaa" teriak shaka 

tok

tok

tok 

tok

"kakak mandaaaaa" teriak shaka bisa di dengar keluar juga. 

"kakak bangunnnn" teriak kembali. amanda pun namanya terasa terpanggil ia pun membuka matanya, ia melihat ponselnya menunjukan pukul 14.32.

"kakak mandaa" teriak shaka. amanda melihat kesekeliling ruangan, ia lupa kalo dirinya sedang ada di villa. 

"iyaa sebentarr" amanda pun langsung membuka pintunya, amanda melihat shaka sedang tersenyum di depan pintu, amanda pun menghampirinya.

"hemm, kenapa sayangku" ucap amanda, sambil jongkok. namun amanda tidak melihat nathan dan rey sedang menatap kearah amanda. 

"kakak ayo ketaman bungaa" ucap shaka. 

"bentar ya kakak, mandi dulu biar cantik" ucap amanda.

"okey" 

amanda pun masuk kedalam kamarnya, dan shaka kembali duduk dengan rey dan nathan. nathan melihat interaksi amanda dengan keponakannya itu sangat hanya, amanda sudah mengeluarkan jiwa keibuannya.

******

amanda telah selesai bersiap-siap ia memakai dress bunga-bunga yang sedikit terbuka bagian lehernya. amanda mengikat satu rambutnya dan memakai makeup tipis-tipis saja, ia tidak mungkin tidak makeup karena pujaan hatinya sudah datang. 

"ka nathan kemana ya" ucap amanda melihat kakaknya bersama shaka. 

"makan dulu dek, kamu belum makan dari pagi" ucap rey. amanda pun melangkah menuju meja makan ternyata nathan sedang membuat kopi, amanda pun langsung duduk di kursi meja makan dan ada beberapa bungku nasi padang, amanda pun memakannya, sesekali amanda melihat kearah nathan.

amanda menyelesaikan makannya, lalu ia duduk di samping nathan. "ayoo shaka" ajak amanda

"itu makanan baru aja masuk perut, bentar dulu" ucap rey. 

amanda pun menyenderkan tubuhkan di sofa amanda melirik kearah nathan yang sedang sibuk dengan Ipadnya, amanda bisa liat isi Ipadnya, nathan sedang membaca berkas. 

"ayoo ka manda" ucap shaka. ia siap dengan topinya, amanda pun berdiri. 

"lets go sayang" ucap amanda dengan semangat. 

amanda pun memegang tangan kecil keponakannya. "ka mana kunci mobilnya?" tanya amanda. 

"ini" ucap rey, amanda dan shaka pun langsung keluar dari villa, amanda melihat ada beberapa orang kariyawan nathan sedang bermain, amanda pun tersenyum ramah kepada mereka. 

itu calonnya istrinya pa nathan, cantik juga ya. 

itu adeknya pak rey, kayanya dijodohin sama pak nathan

cocok deh pa nathan kalo sama dia,

wah cantik banget

itulah ocehan mereka semuanya, amanda hanya tersenyum. "mana kunci mobilnya?" tanya nathan tiba-tiba datang.

"eh" bingung amanda

"sini saya yang stir" ucap nathan, nathan merah kunci mobil karena amanda hanya diam tidak ada respon apapun. amanda pun tersenyum sambil mengikuti langkah kaki nathan. kariyawannya pun melihat mereka bertiga masuk kedalam mobil dan meninggalkan villa. 

jaraknya hanya 5 menit dari villa ke taman bunga, amanda pun turun dan menggendong shaka, nathan melihat amanda keberatan menggendong shaka nathan pun menghampiri amanda. "sini sama saya" ucap nathan. 

shaka pun di gendong oleh nathan, amanda mengikutinya dari belakang. "kakak mau esklimm" ucap shaka dengan cadelnya. 

"shaka sama om nathan nunggu disini ya, kakak mau beli dulu" ucap amanda. amanda pun membeli 3 eskrim, untuknya, untuk shaka dan untuk nathan. 

"ini ka cobain pasti enakk" ucap amamda memberikan eskrim kepada nathan.

Nathan pun mengambil eskrim dari tangan amanda dan langsung memakannya tanpa berkata apapun. "Enakk ka manda" ucap shaka.

"Makannya sambil duduk ya abis itu boleh lari-lari" ucap amanda.

Anak kecil tersebut duduk dengan santai di sang nathan. Mereka bertiga memakan es krim sambil melihat pemandangan.

"Wahhh anaknya lucuu" ucap seorang perempuan pada shaka.

"Umur berapa taun anaknya?" Tanyanya sambil melihat sekilas ke arah nathan dan amanda.

"4 tahun " ucap amanda. Perempuan tersebut tersenyum.

"Wahh, mari" ucap perempuan tersebut. Di balas senyuman oleh amanda.

"Kakak ayoo" ucap shaka.

"Ayoo" ucap amanda. Amanda dan shaka pun bermain lebih tepatnya amanda mengawasi shaka agar tidak terjatuh.

"Om nathan ayo" ucap shaka. Namun nathan fokus pada ponselnya. Amanda dan shaka pun terus bermain.

Langit nampak mulai gelap artinya mereka harus segera pulang. Makin malam udara makin dingin membuat amanda meniup-tiup tangannya

"Ayooo" ucap nathan melihat amanda kedinginan

"Ayoo kita pulang, besok main lagi" ucap amanda pada shaka. Shaka pun berlari kearah nathan

Amanda pun masuk kedalam mobil shaka duduk di pangkuannya amanda. Selama perjalanan mereka hanya diam. Amanda mengingat lagi kenangan 5 tahun yang lalu

neverthelessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang